Mensos Dorong Karang Taruna Lebih Masif Merespon Permasalahan Sosial
21-07-2020
BOGOR (20 Juli
2020) – Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara membuka secara resmi kegiatan
Temu Karya Nasional (TKN) VIII Karang Taruna Tahun 2020. Tanpa mengurangi
komitmen, perhatian, dan dukungan bagi Karang Taruna, disela kesibukannya,
Juliari P. Batubara menyempatkan diri untuk memberikan arahan pada kegiatan
tersebut melalui teleconference.
Kegiatan ini
diselenggarakan dalam rangka penetapan dan pengesahan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Karang Taruna, penetapan Kerangka Pokok Program Karang
Taruna Nasional, dan Pokok Kebijakan Keorganisasian untuk masa bakti 2020-2025.
Sekaligus pergantian kepemimpinan dan kepengurusan Nasional Karang Taruna.
Kegiatan yang
melibatkan Karang Taruna Provinsi seluruh Indonesia ini dilaksanakan selama 3
hari di Wisma DPR RI Griya Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Tentunya kami
Kementerian Sosial selalu berkomitmen untuk tetap mendukung dan mendorong
Karang Taruna agar lebih maju lagi. Manfaat keberadaan Karang Taruna bisa
dirasakan lebih meluas lagi bagi masyarakat,” jelas Juliari.
Karang Taruna
sebagai salah satu pilar-pilar sosial yang berhadapan langsung dengan
masyarakat memiliki peran penting dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Karang Taruna merupakan mitra Pemerintah haruslah profesional, dedikatif, dan
inovatif dalam menjalankan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat.
Lebih lanjut,
Menteri Sosial berharap Karang Taruna dapat menjalin sinergi yang baik dengan pemerintah
pusat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang amat besar dan memiliki dampak
multidimensi di masa pandemi ini.
Direktur
Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto yang mendampingi Menteri Sosial dalam
teleconference tersebut menambahkan bahwa pilar-pilar sosial selama ini selalu
diikutsertakan dalam kegiatan kesejahteraan sosial. Salah satunya adalah dalam
proses pendistribusian bantuan sosial COVID-19 yang selalu melibatkan para
pilar-pilar sosial mulai dari Karang Taruna, TKSK, dan PSM.
Di akhir
sambutannya, Menteri Sosial tak lupa mengingatkan kembali kepada seluruh
anggota Karang Taruna untuk turut mengajak seluruh komponen masyarakat supaya
lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Dalam pertemuan
tersebut, terpilih kembali secara aklamasi Didik Mukrianto sebagai Ketua Umum
PNKT masa bhakti 2020-2025. Didik menyampaikan beberapa gagasan untuk
memaksimalkan eksistensi Karang Taruna di masyarakat.
"Penguatan
kelembagaan Karang Taruna perlu dilakukan sehingga adaptif terhadap perubahan. Berkolaborasi dengan seluruh stakeholder, serta berkontribusi dalam masalah
sosial," ujar Didik.
Lebih lanjut
Didik mengatakan bahwa perlu adanya Capacity Building Center sebagai upaya
peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM Karang Taruna. Selain itu, produk
usaha mikro yang dihasilkan oleh Karang Taruna Teladan harus dapat
dipertahankan dan dikembangkan. Untuk itu kedepannya diperlukan pelatihan
kewirausahaan dan potensi lain supaya usaha mikro Karang Taruna dapat survive
di tengah persaingan yang kompetitif.
Turut hadir saat
pembukaan kegiatan Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, Tim
Teknis Menteri Bidang PFM, Ketua Umum Nasional Karang Taruna, Sekretaris
Jenderal Karang Taruna, dan Pengurus Karang Taruna Provinsi se-Indonesia.
BOGOR (20 Juli 2020) – Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara membuka secara resmi kegiatan Temu Karya Nasional (TKN) VIII Karang Taruna Tahun 2020. Tanpa mengurangi komitmen, perhatian, dan dukungan bagi Karang Taruna, disela kesibukannya, Juliari P. Batubara menyempatkan diri untuk memberikan arahan pada kegiatan tersebut melalui teleconference.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka penetapan dan pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Karang Taruna, penetapan Kerangka Pokok Program Karang Taruna Nasional, dan Pokok Kebijakan Keorganisasian untuk masa bakti 2020-2025. Sekaligus pergantian kepemimpinan dan kepengurusan Nasional Karang Taruna.
Kegiatan yang melibatkan Karang Taruna Provinsi seluruh Indonesia ini dilaksanakan selama 3 hari di Wisma DPR RI Griya Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Tentunya kami Kementerian Sosial selalu berkomitmen untuk tetap mendukung dan mendorong Karang Taruna agar lebih maju lagi. Manfaat keberadaan Karang Taruna bisa dirasakan lebih meluas lagi bagi masyarakat,” jelas Juliari.
Karang Taruna sebagai salah satu pilar-pilar sosial yang berhadapan langsung dengan masyarakat memiliki peran penting dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Karang Taruna merupakan mitra Pemerintah haruslah profesional, dedikatif, dan inovatif dalam menjalankan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Menteri Sosial berharap Karang Taruna dapat menjalin sinergi yang baik dengan pemerintah pusat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang amat besar dan memiliki dampak multidimensi di masa pandemi ini.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto yang mendampingi Menteri Sosial dalam teleconference tersebut menambahkan bahwa pilar-pilar sosial selama ini selalu diikutsertakan dalam kegiatan kesejahteraan sosial. Salah satunya adalah dalam proses pendistribusian bantuan sosial COVID-19 yang selalu melibatkan para pilar-pilar sosial mulai dari Karang Taruna, TKSK, dan PSM.
Di akhir sambutannya, Menteri Sosial tak lupa mengingatkan kembali kepada seluruh anggota Karang Taruna untuk turut mengajak seluruh komponen masyarakat supaya lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Dalam pertemuan tersebut, terpilih kembali secara aklamasi Didik Mukrianto sebagai Ketua Umum PNKT masa bhakti 2020-2025. Didik menyampaikan beberapa gagasan untuk memaksimalkan eksistensi Karang Taruna di masyarakat.
"Penguatan kelembagaan Karang Taruna perlu dilakukan sehingga adaptif terhadap perubahan. Berkolaborasi dengan seluruh stakeholder, serta berkontribusi dalam masalah sosial," ujar Didik.
Lebih lanjut Didik mengatakan bahwa perlu adanya Capacity Building Center sebagai upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM Karang Taruna. Selain itu, produk usaha mikro yang dihasilkan oleh Karang Taruna Teladan harus dapat dipertahankan dan dikembangkan. Untuk itu kedepannya diperlukan pelatihan kewirausahaan dan potensi lain supaya usaha mikro Karang Taruna dapat survive di tengah persaingan yang kompetitif.
Turut hadir saat pembukaan kegiatan Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, Tim Teknis Menteri Bidang PFM, Ketua Umum Nasional Karang Taruna, Sekretaris Jenderal Karang Taruna, dan Pengurus Karang Taruna Provinsi se-Indonesia.