Mensos Buka Pameran KSN 2019: Dialog dengan KPM PKH Perajin Tas Purun

  • Mensos Buka Pameran KSN 2019: Dialog dengan KPM PKH Perajin Tas Purun
  • WhatsApp Image 2019-12-19 at 5.03.39 PM
  • WhatsApp Image 2019-12-19 at 5.03.45 PM

Penulis :
Ria Desy S.
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Dimas Puguh; Karlina Irsalyana

BANJARBARU (19 Desember 2019) - Dua orang perempuan tengah asyik menganyam purun untuk dijadikan tikar saat Menteri Sosial, Juliari P. Batubara menghampiri mereka di Gerai Pameran Expo Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN), di halaman Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (19/12). 

"Sedang membuat apa ini, bu?" sapa Mensos seraya berjongkok mendekati dua ibu yang merupakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kota Banjarmasin. 

Ibu Nani (58), yang tengah duduk beralas tikar, lantas menjelaskan ia sedang mengayam purun menjadi tikar. Purun adalah jenis tumbuhan rumput yang hidup liar di dekat rawa. Kerajinan purun adalah salah satu unggulan di Kalimantan Selatan yang juga ditekuni oleh para KPM PKH. 

"Saya sudah menganyam purun sejak usia belasan tahun. Dulu, saya belajar dari ibu saya," tutur Nani. 

Perempuan berjilbab ini mengisahkan sekitar dua tahun terakhir ini ia sering diikutkan pelatihan menganyam purun secara gratis oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Ia diajarkan membuat beragam produk anyaman purun seperti kipas, tas dengan bermacam-macam model, dan teknik pewarnaan purun sehingga lebih variatif dan menarik pembeli. 

"Kalau dulu 'kan hanya membuat tikar saja, jadi kemampuannya ya terbatas. Sekarang setelah dilatih, saya bisa bikin macam-macam tas. Ada yang besar dan kecil, tas pesta, tas belanja, dan warnanya juga bermacam-macam," kata Nani yang tinggal di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru ini. 

Koordinator PKH Kota Banjarbaru, Erma Febriyanti mengatakan Kota Banjarbaru memiliki lima kecamatan. Masing-masing terdiri dari empat kecamatan, sehingga total terdapat 20 kelurahan. Total KPM di wilayah ini berjumlah sebanyak 4.436 orang. 

"Mereka mayoritas bekerja di rumah menganyam purun. Bahkan di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, yang menjadi tempat tinggal Bu Nani, merupakan kawasan wisata yang setiap rumahnya menjual aneka rupa anyaman purun," kata Erma. 
 
Pembeli dan pemesan, lanjut Erma, kerap datang ke rumah-rumah warga dan bertransaksi secara langsung. 

Seiring dengan terus berkembangnya usaha anyaman purun di kalangan ibu-ibu penerima PKH, kini pemerintah setempat telah mendirikan Gerai PKH di sebuah kawasan wisata Kota Banjarbaru. Gerai ini khusus menampilkan beragam produk kerajinan purun karya ibu-ibu KPM PKH.

Pemberdayaan KPM PKH

Mensos mengatakan Kementerian Sosial mendukung berbagai inovasi dan kreatifitas KPM PKH untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Ia mengatakan dari kunjungannya ke berbagai daerah di Indonesia dan bertemu dengan ibu-ibu KPM PKH, ia melihat semangat untuk mandiri secara ekonomi sangat besar. Ketekunan, kerja keras, dan semangat para ibu ini juga menjadi semangat bagi Kementerian Sosial untuk menyiapkan program-program pemberdayaan dan kewirausahaan. 

"Bantuan PKH pada awalnya membuka akses kepada pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial. Seiring dengan naiknya indeks bantuan, KPM PKH dibimbing agar dapat menyisihkan bantuan untuk pengembangan usaha. KPM diberikan pendampingan dalam mengelola keuangan, difasilitasi penjualannya, diberikan bantuan kredit usaha sehingga mendorong percepatan kemandirian. Pada akhirnya, mereka tidak bergantung lagi pada bantuan pemerintah," terangnya. 

Untuk itu, lanjut Menteri, Kementerian Sosial terus memperkuat kerjasama dengan stakeholder atau mitra kerja lintas kementerian, lembaga, pemda, dan swasta.  

Selanjutnya, selain berdialog dengan Ibu-ibu KPM PKH, Mensos Ari bersama Ibu Mensos, Grace Batubara mengunjungi gerai pameran KSN 2019 milik Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA). Di sini, Menteri berkolaborasi dengan seorang pelajar berseragam Pramuka. Keduanya menjajal permainan puzzle kebencanaan yang disiapkan bagi pengunjung. Puzzle yang dipilih adalah bencana kebakaran. 

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat mengatakan tujuan permainan ini adalah agar pengunjung memahami jenis-jenis bencana alam maupuan bencana sosial. Setelah pengunjung selesai merangkai potongan puzzle, pengunjung dapat mencocokkan puzzle dengan poster-poster di dinding gerai pameran yang berisi upaya penanggulangan bencana tersebut. 

Pameran KSN 2019 berlangsung mulai 19-21 Desember 2019. Pameran diikuti seluruh satuan kerja di Kementerian Sosial yang menampilkan program kerja masing-masing. Di gerai milik Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, selain memamerkan produk usaha KPM PKH, juga ada pameran alat komunikasi, Tactical Communication Package, dan kearifan lokal masyarakat melalui penampilan tari-tarian dan musik tradisi Kalimantan Selatan.

Tari yang ditampilkan adalah Tari Jepen oleh Sanggar Seni 3 Seirama Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Mereka mendapat bantuan penguatan kearifan lokal dari Kementerian Sosial sebesar Rp50 juta pada tahun 2019. Bantuan penguatan kearifan lokal ditujukan untuk pencegahan dan penguatan masyarakat di daerah rawan terpapar paham radikalisme. 
Bagikan :