Mensos Risma Latih 14 Warga Papua Kuasai Teknologi Charging Station dan Motor E-Trail
Penulis :
Faisal Grahadi Wibowo
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
Editor :
Laili Hariroh
JAYAPURA (27 Agustus 2024) - Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan pelatihan perakitan charging station atau pengisian kendaraan listrik dan motor e-trail kepada 14 peserta yang berasal dari empat daerah di Papua yaitu Kabupaten Yahukimo, Tolikara, Puncak Jaya, dan Jayapura. Pelatihan dilaksanakan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura, yang merupakan salah satu unit kerja Kementerian Sosial. "Kendaraan itu untuk meningkatkan usaha mereka, untuk membawa barang. Kendaraan ini memudahkan mereka untuk mobilisasi," jelas Mira Riyati, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos.
Pelatihan dilaksanakan selama empat hari, mulai 25-28 Agustus 2024. Selain untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam merakit charging station, pelatihan ini juga ditujukan untuk membentuk rasa memiliki terhadap program. "Tidak sekadar bantuan saja, tapi bagaimana mereka dilatih untuk perbaikannya, pemasangannya, pengemasannya, sehingga rasa memilikinya itu menjadi lebih kuat," sambung Mira seraya menyebutkan charging station yang berhasil mereka rakit akan diterbangkan ke daerah masing-masing peserta untuk ditempatkan di berbagai titik.
Nantinya, charging station akan disebar di titik-titik bangunan publik yang mudah di akses seperti gereja dan kantor kepolisian/TNI. Sehingga masyarakat dapat mengecas motor e-trail tanpa takut kesulitan mencarinya. Charging station dilengkapi dengan panel surya sebagai sumber energi listriknya. "Jadi ini terobosan Kemensos, semoga bermanfaat," ucap Don Rozano Sigit Prakoeswa, Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Komunikasi dan Media Massa.
Bantuan motor e-trail yang diberikan Kemensos merupakan kendaraan motor listrik bertipe Brushless DC (BLDC) 5 kilowatt. Hal ini memungkinkan efisiensi yang lebih tinggi, daya torsi yang lebih besar, serta umur pakai yang lebih panjang. Menggunakan tenaga baterai lithium polymer berkapasitas 3,8 kWh, motor trail listrik ini mampu menempuh jarak sejauh 80 kilometer. Sementara waktu pengecasan baterai dari 0 sampai 100 persen membutuhkan waktu selama 2 jam dengan daya 1.000 watt. Sistem penggerak menggunakan transmisi langsung (direct drive) tanpa gearbox dengan dilengkapi pengereman cakram depan-belakang. Motor ini mampu mengangkut beban 100 kilogram.
Kemensos memberikan pelatihan perakitan charging station dan pemberian motor e-trail kepada masyarakat Papua bukan tanpa sebab. Beberapa kondisi di Papua terkait langkanya bahan bakar minyak dan sulitnya akses jalan yang masih berupa tanah membuat pemilihan bantuan motor e-trail dan charging station dirasa tepat untuk diberikan.
"Kami di desa memang susah dapat bensin, 1 liter saja sudah 50.000 harganya," ucap Peleki Gire, salah satu peserta pelatihan yang berasal dari Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Selain langka dan mahalnya bensin, akses jalan hanya bisa dilewati oleh moda angkutan khusus seperti motor trail. Sehingga pemberian motor trail listrik beserta stasiun pengisian listrik tenaga surya tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. "Kami juga sangat terima kasih atas dorongan memberikan motivasi membuat kami bisa bersemangat dan membuat kami bangga," ucap Peleki.
Bagikan :