Mensos Harapkan Program Pemberdayaan Buat KPM Jadi Sejahtera

  • Mensos Harapkan Program Pemberdayaan Buat KPM Jadi Sejahtera
  • WhatsApp Image 2020-01-30 at 9.16.12 PM
  • WhatsApp Image 2020-01-30 at 9.16.41 PM
  • WhatsApp Image 2020-01-30 at 9.16.48 PM
  • 15803940179463

Penulis :
Adi Nurachman
Editor :
Aryokta Ismawan
Penerjemah :
Natasia Tasya; Karlina Irsalyana

JAKARTA (30 Januari 2020) - Menteri Sosial (Mensos), Juliari P Batubara menyampaikan harapannya terkait program pemberdayaan sosial yang dijalankan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dapat membuat keluarga miskin atau keluarga penerima manfaat (KPM) dapat membuat mereka sejahtera. “Kita jangan memelihara orang miskin, kita bantu mereka (KPM) juga tidak hanya sekedar mengurangi pengeluarannya tapi juga membantu mereka menjadi keluarga yang sejahtera,” kata Mensos pada acara Resolusi Kemensos Tahun 2020 di Gedung Konvensi TMP Kalibata.

Mensos menargetkan program Bantuan Sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako tidak hanya memiliki peraturan presiden tetapi juga undang-undang. Hal tersebut ia sampaikan dengan maksud agar program tersebut dapat terus berjalan. “Contoh saja PKH dan BPNT (saat ini Program Sembako), program ini belum ada payung hukumnya, hanya ada peraturan presidennya, tahun ini saya akan fokus supaya kita ada undang-undang untuk (program) ini, mau nanti menteri sosialnya siapa, presidennya siapa, program itu bisa berjalan terus,” ujar Mensos.

Dengan target tersebut, Mensos ingin melanjutkannya dengan melakukan sinergi dengan bisnis model yang sudah ada dengan program pemberdayaan seperti misalnya Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Kewirausahaan Sosial. Bisnis model yang relatif sudah ada coba kita sinergikan dengan program kita di Kemensos, misalnya PKH dan Program Sembako, kedepannya kita harus coba mulai dengan skema pemberdayaan program yang ada seperti KUBE dan Kewirausahaan Sosial,” jelas Mensos.

Mensos menyampaikan target tersebut dengan maksud agar KPM dapat memiliki akses dalam mendapatkan pinjaman lunak dari beberapa sumber agar usaha yang mereka lakukan dapat semakin berkembang. “Kita harus jadikan KUBE dan Kewirausahaan Sosial seperti embrio untuk menuju pinjaman lunak yang ada seperti KUR, PNM Mekaar, dan juga Umi,” kata Mensos

Terakhir Mensos menjelaskan jika semua rencana tersebut dapat berjalan dengan lancar semoga anggaran untuk KUBE dan Kewirausahaan dapat ditingkatkan. “Mudah-mudahan kalau semuanya lancar anggaran untuk KUBE dan Kewirausahaan Sosial mungkin bisa kita naikan,” pungkas Mensos.

Sebelum menjelaskan mengenai program pemberdayaan tersebut, Mensos juga menyampaikan Resolusi Kementerian Sosial Tahun 2020 yaitu Menuju Organisasi Berkinerja Tinggi. Tagline yang digaungkan oleh Mensos untuk mencapai resolusi tersebut adalah Kemensos “HADIR” yang memiliki kepanjangan Humanis, Adaptif, Dedikatif, Inklusif, dan Responsif.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kemensos, termasuk Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Andi ZA Dulung beserta Pejabat Eselon II, III, dan IV di lingkungan Direktorat Jenderal PFM. Pada kesempatan tersebut Ditjen PFM juga menyampaikan resolusinya yaitu Sukseskan Bansos Pangan Kemensos, Kerja Dengan Gembira, Indonesia Maju dan Gemilang.

Bagikan :