Kewirausahaan Sosial Dapat Mempercepat Kemandirian KPM

  • Kewirausahaan Sosial Dapat Mempercepat Kemandirian KPM
  • 16030737532759

Penulis :
Alfian Anugrah P
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Malatantra Islamiah Lamadjido

YOGYAKARTA (16 Oktober 2020) - Kementerian Sosial RI pada tahun 2020 mempunyai target untuk menggraduasi 1 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat). KPM adalah Penerima Bantuan di Program Keluarga Harapan.

Dalam menggraduasi KPM tentunya tidak akan lepas dengan upaya SDM pendamping PKH mendampingi KPM agar menuju Graduasi mandiri.

Untuk itu Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) mempunyai peranan penting dalam penguatan kapasitas pendamping PKH.

“Pendamping PKH garda terdepan Keberhasilan program PKH, Graduasi PKH harus betul-betul dipastikan bahwa KPM sudah memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri” Kata Kepala BP3S, Syahabuddin dalam kegiatan pembukaan Diklat P2k2/Fds Pkh E-Learning Model Daring BBPPKS Yogyakarta. Jumat (16/10/2020).

Menurut Kepala BP3S, Skema pemberdayaan sosial sebagai komplementaritas program PKH harus segera dilaksanakan melalui kewirausahaan sosial.

“Kedepan kita harus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal terkait segera melaksanakan pelatihan kewirausahaan sosial bagi pendamping sosial maupun bagi KPM” tambah Kepala BP3S

Pria yang juga gemar bersepeda ini  menambahkan jika Kemampuan kewirausahaan yang dimiliki KPM diharapkan dapat mempercepat kemandirian penerima  PKH dengan kemampuan kewirausahaan yang dimilikinya.

Untuk informasi Balai Besar Pendidikan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta  akan melatih sebanyak 4.371 orang pendamping PKH Wilayah Kerja  meliputi 6 (enam) Provinsi yaitu :  DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT, terdiri dari  146 angkatan yang akan dilaksanakan sebanyak 11 Gelombang.

Gelombang I s.d VIII telah dilaksanakan dan diikuti oleh 3.359 peserta, selanjutnya gelombang IX dilaksanakan mulai hari ini tanggal 16 Oktober  s.d 27 Oktober   2020 sebanyak 14 angkatan pararel dengan jumlah peserta 420 orang orang berasal dari wilayah  Daerah Istimewa Yogyakarta, , Jawa Timur  dan Nusa Tenggara Timur.

Bagikan :