Mensos Berikan Bantuan untuk Guru dan Masyarakat di Samenage
Penulis :
Riska Surya Ananda
Penerjemah :
Fia Arista Dewi
Jayapura (15 Oktober 2023)
- Menteri Sosial Tri Rismaharini menyalurkan bantuan bagi tujuh guru
yang akan mengajar di SD Inpres Samenage dan Hemer Helenga, Distrik
Samenage, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Bantuan ini
merupakan aspirasi dari Uskup Jayapura Yanuarius Teofilus Matopai You.
Dikatakan Mensos, bantuan ini merupakan dukungan kepada para guru yang memiliki tekad kuat untuk mengajar di lokasi yang sangat menantang.
"Guru-guru ini akan mengajar di atas gunung. Selama ini tidak ada yang mau mengajar di daerah tersebut karena banyak tantangan," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menyerahkan bantuan bersama Uskup Jayapura, Jumat (14/10).
Mensos mengatakan para guru tersebut tidak mendapatkan gaji dan peralatan operasional untuk mengajar yang memadai. Oleh karena itu Kementerian Sosial memberikan sejumlah bantuan untuk memenuhi kebutuhan para guru di Samenage, baik untuk mengajar maupun kebutuhan sehari-hari.
Tidak mudah untuk menjangkau sekolah tersebut. Satu-satunya akses menuju Kabupaten Yahukimo hanya menggunakan pesawat kecil dari Jayapura atau Wamena, kemudian berjalan kaki selama beberapa hari menuju sekolah. Karena itu Kemensos memberikan bantuan berbagai peralatan rumah tangga untuk para guru seperti kasur, peralatan dapur, serta jaket, sleeping bag, obat-obatan, vitamin serta solar home system (SHS) untuk penerangan. Selain itu Kemensos juga membiayai transportasi untuk ke Samenage, honor dan insentif guru selama 12 bulan.
Selain untuk para guru, Kemensos juga memberikan bantuan untuk masyarakat Samenage terdiri atas bantuan pendidikan dan bantuan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Bantuan pendidikan berupa alat tulis, peralatan olahraga seperti bola voli, bola kaki, bola sepak takraw, dan seragam olahraga untuk 300 anak. Selain itu Kemensos juga memberikan bantuan alat kebersihan diri seperti sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi, sabun cuci, handuk serta makanan dan berbagai kebutuhan pokok.
Dalam upaya pemberdayaan masyarakat, Kemensos juga memberikan bantuan dalam bentuk sarana penerangan, air bersih dan peternakan. Bantuan yang diberikan antara lain 30 unit solar home system (SHS) 100 watt, Penerangan Jalan Utama Tenaga Surya (PJUTS), toren air 300 L, selimut, 450 pasang pakaian, 100 ekor ayam kampung, kelinci, 1.500 ekor bibit dan pakan lele serta fasilitas untuk pembuatan kolam.
Uskup Jayapura Yanuarius Teofilus Matopai You mengatakan, bantuan ini berangkat atas keprihatinannya setelah melihat kondisi anak-anak di Samenage yang tidak bersekolah karena tidak ada guru. Saat berkunjung ke Samenage, ia melihat ada sekolah, tapi tidak ada guru yang bersedia mengajar karena lokasinya sangat jauh dan terpencil. Akibatnya, sekolah itu lumpuh.
“Kondisi ini saya sampaikan kepada Ibu Mensos dan langsung mendapat respon positif,” kata Uskup Yanuarius.
“Ibu Mensos bersedia membantu. Beliau berkata, siap membantu asalkan Bapak Uskup menyediakan tenaga guru,” kata Uskup Yanuarius. Setelah tenaga guru tersedia, bantuan dari Kemensos langsung dikucurkan. Bahkan Kemensos memberikan bantuan honor para guru untuk satu tahun bertugas.
“Setelah satu tahun, saya akan mencari cara lain,” kata Uskup Yanuarius.
Dikatakan Mensos, bantuan ini merupakan dukungan kepada para guru yang memiliki tekad kuat untuk mengajar di lokasi yang sangat menantang.
"Guru-guru ini akan mengajar di atas gunung. Selama ini tidak ada yang mau mengajar di daerah tersebut karena banyak tantangan," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menyerahkan bantuan bersama Uskup Jayapura, Jumat (14/10).
Mensos mengatakan para guru tersebut tidak mendapatkan gaji dan peralatan operasional untuk mengajar yang memadai. Oleh karena itu Kementerian Sosial memberikan sejumlah bantuan untuk memenuhi kebutuhan para guru di Samenage, baik untuk mengajar maupun kebutuhan sehari-hari.
Tidak mudah untuk menjangkau sekolah tersebut. Satu-satunya akses menuju Kabupaten Yahukimo hanya menggunakan pesawat kecil dari Jayapura atau Wamena, kemudian berjalan kaki selama beberapa hari menuju sekolah. Karena itu Kemensos memberikan bantuan berbagai peralatan rumah tangga untuk para guru seperti kasur, peralatan dapur, serta jaket, sleeping bag, obat-obatan, vitamin serta solar home system (SHS) untuk penerangan. Selain itu Kemensos juga membiayai transportasi untuk ke Samenage, honor dan insentif guru selama 12 bulan.
Selain untuk para guru, Kemensos juga memberikan bantuan untuk masyarakat Samenage terdiri atas bantuan pendidikan dan bantuan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Bantuan pendidikan berupa alat tulis, peralatan olahraga seperti bola voli, bola kaki, bola sepak takraw, dan seragam olahraga untuk 300 anak. Selain itu Kemensos juga memberikan bantuan alat kebersihan diri seperti sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi, sabun cuci, handuk serta makanan dan berbagai kebutuhan pokok.
Dalam upaya pemberdayaan masyarakat, Kemensos juga memberikan bantuan dalam bentuk sarana penerangan, air bersih dan peternakan. Bantuan yang diberikan antara lain 30 unit solar home system (SHS) 100 watt, Penerangan Jalan Utama Tenaga Surya (PJUTS), toren air 300 L, selimut, 450 pasang pakaian, 100 ekor ayam kampung, kelinci, 1.500 ekor bibit dan pakan lele serta fasilitas untuk pembuatan kolam.
Uskup Jayapura Yanuarius Teofilus Matopai You mengatakan, bantuan ini berangkat atas keprihatinannya setelah melihat kondisi anak-anak di Samenage yang tidak bersekolah karena tidak ada guru. Saat berkunjung ke Samenage, ia melihat ada sekolah, tapi tidak ada guru yang bersedia mengajar karena lokasinya sangat jauh dan terpencil. Akibatnya, sekolah itu lumpuh.
“Kondisi ini saya sampaikan kepada Ibu Mensos dan langsung mendapat respon positif,” kata Uskup Yanuarius.
“Ibu Mensos bersedia membantu. Beliau berkata, siap membantu asalkan Bapak Uskup menyediakan tenaga guru,” kata Uskup Yanuarius. Setelah tenaga guru tersedia, bantuan dari Kemensos langsung dikucurkan. Bahkan Kemensos memberikan bantuan honor para guru untuk satu tahun bertugas.
“Setelah satu tahun, saya akan mencari cara lain,” kata Uskup Yanuarius.
Bagikan :