JAKARTA
(1 Februari 2021) - Direktur
Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Asep Sasa Purnama membuka
kegiatan Penyusunan Operasional Kegiatan (POK) Tahun Anggaran 2021 secara
virtual yang
dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta. Dalam arahannya, Dirjen
PFM menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting agar Reformasi dan Birokrasi
terlaksana dengan baik. Hal tersebut dikarenakan output dari kegiatan ini
berupa penatalaksanaan pedoman yang baik.
Dirjen PFM mengajak kepada seluruh pegawai di
lingkungan Ditjen PFM untuk saling solid serta membangun komunikasi yang baik.
Hal itu dimaksudkan agar semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan akan
terasa lebih ringan. "Sebesar apapun anggarannya, apabila kita
melaksanakan sesuai dengan petunjuk, maka akan terasa lebih ringan", ucap
Dirjen PFM. Tidak lupa Dirjen PFM
membahas terkait data penerima manfaat yang bermasalah terutama pada data
ganda. Diharapkan untuk Bantuan Sosial tahun ini, permasalahan tidak terulang
lagi.
Menindaklanjuti arahan dari Menteri Sosial, agar nantinya Ditjen PFM
mengajak diskusi dengan Universitas Indonesia terkait bantuan sosial Program
Sembako dan Bantuan Pangan non Tunai. "Melanjutkan arahan ibu Menteri,
nantinya kita akan berdiskusi dengan UI terkait progam bantuan sosial di
direktorat kita, karena langkah yang bijak adalah selalu menerima saran dan
penyempurnaan," kata Dirjen PFM.
Sebelumnya, laporan kegiatan disampaikan oleh
Sekretaris Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Sesditjen PFM) Ibu Nurul
Farijati mengenai penghematan anggaran tahun 2021. Disampaikan bahwa Ditjen PFM
telah menghemat anggaran sebesar 5 Milyar Rupiah dari total anggaran tahun
2020. Penghematan terbesar ada pada
Sekretariat Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Setditjen PFM) sebesar
1,6 Milyar Rupiah dan sisanya diambil dari safeguarding dari masing-masing
direktorat di lingkungan Ditjen PFM.