Mensos Ucapkan Duka Mendalam, Sebut Para Prajurit yang Gugur adalah Pejuang Pembela Ibu Pertiwi
Penulis :
Koesworo Setiawan
Penerjemah :
Laili Hariroh
SIDOARJO (15 April 2022) - Atas nama pemerintah, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan duka mendalam atas gugurnya para prajurit dan warga sipil dalam insiden penyerangan di Papua. Untuk keluarga korban, Mensos menyerahkan santunan dan bantuan kepada ahli waris.
Penyerahan bantuan dilakukan di Mako Brigif 2 Marinir d Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis malam. Para korban yang gugur adalah para prajurit TNI yang sedang bertugas di Papua akibat serangan Orang Tak Dikenal (OTK) dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Satu orang warga sipil wafat adalah istri salah satu prajurit.
Mensos menyatakan, para prajurit yang gugur adalah para pejuang yang telah membela ibu pertiwi. "Kami atas nama pemerintah mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya," katanya di sela-sela pemberian santunan.
Mensos juga mengajak masyarakat sama-sama mendoakan, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan untuk para korban yang terluka bisa segera sembuh.
Mensos juga memotivasi keluarga yang ditinggalkan untuk terus bersemangat. Mensos mengajak semua pihak juga tidak boleh tertekan rasa takut. Hakekatnya, rasa takut dalam artian lebih luas bisa menghambat seseorang untuk maju dan berkembang.
“Jaga dan pupuk terus semangat perjuangan. (Korban) yang masih sakit tidak boleh patah semangat. Yakin pasti Tuhan akan berikan terbaik untuk kita," katanya.
Diketahui para korban gugur akibat dua insiden serangan yakni di penyerangan di Kabupaten Yalimo dan di Kabupaten Nduga, Papua. Dalam serangan KKB di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3), dua prajurit gugur yakni Lettu (Mar) Anumerta Muhammad Ikbal dan Praka (Mar) Anumerta Wilson Anderson Here.
Kemudian dalam serangan oleh OTK Kamis pagi (31/3), di Kampung Elelim, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, gugur Sertu Eka Andriyanto Hasugian dan istrinya, Sri Lestari. Pasangan suami istri ini meninggalkan dua anak, yakni Muh. Fino (4 tahun) dan Elvano Putra Faezya (3 tahun) yang terluka dalam serangan tersebut.
Kepada keluarga korban Sertu Eka, Kemensos menyerahkan santunan ahli waris sebesar @Rp 15.000.000 x 2 = Rp30.000.000; bantuan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga @Rp100.000.000 x 2 = Rp200.000.000; paket sembako; paket permainan anak, sepeda, nutrisi, pampers, pakaian anak dan piagam penghargaan.
Sedangkan kepada ahli waris korban Lettu (Mar) Muhammad Ikbal dan Praka (Mar) Wilson masing-masing diberikan bantuan berupa santunan ahli waris @Rp15.000.000 x 1 = Rp 15.000.000; bantuan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga sebesar @Rp100.000.000 x 1 = Rp100.000.000; paket sembako dan piagam penghargaan.
Aksi penyerangan juga mengakibatkan 7 orang luka ringan dan 3 luka berat. Korban luka berat adalah Serda (Mar) Rendi Febriansyah, Serda (Mar) Bayu Pratama dan Pratu (Mar) Adik Saputra yang dirawat di RS dr. Soetomo Surabaya.
Sedangkan luka ringan yaitu Serda (Mar) Ebit Erisman Sikubu, Prada (Mar) La Harmin dan Prada (Mar) Alif Dwi Saputra yang dirawat di RSAL dr. Oetojo Sorong. Untuk korban luka ringan lainnya dirawat di Kotis Satgas Mupe Papua, yaitu Pratu (Mar) Rahmad Sulman, Pratu (Mar) Antonius Nino, Pratu (Mar) Dekki Pandra dan Prada (Mar) Dicky Sugara.
Kepada korban luka berat Kemensos memberikan bantuan masing-masing senilai Rp5.000.000 sedangkan untuk korban luka ringan senilai Rp2.500.000.
Dalam bagian akhir pernyataannya, Mensos mengajak semua pihak tidak berhenti membantu mendorong kemajuan Papua. “Mari bersama-sama bergandengan tangan kita membantu saudara kita di Papua. Supaya nanti mereka bisa merasakan seperti daerah lain Indonesia. Yakinlah bahwa perjuangan ini dengan tulus ikhlas membantu kesejahteraan warga di sana supaya kondusif," katanya.
Kepada keluarga, Mensos menitipkan pengasuhan kepada anak-anak yang ditinggalkan oleh orangtuanya yang gugur dalam tugas. Mensos minta anak-anak tersebut dijaga perkembangan emosi dan kejiwaannya ke depan.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial
Bagikan :