Penuhi Kebutuhan Pendidikan Korban Bencana Cianjur, Kemensos Dirikan Sekolah Darurat
CIANJUR (7 Desember 2022) - Bencana alam yang menimpa Cianjur tidak hanya
berdampak pada sektor bangunan fisik dan sosial-ekonomi masyarakat, namun
juga berdampak pada sektor pendidikan untuk anak usia sekolah.
Sejalan dengan kebutuhan pendidikan bagi anak penyintas bencana alam,
Kementerian Sosial mendirikan Sekolah Darurat yang terletak di posko
pengungsian. Didirikannya sekolah darurat ini tidak hanya mencakup pendidikan
formal. Namun, juga mencakup pendidikan non formal yang merupakan bagian dari
pendidikan mitigasi bencana.
“Pendirian sekolah darurat ini sesuai dengan instruksi dari Ibu Menteri
Sosial, dimana anak-anak penyintas bencana di Cianjur ini meminta kepada beliau
agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan,” ujar Kepala Sentra
Abiyoso, Agung Hendrawan.
Tidak hanya mendirikan Sekolah Darurat, Kementerian Sosial juga
memberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah yang terdiri dari ransel, alat
tulis dan mewarnai, kertas origami, buku gambar dan juga tumbler.
“Untuk kurikulum dan pengajaran yang ada di Sekolah Darurat, Kemensos, tentunya, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan di Cianjur agar apa yang
diajarkan sesuai dengan kebutuhan anak-anak di sini. Tidak lupa, kami juga sertakan kegiatan yang dapat menstimulus anak agar semangat belajar dan
terbebas dari trauma pasca bencana kemarin,” tambah Agung.
Sampai pada minggu kedua pasca gempa Cianjur, Kementerian Sosial telah
mendirikan Sekolah Darurat di beberapalokasi, yakni Sekolah Darurat untuk
PAUD di Kp. Cibinong, Desa Rancagoong, Sekolah Darurat di SDN Pasir Muncang,
Desa Wangun Jaya, Sekolah Darurat di SMPN 2 Cugenang, Sekolah Darurat
PAUD di Kp. Babakan Karet dan juga Sekolah Darurat di Lapangan Desa
Ciputri.
Seperti diketahui sebelumnya, anak-anak di posko pengungsian meminta
langsung kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini agar didirikan sekolah darurat.
Menurut Kepala Sentra "Mulya Jaya" di Jakarta Adrianus Ala, atas permintaan
anak-anak tersebut, Mensos berjanji memperbaiki sekolah yang rusak akibat
gempa. Untuk itu, seluruh jajaran terkait bergerak membangun Sekolah Darurat.
"Kami, mulai dari Direktorat PSKBA, Sentra-Sentra Kemensos, Poltekesos, sampai teman-teman Tagana, berupaya semaksimal mungkin mendirikan Sekolah Darurat," kata Adrianus.