Pendampingan Keluarga Awak KRI Nanggala Kemensos melalui LDP Kemensos
Penulis :
Humas Balai Besar Disabilitas Prof.DR. Soeharso
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
SIDOARJO (26 April 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai Besar Disabilitas "Prof.Dr.Soeharso" Surakarta melaksanakan Layanan Dukungan Psikososial terhadap keluarga korban tenggelamnya KRI Nanggala- 402, Serda Edi Wibowo dan Serda Wawan Hermawan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan psikologis serta dukungan moril kepada keluarga korban dalam menghadapi musibah ini.
Tim LDP BBD "Prof.Dr.Soeharso" Surakarta yang berjumlah 4 orang pertama mengunjungi rumah Serda Edi Wibowo yang beralamat di Desa Tambak Utara, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Disana kami bertemu dengan Ibu Fitri Wahyuningtias selaku istri korban dan dua anak putri yang bernama Alifia Cahya Syafira (Kelas 3 SMP, usia 15 tahun) dan Kinar Azzara Fairuz (Kelas 1 SD, usia 7 tahun).
Pekerja sosial dan psikolog berkesampatan untuk melakukan penguatan psikologis berupa trauma healing kepada kedua anak korban. Anak pertama korban yang sudah beranjak remaja terlihat tegar menerima kepergian sang ayah yang telah gugur dalam tenggelamnya KRI Nanggala- 402. Alifia menyatakan ingin meneruskan perjuangan ayahnya dan bercita-cita melanjutkan sekolah berbasis kemiliteran.
Ibu Fitri dan keluarga besar Serda Edi Wibowo mengucapkan terima kasih kepada tim LDP Kemensos yang telah memberikan dukungan dan doa terhadap keluarganya. Pihak keluarga menitipkan amanah kepada tim LDP terkait masa depan pendidikan kedua anak korban agar mendapatkan jaminan dari pemerintah. Psikolog menyampaikan kepada keluarga korban bahwa tim LDP akan berkoordinasi dengan atasan dan pihak terkait mengenai bantuan pendidikan Alfia dan adiknya.
Pekerja sosial menyampaikan, "Alifia harus tetap semangat dan jangan putus asa dalam mencapai cita-cita, jadikan perjuangan ayah sebagai inspirasi dalam hidup Alifia"
Lokasi kedua di rumah Serda Wawan Hermawan yang beralamat di Dusun Luwung RT. 7 RW. 2 Desa Sarirogo Kabupaten Sidoarjo, petugas bertemu dengan Cicik Dwiyanti, istri dari Serda Wawan Hermawan. Dalam kesempatan tersebut tim juga bertemu dengan keluarga dan kedua putri Serda Wawan Hermawan yang bernama Almira Nafisa usia (8 tahun) dan Army Dzakia Aqila Hermanto (6 tahun).
Berdasarkan asesmen dari tim, anak pertama menderita Meconical Aspiration Syndrome (MAS) yang menyebabkan anak mengalami beberapa syndrome yang menghambat tumbuh kembangnya. Ibu Cicik yang bekerja sebagai bidan di RS. Arrafat Sukodono sangat memahami kondisi anaknya sehingga kondisi anak telah cukup baik dari segi interaksi sosial dan kemampuan untuk melakukan aktifitas secara mandiri.
Hingga saat ini Almira bersekolah di sekolah umum kelas 1 SD dan adiknya, Aqila TK B. Psikolog menyampaikan kepada istri "Keluarga harus tetap semangat dalam mengasuh kedua putri titipan dari ayah Wawan Hermawan, semoga kedua malaikat kecil ini bisa mengalirkan doa untuk ayah dan bisa tumbuh menjadi anak yang kuat, sholehah dan sukses," ujar Ratna selaku psikolog.
Bagikan :