Mensos Berikan 3 Rumah dan Kewirausahaan Untuk Korban Kekerasan Seksual di Ambon
Penulis :
Biro Humas
Penerjemah :
Fia Arista Dewi
AMBON (19 Agustus 2022) - Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini diwakili oleh Dr. Udan Suheli, Kepala Sentra Wasana Bahagia Ternate menyerahkan secara langsung bantuan berupa tiga unit rumah layak anak bagi keluarga korban kekerasan seksual di kota Ambon, Maluku, Jumat (19/8/2022).
Bantuan diserahkan kepada kakak beradik IGH (18), IDH (25), dan LVH (27) sebagai perwakilan keluarga saat penyerahan kunci, sekaligus melihat rumah baru yang akan mereka tempati. "Bantuan yang diberikan merupakan atensi dari Menteri Sosial (Mensos)", ucap Udan Suheli.
Tak terbendung, sirat kebahagiaan terpancar jelas dari raut wajah kakak beradik tersebut. "Seperti mimpi, punya rumah sendiri. kamar dan tempat tidur masing-masing, bisa beraktifitas dan tidur dengan nyaman di rumah baru. Adik-adik juga bisa belajar dengan tenang dan nyaman sekarang karena sudah punya kamar sendiri. Kamar mandinya pun tertutup menyatu dengan rumah. Nyaman sekali", ucap LVH dengan mata berkaca-kaca penuh haru.
Sebelumnya, rumah mereka dihuni oleh 11 orang secara beramai-ramai. Area yang terbatas dan kamar yang sempit membuat mereka terpaksa harus tidur berhimpitan selama puluhan tahun. Dan ini menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan seksual dalam keluarga.
Tri Rismaharini pada kesempatan berbeda menegaskan bahwa bantuan ini diberikan sebagai salah satu upaya Kemensos dalam memberikan perlindungan kepada anak di lingkungan terkecilnya, yaitu keluarga. "Kami ingin anak-anak ini mendapatkan haknya, hak perlindungan dan tumbuh kembang, dalam keluarga," ucapnya.
"Memisahkan ruang kamar untuk anak remaja perempuan dengan anak remaja laki-laki, termasuk antara anak remaja dengan orang tuanya salah satu cara mencegah permasalahan seperti ini."
Menurut Risma, anak juga harus diberikan kesempatan tinggal di rumah yang layak untuk dihuni, dan memenuhi syarat untuk kesehatan dan keamanannya. Jadi, konsep ini yang kita bangun terus sekarang," terangnya.
Oleh karena itu Kementerian Sosial memberikan bantuan 3 unit rumah layak anak bagi keluarga tersebut. Total bantuan yang diberikan senilai Rp500 juta lebih. Selain 3 unit rumah beserta isinya, Kementerian Sosial juga telah memberikan pelatihan pengembangan usaha bagi korban yang telah dewasa. Serta bantuan pangan, nutrisi anak, biaya pengobatan anak dan balita, kemoterapi, layanan dukungan psikososial berupa pendampingan dari Psikolog dan Pekerja Sosial, kata Udan Suheli.
"Saat itu, kami diperintahkan oleh Ibu Menteri Sosial untuk melakukan asesmen atas permasalahan ini," ungkap Udan Suheli.
Bantuan diberikan secepatnya setelah Mensos mendapat informasi yang sempat viral melalui media online. Yaitu mengenai kekerasan seksual yang dilakukan seorang ayah kepada lima anak perempuannya, dan dua orang cucunya.
Udan Suheli mengungkapkan bahwa kedepan diharapkan mereka tidak hanya dapat hidup lebih nyaman dan aman, namun juga dapat lebih mandiri dan sejahtera dengan diberikan pelatihan dan pengembangkan usaha disekitar rumahnya. "Saat ini yang dewasa sudah mendapatkan pelatihan menjahit dan salon".
Usai penyerahan rumah, IDH (25), salah satu korban kekerasan seksual kepada wartawan di Ambon menitipkan ucapan terima kasihnya kepada Menteri Sosial.
"Saya mewakili keluarga mengucapkan terima kasih buat Ibu Menteri yang sudah membantu kami memberikan tiga unit rumah," katanya.
IDH mengaku, bantuan yang diberikan Mensos baik berupa rumah tempat tinggal, peralatan rumah tangga, kasur, pengobatan, bahkan pelatihan, sangat bermanfaat.
"Bantuan yang ibu berikan sangat bermanfaat bagi kami ke depannya. Terima kasih ibu," pungkasnya.
Di penghujung pertemuan, Udan Suheli menyampaikan pesan Bu Menteri bahwa harapan beliau kedepannya, kasus-kasus seperti ini dapat kita minimalisir melalui kepedulian dan simpati masyarakat sekitar. Ini tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah saja, butuh keterlibatan semua pihak untuk bersama-sama melindungi masa depan bangsa ini, ucapnya.
Bagikan :