Penguatan Kapasitas Keluarga dalam Pengasuhan Anak

  • Penguatan Kapasitas Keluarga dalam Pengasuhan Anak
  • 15993672672857

Penulis :
Humas Dit. Rehsos Anak
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Shalsha Billah; Karlina Irsalyana

JAKARTA (3 September 2020) - Kemensos melalui Taman Anak Sejahtera (TAS) Harapan Ibu Percontohan melaksanakan kegiatan "Penguatan Kapasitas Keluarga" untuk memberikan penguatan kepada keluarga dalam bentuk informasi dan edukasi yang diberikan kepada para orang tua anak binaan TAS HI. 

Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial RI, Kanya Eka Santi menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk memberikan ruang dan mempererat tali silaturahmi antar orang tua anak yang berada di TAS Harapan Ibu. "Kami memberikan motivasi bagi orang tua dalam mengasuh anak. Selain itu, memberikan informasi dan menjawab permasalahan pengasuhan anak yang dihadapi keluarga," jelas Kanya.

Pengasuhan anak bukan hanya diemban oleh ibu saja melainkan kedua orang tua, bapak pun memiliki peranan dalam pengasuhan anak. Setiap orang tua harus memastikan anaknya sudah memiliki akte kelahiran sebagai identitas resmi.

Pengasuhan anak perlu didasarkan pada struktur dan kehangatan. Struktur berisi informasi yang dibutuhkan anak dan perlu disampaikan pada anak disertai kehangatan. Misalnya saat anak bertanya tentang satu hal, orang tua harus menjelaskan dengan bahasa yang dipahami anak disertai belaian, sentuhan atau pelukan. "Dalam situasi sulit sekali pun, hindari melakukan kekerasan fisik, psikis dan awasi anak-anak agar tidak menjadi korban kejahatan seksual," tutur Kanya.

Kanya menambahkan, berdasarkan Data Respon Kasus Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) pada Juli 2020 terjadi peningkatan kasus kekerasan seksual anak sebesar 30% dilakukan oleh orang-orang terdekat, misalnya ayah kandung.

Kasus kekerasan seksual ini bukan hanya terjadi pada perempuan tetapi anak-anak laki-laki. Seperti  korban kekerasan seksual sodomi terhadap 50 anak laki-laki di Kabupaten Sukabumi dengan pelaku tetangga. Untuk melancarkan aksi kekerasan seksual, biasanya pelaku memberikan iming-iming yang menarik kepada anak calon korban.

"Tumbuh kembang anak baik fisik maupun psikis sudah terlihat sejak  balita, sehingga orang tua berperan penting di tahap ini. Orang tua harus mampu memberikan pelajaran serta pengasuhan yang baik buat anak. Hindari kata-kata negatif seperti  tolol, goblok atau bodoh tetapi gunakan kata-kata positip agar anak berkembang secara positip sesuai harapan orang tua," ungkap Kanya.

Pengasuhan yang baik dan terencana akan terlihat hasilnya 10 atau 15 tahun ke depan. "Silakan Ibu dan Bapak bayangkan apa yang diharapkan pada anak untuk 10 atau 15 tahun ke depan," ajak Kanya. 

"Saya ingin  anak saya bisa menjadi orang yang sukses dan membanggakan orang tua," harap Ibu Ika. Selanjutnya, "Harapan saya semoga bisa mewujudkan anak yang mandiri, manfaat dan  berkah bagi setiap orang," kata Bapak Anan.
 
"Kelola amarah kepada anak. Redam amarah kepada anak. Berlaku positif kepada anak. Terwujudlah semua harapan anda kepada anak," pesan Kanya. 

Harapan-harapan orang tua bisa terwujud, tergantung pada proses pengasuhan anaknya. Jika terjadi pengabaian maka harapan itu akan sirna.
Bagikan :