Penyaluran Bansos, Mensos Pastikan Tak Ada Indikasi Penyelewengan
TANGERANG (23 Juni 2020) – Penyaluran
Bantuan Sosial Tunai (BST) dan sembako terus dilakukan oleh Kementeran Sosial
di daerah yang berbatasan dengan Ibu Kota Jakarta, yaitu di Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang Selatan, Banten.
Menteri Sosial Juliari P Batubara hadir bersama
Ketua DPR RI Puan Maharani, Menko PMK Muhadjir Effendy, Wagub Provinsi Banten;
Kapolda Banten, Anggota DPR RI, Bupati Tangerang, Dirjen PFM, serta Direksi PT
Pos Indonesia.
“Kami menyalurkan BST di Kabupaten Tangerang
sebanyak 150 ribu dari total seluruh Provinsi Banten sebanyak 400 ribu, ” ujar
Menteri Sosial Juliari P Batubara di Kantor Desa Cikande, Kec Jayanti,
Kabupaten Tangerang, Selasa (23/6/2020).
Jumlah tersebut, kata Mensos, mengingat
penduduk Kabupaten Tangerang ini sebanyak 4 juta jiwa dan merupakan kawasan
industri, ketika ada COVID-19 semua sektor ekonomi menjadi terhenti beroperasi.
“Dampak COVID-19 ke dunia kerja, seperti
banyak pekerja dirumahkan dan terkena PHK sehingga sangatlah wajar mendapatkan
alokasi BST tersebut,” kata Mensos.
Mensos Juliari mengingatkan kepada penerima
BST agar uang tidak dibelikan untuk rokok dan yang lainnya, selain untuk
kepentingan keluarga dan yang bermanfaat.
“Jadi, uangnya hanya untuk digunakan memenuhi
kebutuhan pokok, jadi bapak-bapak jangan untuk membeli rokok, kasihan itu anak
dan istrinya,” imbuh Juliari.
Pemerintah memutuskan memperpanjang
penyaluran bansos hingga Desember 2020, tapi beda nilainya jadi Rp 300 ribu
dari sebelumnya Rp 600 ribu, sebab program-program pemerintah yang lainnya sudah
mulai berjalan.
“Di bulan pertama COVID-19, pemerintah
mengaloaksikan Rp 405 triliun hingga Juni, dilanjutkan dari Juli – Desember Rp
677 triliun mencakup jaring pengaman sosial, kesehatan, insentif UMKM dan lain
sebagainya,” tandas Juliari.
Ketua DPR RI Puan Maharani menilai, bahwa
penyaluran bansos sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, namun tetap akan
dilakukan dievaluasi pelaksanaanya.
“Kami ke sini sesuai tugas dan kewenangannya
DPR RI melakukan pengawasan dan mekanisme seperti apa dalam penyaluran bansos di
lapangan,” ungkap Puan.
Dengan disalurkannya BST dan bansos sembako
itu, Puan berharap agar warga yang terdampak COVID-19 itu bisa mempertahankan
kebutuhan hidup sehari-hari.
“Kendati penyaluran bansos sudah berjalan dengan baik, tetap akan melakukan evaluasi tiga bulan ke belakang, terlebih dilanjutkan hingga Desember dan semoga pemulihan ekonomi, sektor kesehatan dan jaring pengaman sosial bisa efektif dirasakan manfaatnya oleh warga terdampak COVID-19, ” harap Puan.
Peninjauan penyaluran bansos dilanjutkan ke
Kota Tangerang Selatan, berupa sembako bantuan Presiden tahp 5 di Kelurahan
Rawabuntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Menteri Sosial didampingi Wagub Banten,
Andika Hazrumy; Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany; Dirjen Perlindungan dan
Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin; dan Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM),
Asep Sasa Purnama
Terkait data penerima merupakan kewenangan
Pemerintah Daerah (Pemda) karena yang paling tahu dan paham kondisi warga mana
saja yang berhak menerima bansos.
“Jadi, saya kira soal data penerima bansos
itu yang paling paham dan tahu adalah Pemda, termasuk warga mana yang berhak
menerima bansos sembako,” ungkap Juliari.
Mensos mengingatkan saat memasuki new normal,
agar warga tetap disiplin untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai
masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, serta
tidak berkerumun.
“Perlu diingatkan di masa new normal tidak
berarti COVID-19 sudah hilang, sebenarnya masih ada dan disiplin mematuhi
protokol kesehatan menjadi penting jangan sampai dilonggarkan tapi yang positif
terus bertambah,” kata Mensos.
Sedangkan, untuk pengawasan penyaluran bansos
Kemensos melibatkan lembaga terkait, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
dan Bareskrim Polri.
“Kemensos secara kelembagaan menjalin
kerjasama dengan KPK dan Bareskrim Polri, hingga kini tidak ada temuan dan
indikasi penyelewengan,” ungkap Juliari.
Di akhir kegiatan, Mensos menyapa dengan
ramah seorang penerima, Ibu Iyon, 60 tahun, warga Cicentang, RT 06 RW 01, Serpong yang mengaku senang bisa
menerima bansos sembako bantuan dari Presiden.
“Alhamdulillah, saya bisa menerima bansos
sembako dan sebelumnya belum menerima, kalau boleh bansos terus sampai COVID-19
benar-benar hilang,” harap Iyon.
Hal sama disampaikan Ibu Dwi Suwarni, 33
tahun, bahwa sembako ini yang kelima dan dirasakan sangat membantu memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-hari.
“Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih
kepada pak Menteri Sosial yang telah memberikan bansos sembako dan langsung
menyerahkan ke rumah saya,” ucap warga RT 5 RW 2, Rawabuntu, Kec Serpong
itu.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI