Meneladani Semangat “Opat Sa” Warga Cisayong
Penulis :
Laili Hariroh
Penerjemah :
Laili Hariroh
TASIKMALAYA, SELASA (31 Mei 2022) - Belasan ibu-ibu dengan usia tidak muda, berkumpul di rumah tua milik Yayah (61). Lalu seperti dikomando, secara spontan mereka berbaris.
Bersama-sama, mereka memindahkan genting dari tangan satu orang ke orang sebelahnya. Tangan-tangan renta lansia itu terus bekerja sambil sesekali bercengkrama. Mereka berbagi peran. Para lansia pria memasang atap, kusen jendela dan mengecat dinding.
Inilah filosofi kehidupan “empat SA” (opat sa) yang tertanam kuat dalam masyarakat Sunda yakni “sareundek, saigel, sabobot, sapihanean” (seia sekata, seayun selangkah, sepengertian, senasib sepenanggungan). Intinya adalah semangat persaudaraan dan kebersamaan.
Dengan filosofi inilah mereka berkumpul bahu membahu membantu Yayah. Warga Desa Cisayong, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya ini, kondisi rumahnya sangat memperihatinkan.
Gentingnya banyak yang bocor. Langit-langitnya berlobang besar. Untuk memperbaiki, Kementerian Sosial memberikan bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) senilai Rp20.000.000. Bantuan diberikan dalam rangkaian kegiatan Peringatan Puncak Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2022.
Dalam pengerjaannya, dilakukan dengan cara gotong royong. Inisiatif warga Cisayong dipuji Menteri Sosial Tri Rismaharini. “Saya sangat kagum dengan semangat warga Desa Cisayong. Saya dapat informasi, ibu-ibu bergotong royong mengangkut genting,” kata Mensos dalam sambutannya pada HLUN 2022.
Menurut Mensos, gotong-royong adalah energi bangsa kita. Semangat, gotong-royong masyarakat Cisayong tidak hanya dengan rumah Yayah. Mereka juga “keroyokan” membangun Taman Lansia tak jauh dari rumah Yayah. Taman ini digunakan sebagai lokasi kegiatan sosial warga Cisayong.
Batu-batu alam ditata rapi, kolam ikan untuk terapi disiapkan, serta kursi-kursi putih yang kontras dipasang langsung menghadap lapangan yang hijau. “Taman ini tidak hanya digunakan sebagai pusat olahraga bagi lansia tetapi tempat untuk istirahat, membaca, diskusi dan agenda sosial serta keagamaan,” kata Kepala Desa Cisayong Yudi Cahyudin (38).
Kata dia, kebersamaan dan kerukunan warganya tercermin dalam rutinitas kegiatan sehari-hari termasuk dalam rangkaian kegiatan peringatan HLUN ke-26.
"Alhamdulillah warga kami kompak, bahu membahu, saling membantu, saling menolong, untuk membereskan pekerjaan-pekerjaan di mana itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial," kata Yudi.
Keharmonisan warga Cisayong semakin terlihat dari antusiasme mereka di acara puncak yang digelar di lapangan bola Sakti Lodaya (29/5). Di lapangan bertaraf internasional tersebut kurang lebih 1.000 warga Cisayong berkumpul melakukan senam bersama.
Sebanyak 500 warga di antaranya merupakan lansia dari Desa dan Kecamatan Cisayong. Di lapangan itu pula ditampilkan berbagai kesenian daerah, pameran produk UMKM, perekaman KTP elektronik, dan pemeriksaan kesehatan serta vaksinasi bagi lansia.
"Senam lansia diikuti sekitar 1.000 orang, screening kesehatan 194 lansia, vaksinasi 10 lansia. Ada pula perekaman KTP elektronik bagi yang belum memilikinya," kata Yudi.
Di Desa Cisayong sendiri, jumlah bantuan yang diserahkan Kementerian Sosial sebanyak Rp424.500.000,- dengan rincian bantuan keserasian sosial senilai Rp150.000.000,- Taman Lansia Rp100.000.000,- bantuan kewirausahaan Rp30.000.000,- bantuan kearifan lokal Rp50.000000,- bantuan seni budaya Sakti Lodaya Rp24.000.000,- bantuan untuk kelompok usaha Rp24.000.000,- bantuan Rutilahu Rp40.000.000,- untuk 2 unit rumah, dan bantuan perabotan serta nutrisi senilai Rp6.500.000,-
Bantuan kelompok usaha tersebut diberikan kepada para lansia produktif Cisayong yang memproduksi Teng Tong Pak (Teng-teng, Kelontong dan Opak), memiliki keterampilan menjahit dan menjual minuman Thai Tea. Selain membantu lansia agar berdaya, bantuan tersebut semakin memperkuat kerukunan antar warga utamanya lansia dari kelompok-kelompok usaha yang ada.
Sementara itu, bantuan untuk Kecamatan Cisayong di antaranya bantuan ATENSI untuk 314 lansia senilai Rp342.039.000,- bantuan Rehabilitasi Rutilahu sebanyak 11 unit masing-masing Rp20.000
000,- bantuan perabotan serta nutrisi kepada 11 orang masing-masing Rp2.500.000,- bantuan aksesibilitas, dan bantuan keserasian sosial.
Hari Lanjut Usia Nasional diperingati sebagai momentum untuk berterima kasih dan menghargai para lansia. Keterlibatan seluruh masyarakat dari kanak-kanak, muda hingga dewasa menjadikan lansia merasakan kehadiran 'keluarga' di usia senja mereka. Dengan demikian, diharapkan lansia semakin sehat, kuat dan berdaya.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :