Mensos Berharap Bansos Gairahkan Pariwisata Pulau Dewata
JAKARTA (23 Agustus 2020) - Menteri Sosial Juliari P. Batubara tak kuasa menyampaikan
keprihatinannya setelah menyaksikan suasana lengang di berbagai sudut Pulau
Bali. Ia berharap, berbagai bantuan sosial yang dikucurkan pemerintah, efektif
menggairahkan kembali industri wisata di Pulau Dewata.
Mensos
menyampaikan hal tersebut dalam kunjungan kerjanya di Bali, Jumat (21/08). Ia
menyatakan, pandemi telah memukul hampir semua negara, termasuk Indonesia.
Semua sektor mengalami penurunan, termasuk sektor wisata di Bali.
“Puluhan
tahun saya mengenal Bali, baru kali ini saya melihat Bali sesepi ini. Ini
konsekuensi kita membatasi perjalanan wisata, termasuk wisatawan asing. Kalau
dibuka begitu saja, konsekuensinya meningkatkan penyebaran virus. Oleh karena
itu, dengan berbagai bantuan sosial (bansos) seperti Bansos Tunai (BST),
diharapkan menggairahkan perekonomian di Bali,” kata Mensos Juliari di Jakarta
(23/08).
Jumat
kemarin (21/08), ia mengecek penyaluran BST dan Program Sembako di Kabupaten Klungkung
dan Kabupaten Karangasem, Bali. Sektor wisata Bali yang terpukul pandemi,
menjadi perhatiannya.
Ia
menekankan, pandemi tidak bisa dipastikan kapan akan berakhir. Selama vaksin
belum ditemukan, situasi seperti ini akan terus dihadapi. Untuk mengatasi hal
ini, katanya, pemerintah terus meningkatkan dukungan dan bantuan kepada
masyarakat.
“Selain
berbagai bansos dari Kementerian Sosial, bantuan juga diberikan oleh
kementerian lain. Seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada karyawan non-PNS
yang bergaji di bawah Rp5 juta, sebesar Rp600 ribu. Ini di bawah Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kemudian juga ada BLT bagi usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM), yang disalurkan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM,”
katanya.
Mensos
Juliari mengingatkan, berbagai program jaring pengaman sosial (JPS) tersebut,
bisa berjalan baik bila ada kerja sama dengan mitra Kemensos, seperti PT Pos,
dan juga yang tak kalah penting adalah peran pemerintah daerah. “Mudah-mudahan
berbagai program JPS ini membantu menggairahkan industri pariwisata di Bali.
Kuncinya adalah kerja sama dan koordinasi yang baik, terutama dengan
pemerintah,” katanya.
Ia
gembira karena Pemerintah Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem, dan
secara umum semua pemerintah daerah, memberikan kerja sama yang baik. “Saya
ingatkan, sejalan dengan arahan Bapak Presiden, agar permasalahan di lapangan
segera diselesaikan di lapangan,” katanya.
Dalam
kesempatan bertemu dengan Bupati Klungkung dan Bupati Karangasem, Mensos juga
menyatakan komitmennya untuk terus mendukung dengan berbagai program yang
membantu lapisan masyarakat yang paling terdampak di Bali.
Di
Provinsi Bali penerima BST sebanyak 99.653 KPM dengan penyalur PT Pos Indonesia
dan 8.960 KPM dengan penyalur Himbara tersebar di 9 Kabupaten/Kota. Kemudian
penerima bantuan Program Sembako sebanyak 179.769 KPM, tersebar di 9
Kabupaten/Kota.
Untuk
Kabupaten Klungkung, jumlah penerima BST 7.718 KPM dengan penyalur PT Pos
Indonesia dan 458 KPM dengan penyalur Himbara. Total BST Kabupaten Klungkung
senilai Rp2.452.800.000/bulan. Jumlah Penerima Program Sembako Kabupaten
Klungkung sebanyak 10.235 KPM dengan nilai bantuan Rp2.047.000.000/bulan.
Untuk
Kabupaten Karangasem, jumlah penerima BST 6.710 KPM dengan penyalur PT Pos
Indonesia dan 538 KPM dengan penyalur Himbara, dengan nilai total BST
Rp2.174.400.000/bulan. Penerima Program Sembako Kabupaten Karangasem sebanyak
10.235 KPM dengan nilai bantuan Rp2.047.000.000/bulan.
Dengan
bansos diharapkan mendukung dan menggerakkan ekonomi lokal, mendorong
pertumbuhan ekonomi setempat, sehingga diharapkan dapat mengatasi permasalahan
akibat pandemi COVID-19. Dalam hal ini tentu saja menggairahkan sektor
pariwisata di Bali.
Biro
Hubungan Masyarakat
Kementerian
Sosial RI