Mensos Minta Pemkab Bogor Bantu Tingkatkan Kesempatan Kerja bagi Penyandang Disabilitas
CIBINONG (19 Januari 2020) - Menteri Sosial Juliari P. Batubara berharap,
para penyandang disabilitas bisa mendapatkan lebih besar akses terhadap
pekerjaan baik di sektor pemerintah maupun swasta. Terlebih bila mereka memiliki
keterampilan yang memadai dan mendapat sertifikasi.
"Di
sini merupakan balai pelatihan untuk disabilitas yang terbesar di Asia
Tenggara. Selain itu peralatannya juga lengkap. Jadi saya minta para penerima
manfaat (PM) yang diberikan pembinaan di sini mendapat peluang lebih besar di
dunia kerja," kata Mensos Juliari dalam kunjungan kerjanya di Cibinong,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin
(10/01/2020).
Dalam
kesempatan itu, Mensos dan rombongan meninjau Balai Rehabilitasi Sosial
Penyandang Disabilitas Intelektual (BRSPDI) Ciung Wanara dan Balai Rehabilitasi
Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD), di Cibinong, Bogor. Dalam kunjungan
kali ini, Mensos juga berkesempatan Meresmikan Siswa Penerima Manfaat Angkatan
XXIII Tahun 2020 di BBRVPD Cibinong Bogor.
Mensos
mengingatkan, dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang
Disabilitas, ada kewajiban bagi instansi pemerintah untuk memberikan kesempatan
kerja sebesar 2% untuk penyandang disabilitas. Dan sebanyak 1% untuk kalangan
dunia usaha.
Kebetulan
dalam kesempatan itu hadir Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan. Kepada Iwan,
Mensos Juliari juga berdiskusi soal ketentuan dalam UU No.8/2016. “Tadi saya
berdiskusi dengan Bapak Wakil Bupati. Mohon disosialisasikan amanat UU tersebut
baik di pemerintahan maupun di kalangan dunia usaha. Kan di Bogor ini banyak
sekali perusahaan,” kata Mensos Juliari.
Mensos
memahami benar manfaat dari layanan yang diberikan kedua balai kepada
penyandang disabilitas. Ke depan ia berharap bisa lebih mengembangkan fasilitas
yang sudah ada, termasuk juga menambah PM.
“Kalau
sekarang kan dalam enam bulan sebanyak 120 orang, atau sekitar 240 orang dalam
setahun. Ke depan bisa ngga kalau dinaikkan menjadi 300-an orang. Prinsipnya
saya ingin balai ini lebih banyak manfaatnya bagi masyarakat, khususnya bagi
masyarakat sekitar,” kata Mensos.
Dalam
kunjungan ke kedua balai, Mensos meninjau kegiatan dan juga pembinaan yang
dilakukan kepada PM yang mendapat layanan di sini. Di Balai Ciung Wanara,
Mensos meninjau kegiatan para PM dan beberapa layanan terapi. Di setiap
ruangan, Mensos Juliari berdialog dengan PM dan pendamping.
Di
antara keterampilan yang diajarkan adalah membuat batik cewiwit, memproduksi
telur asin, membuat alat pel, dan sebagainya. Mensos juga menyambangi ruangan terapi
yang melatih anak-anak berbicara, berhitung, membaca dan melatih keseimbangan.
Di
ruangan ini, Mensos berkesempatan mempraktikkan pelatihan membaca kepada PM.
Yakni dengan menggunakan kartu yang berisi gambar dan tulisan. Di luar dugaan,
bila sebelumnya diajarkan oleh pendamping agak lama beradaptasi, namun dengan
Mensos malah lebih cepat.
Mensos
dan rombongan selanjutnya bergerak menuju BBRVPD Cibinong, Bogor. Di sini
Mensos Juliari dan rombongan juga berkesempatan melihat dari dekat berbagai fasilitas
yang dimiliki balai. Di antaranya fasilitas pelatihan elektronik, mesin, sablon
dan desain, menjahit dan sebagainya.
Dirjen
Rehabilitasi Sosial Edi Suharto menyatakan, pelatihan yang digelar di balai
Kemensos bisa dikatakan sangat baik. “Sudah banyak perusahaan yang menyerap PM
kita. Karena mereka sudah tersertifikasi dan terlatih. Selain juga karena
secara personaliti mereka yang tekun, rajin, semangat, dalam beberapa aspek
melebihi tenaga kerja yang normal,” kata Edi.
Terkait
dengan rencana Mensos akan meningkatkan kapasitas balai, Edi menyambut baik.
Untuk itu, Ditjen Rehsos akan melakukan kalkulasi baik terkait apa saja
fasilitas yang akan ditingkatkan, termasuk dengan kebutuhan terhadap tenaga
pendamping.
Dalam
kegiatan ini, Mensos hadir untuk memberikan sambutan dan meresmikan Siswa
Penerima Manfaat Angkatan XXIII Tahun 2020, dimana PM BBRVPD Cibinong Bogor
sebanyak 111 orang (dari 26 provinsi di Indonesia) dan PM BRSPDI Ciung Wanara
Bogor sebanyak 25 orang.
Kepada
PM yang baru diterima, Mensos berpesan, bahwa banyak penyandang disabilitas di
republik tercinta ini belum atau tidak mendapatkan kesempatan mengikuti proses
belajar dan mengajar seperti mereka. Mensos menyatakan, manfaatkanlah
kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
“Kesempatan
ini merupakan bekal bagi kalian untuk menghadapi masa depan yang lebih baik dan
berkualitas. Ibarat seorang pelukis, kinilah saatnya kalian diminta untuk
melukis tentang gambar masa depan yang ingin kalian raih kelak. Kalau kalian
ingin gambar tersebut baik dan indah, maka gunakanlah kesempatan ini secara
maksimal dengan belajar keras, belajar cerdas dan belajar ikhlas,” katanya.
Biro
Hubungan Masyarakat
Kementerian
Sosial RI