Kunjungi Sentra "Budi Luhur", Wapres Sebut Bantuan ATENSI Picu Pemberdayaan Masyarakat dan Kurangi Kemiskinan

Kunjungi Sentra "Budi Luhur", Wapres Sebut Bantuan ATENSI Picu Pemberdayaan  Masyarakat dan Kurangi Kemiskinan
Penulis :
Biro Humas

BANJARBARU (13 Oktober 2022) - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin hadir menyerahkan Bantuan Sosial (Bansos) ATENSI dari Kementerian Sosial kepada Penerima Manfaat di Sentra "Budi Luhur" di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (13/10).

Dalam keterangan persnya usai memberikan bansos ATENSI, Wapres menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya untuk memberikan perlindungan terbaik kepada masyarakat. Harapannya, ke depan, bantuan ini dapat memicu pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan hajat hidup orang banyak. 

"Ini memang bagian daripada tanggung jawab pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial kepada mereka yang tergolong miskin dan juga pemerintah bertekad untuk selain memberikan bantuan bagi mereka yang bisa kita berdayakan. Kita juga akan berdayakan untuk menghilangkan dan mengurangi kemiskinan," tutur Wapres.

Wapres juga mengingatkan adanya krisis global yang akan dihadapi dunia yang akan mengakibatkan naiknya harga barang. 

"Ini bisa juga mempengaruhi terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat. Pemerintah akan berusaha terus untuk mengatasi itu. Ini bagian daripada upaya-upaya pemerintah untuk menjaga kesiapsiagaan supaya kita berhasil," pungkasnya.

Sementara itu, total bantuan yang diserahkan adalah senilai Rp1,9 miliar. Bantuan ini diserahkan kepada 260 orang korban penyalahgunaan NAPZA dan HIV, 447 lansia, 44 orang anak, 40 orang penyandang disabilitas, dan 31 orang yang masuk dalam kategori rentan. Bantuan yang diterima berupa uang tunai, perlengkapan sekolah, dan perlengkapan usaha kelontong serta usaha makanan ringan.

Salah satu penerima manfaat, Khalilurrahman (39), mengaku terharu dan bersyukur bisa mendapatkan bantuan berupa modal usaha kelontong. Pertemuannya dengan Sentra "Budi Luhur" di Banjarbaru berawal dari kisah adiknya yang menderita kanker laring, yang lantas menjadi viral di sosial media.  

"Sempat masuk media online, yang akhirnya direspon oleh Ibu Menteri Tri Rismaharini. Terus ada orang dari sentra yang datang ke rumah dan dari situ dapat pengobatan intensif," katanya.

Meskipun, akhirnya, nyawa adiknya tidak tertolong, Khalilurrahman tetap bersyukur lantaran masih ada orang baik yang mau peduli dengan nasib adiknya. 

"Setidaknya, sudah berusaha. Saya terima kasih sama Bu Menteri. Di akhir hayat, adik saya masih ada yang peduli dan mau bantu," ungkapnya menahan tangis.

Pada akhirnya, Khalilurrahman berharap modal usaha berupa toko kelontong akan dapat membantu perekonomian keluarganya. 

Hadir dalam kunjungan kerja bersama Wapres, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial, Salahuddin, dan Kepala Sentra "Budi Luhur" di Banjarbaru Badriyah.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :