Mensos Imbau Warga Tidak Ribut Soal Data Bansos

Mensos Imbau Warga Tidak Ribut Soal Data Bansos
Penulis :
Alif Mufida Ulya
Editor :
Alek Triyono; Annisa YH
Penerjemah :
Tasya Azra K; Karlina Irsalyana

JAKARTA (2 Mei 2020) - Menteri Sosial, Juliari P. Batubara mengimbau agar warga tidak mempersoalkan masalah data dan mengajak warga bergotong royong dalam hal distribusi sembako. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar bahu membahu melawan COVID-19.

"Saya kira kita ngga usah ribut-ribut soal data, semuanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan, secara gotong royong, kita ini masyarakat yang karakternya gotong royong," kata Juliari saat meninjau proses distribusi sembako di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (2/5).

Mensos berharap agar semua warga mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah secara merata. 

"Jadi, saya sampaikan kepada warga atau keluarga yang sudah menerima bansos dari Pemprov atau dari siapapun, ya sebaiknya tidak diberikan lagi, tapi diinformasikan, dan diberikan kepada keluarga lain yang belum menerima sembako apa-apa," terangnya kembali.

Hal tersebut dilakukan lantaran adanya keterbatasan dari jumlah pasokan sembako, sehingga tidak semua warga di wilayah DKI Jakarta bisa diberikan sembako. Dengan mengikuti anjuran Mensos, pendistribusian sembako diharapkan merata di seluruh wilayah.

"Tidak mungkin semua kita berikan, saya kira tadi bisa dilihat sendiri, dari RT/RW menyanggupi agar diatur dengan rapi, sehingga tidak ada lagi yang merasa dirugikan, yang merasa tidak dipedulikan, saya kira begitu," Juliari menekankan.

Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sembako kepada 1,3 keluarga di DKI Jakarta dan 600 ribu keluarga di Bodetabek dengan nilai bantuan 600 ribu rupiah perbulan selama tiga bulan, yaitu April sampai Juni.

Mensos bersama Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin dan Inspektur Jenderal Kemensos, Dadang Iskandar meninjau sejumlah lokasi untuk memastikan penyaluran berjalan sesuai dengan rencana.

Sementara, jika dalam pelaksanannya, masyarakat menemukan permasalahan bantuan sosial dari Kemensos yang salah sasaran, terjadi penyelewengan, atau pungutan liar, bisa langsung adukan ke nomor hotline bantuan sosial Kemensos di nomor 0811 10 222 10, atau bisa juga melalui email dengan alamat bansoscovid19@kemsos.go.id. Namun, hotline yang disediakan Kemensos bukan hotline untuk pendaftaran penerima bantuan sosial.

Ketua RW 01 Kelurahan Bidara Cina, Oktavianus, lantas merespon positif arahan Mensos terkait penyaluran sembako. Ia menganggap kebijakan tersebut lebih efektif diterapkan untuk distribusi sembako di wilayahnya.

"Alhamdulillah, saya juga baru dengar dari Pak Menteri langsung kalau pembagian dipukul rata seperti itu, mungkin lebih efektif ya untuk warga kami", katanya.

Selanjutnya, ia mengaku akan memberi pemahaman pada warganya sebelum menyalurkan sebanyak 133 paket sembako ke rumah-rumah warga.

"Nanti akan kami sampaikan ke warga (yang sebelumnya sudah menerima), mudah-mudahan mereka mengerti, bagi mereka yang sudah dapat, seperti Pak Menteri bilang, ngga perlu lagi dapat, jadi udah ngga masalah lagi, alhamdulillah," ujarnya bahagia lantaran mendapat solusi atas permasalahan yang sempat dirundungnya.

Adapun penyaluran 342 paket sembako di RW 05 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara dihadiri oleh Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin.

"Kita memastikan bantuan sembako untuk wilayah DKI Jakarta, sampai kepada yang berhak menerima, sehingga tadi kami cek semuanya, isinya, maupun distribusinya lancar, tidak ada kendala. Semua kelurahan di DKI Jakarta akan mendapat seperti ini," ujar Pepen saat ditemui di Koja, Jakarta Utara, Sabtu siang (2/5). 

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa saat ini bansos COVID-19 masih dalam tahap pertama. Sedangkan untuk luar DKI Jakarta, terdapat bansos tunai yang sudah diluncurkan untuk seluruh daerah di Indonesia.
Bagikan :