Mensos Risma Tuntaskan Penyaluran Santunan Ahli Waris Tragedi Kanjuruhan di Malang

Mensos Risma Tuntaskan Penyaluran Santunan Ahli Waris Tragedi Kanjuruhan di Malang
Penulis :
Indah Octavia Putri
Penerjemah :
Fia Arista Dewi

MALANG (3 Oktober 2022) - Menteri Sosial Tri Rismaharini, dalam satu hari, telah tuntas menyalurkan santunan bagi 125 ahli waris tragedi Kanjuruhan di Kota dan Kabupaten Malang. 

Penyaluran santunan dipusatkan di tujuh kecamatan dengan menghadirkan ahli waris atau saudara yang mewakili. Di Kota Malang, Mensos menemui ahli waris di Kecamatan Lowokwaru dan Klojen. Di Kabupaten Malang, Mensos menemui ahli waris di Kecamatan Singosari, Gondanglegi, Sumberpucung, Kepanjen dan Tajinan. 

Mensos mengatakan bahwa santunan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap keluarga yang ditinggalkan. "Santunan ini bukan mengganti (yang meninggal), tetapi bukti perhatian kami kepada bapak/ibu sekalian dari pemerintah," katanya kepada awak media saat ditemui di Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Mensos juga menghaturkan bela sungkawa kepada para ahli waris. "Kami haturkan belasungkawa kepada bapak/ibu sekalian. Kami berharap panjenengan dan keluarga tidak larut dalam kesedihan. Kita makhluk yang beriman, bahwa Allah memang sudah meminta kembali titipannya. Apapun kehendak Allah, kita ngga bisa cegah," katanya. 

Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp15 juta/korban dan paket sembako. 

Tidak sampai di situ, Mensos juga mengerahkan para psikolog dari Sentra Terpadu/Sentra milik Kementerian Sosial untuk memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP). 

"Ya, kami sudah berjalan untuk melakukan pendampingan. Staf saya sudah turun ke lapangan. Kami sedang dampingi keluarga korban di rumah mereka masing-masing," jelas Mensos. 

Suasana haru saat penyerahan bantuan terlihat dari anak dan ibunya yang menjadi ahli waris. Ia berulang-ulang mengucapkan rasa terima kasih atas perhatian Kementerian Sosial yang memperhatikan pendidikannya dan adiknya. 

"Saya berterimakasih banyak kepada Kementerian Sosial karena sudah membantu keluarga saya. Mulanya, saya ngga tau ke depannya harus seperti apa. Tapi, dengan adanya bantuan ini, saya sangat berterimakasih sudah membantu saya dan adik saya," kata Silvia Ariel Oktaviani, anak dari almarhum Iwan Junaedi, yang menjadi salah satu korban meninggal dunia pada tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang. 

Silvi berharap ke depan, dirinya dan keluarga bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk keberlanjutan hidupnya, lantaran ia tidak ingin bergantung pada bantuan sosial. "Keluarga saya perlu motivasi agar tidak bergantung pada bantuan sosial. Kami ingin bisa usaha sendiri," harapnya.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :