Lansia Tunggal Punya Cara Nikmati Usia Senja

Lansia Tunggal Punya Cara Nikmati Usia Senja
Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

TASIKMALAYA (29 Mei 2022) - Suaranya parau, sembari mengusap tetesan air mata yang mendesak mengalir disela kerutan wajah Romnah (72 tahun), saat bercerita tentang ketegarannya menjadi seorang lansia tunggal. Sudah 10 tahun ia ditinggal oleh suaminya ke Jakarta, tak ada kabar berita hingga usianya kini sudah senja.

 

Kala itu, Romnah tak hilang akal untuk tetap menghidupi 3 anaknya sejak ditinggal suami. Jam 2 dini hari ia mulai terjaga, waktunya mengadu kepada Yang Maha Kuasa tentang posisinya yang semakin lemah menghadapi dunia.

 

Lega pasca mengadu, ia  lanjut membuat jajanan pasar yang biasa dijajakannya keliling kampung setiap pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.

 

Kue Bugis, Kue Pisang, Uli, Oseng Bihun, gemblong dan Odading adalah beberapa jenis jajanan pasar yang dijual. Ia piawai dalam membuat jajanan ini berkat ibunya. Semua dibuat sendiri olehnya di dapur yang hanya berukuran 1 x 1,5 meter.

 

Ia menjajakan dagangan dengan berjalan kaki, keliling Desa Sukakarsa, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya. Sesekali Romnah tersenyum, tatkala cerita dagangannya pun tak luput dari pembeli yang berhutang.

 

"Ya gak apa-apa, yang penting gak lama bayarnya. Kadang besoknya baru dibayar (jajanannya) sama pembeli", tutur lansia yang memiliki 13 cucu.

 

Ia mengaku modal awal ia berdagang hanya Rp. 200 ribu. Sehari, jika jualannya habis ia bisa mengantongi keuntungan Rp. 100 ribu. Sebagian ia tabung, sebagian ia gunakan untuk menambah modal. Jika tidak habis, ia berikan untuk anak dan cucunya dirumah. 

 

Ia sempat kehabisan modal, selain bahan baku yang harganya semakin mahal, ia juga harus membayar upah penggiling tepung di pasar. "Saya berharap bisa punya mesin penggiling tepung, supaya gak ke pasar, gak keluar biaya upah giling tepung," ungkapnya.

 

Pulang berdagang, selepas sholat zuhur, Romnah kembali menyusuri jalan setapak untuk mencari daun pisang. Perjalanan ditempuh kurang lebih 20 menit menuju kebun pisang. Ia ambil secukupnya untuk 2-3 hari dagang. 

 

15 tahun tinggal di Desa Sukakarsa, Romnah bernaung di rumah berukuran 3 x 3,5 meter. Rumah yang dibelinya dengan harga Rp. 1,5 juta ini berbentuk panggung yang dibawahnya ada kolam berisi ikan mas dan ikan mujair. Ikan ini bisa dipanen untuk disantap bersama keluarga.

 

Rumahnya beralaskan papan dan berdinding anyaman bambu, biasanya dibilang geribig. Tak heran, jika hujan tiba, hatinya was-was. Selain banyak bagian yang bocor, ia takut pohon kelapa di sekitarnya tumbang menimpa bangunan rumahnya yang ringkih karena mulai termakan usia.

 

Momen yang terasa berat baginya ketika berjualan dalam kondisi hujan. Ia baru merasa dirinya berjuang sendiri, Rasa sedih pun sering hinggap di dirinya ketika dagangannya tidak laku karena ada pedagang yang lebih pagi menjajakan dagangan.

 

Di Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke 26 tahun 2022, Romnah menjadi salah satu penerima bantuan sosial dari Kemensos. Bantuan ATENSI dari Kemensos yang diberikan berupa mesin penggiling tepung, bahan baku jajanan pasar seperti tepung terigu, beras ketan hitam, beras ketan putih dan lainnya.

 

Romnah menjadi salah satu lansia penerima bantuan Kemensos dari total 326 Lansia di Kecamatan Sukarame. Total bantuan yang diberikan di Kecamatan Sukarame Rp 388.561.900.

 

Saat ditanya apa yang memotivasi dirinya tetap berjualan di usia senja, ia menjawab "dirinya sendiri", semangatnya belum padam. Ia tak mau menyusahkan anaknya. Baginya, ini bagian hidupnya, cara menikmati usia senja sebagai lansia tunggal.

 

Dalam Peringatan HLUN ke 26, Kementerian Sosial menyerahkan bantuan serentak di 39 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Bantuan tersebut terdiri dari bantuan ATENSI, PKH dan Sembako bagi lansia tunggal, penyerahan alat bantu bagi lansia serta bantuan sandang nutrisi dan obat-obatan.

 

Kemensos juga memfasilitasi renovasi bagi rumah lansia yang tidak layak huni, operasi katarak gratis, perekaman e-KTP dan kegiatan donor darah.

Bagikan :