Perhatian Khusus Kemensos Terhadap Kampung Adat di Indonesia

  • Perhatian Khusus Kemensos Terhadap Kampung Adat di Indonesia
  • 16003177559382
  • 16003177568221
  • 16003177563712
  • 16003177572636
  • 16003177578128

Penulis :
OHH Dayasos
Editor :
OHH Dayasos; Intan Qonita N
Penerjemah :
Fia Arista Dewi

TASIKMALAYA (16 September 2020) - Kementerian Sosial menaruh perhatian penuh pada pemulihan kondisi masyarakat akibat pandemi.

Total 2.512 paket bantuan sosial Kemensos Hadir diserahkan Grace Batubara kepada warga Tasikmalaya. Sebanyak 112 paket bagi warga Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya dan 2.400 paket untuk warga Kota Tasikmalaya melalui Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya, Yayasan Simphoni, Yayasan Toriqul Zanah, Yayasan Akhlak Mulia dan Yayasan Al Furqon.

Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kemensos Grace Batubara hadir beserta rombongan, meringankan beban warga Tasikmalaya. Kami berupaya agar masyarakat tidak mengalami kejatuhan menghadapi situasi pandemi.

"Kemensos mempunyai perhatian khusus kepada kampung adat di Indonesia. Pandemi ini memang merubah kondisi sosial ekonomi. Dampaknya tidak hanya kepada yang miskin, tetapi yang mendadak miskin juga banyak sekali. Disinilah kami berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat dan berusaha agar semua lini bisa terbantu," ucap Grace Batubara.

Kampung Naga yang dikenal dengan kehidupan tradisional, penghormatan terhadap kelestarian alam dan adat istiadat yang terjaga kuat, menjadi salah satu lokasi pertama yang dikunjungi Grace Batubara. Kehadirannya di Balai Shawala, Kampung Naga, disambut oleh Sesepuh Adat Kampung Naga dan Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tasikmalaya, Roni A. Sahroni.

"sebuah kebanggaan dan apresiasi setinggi-tingginya, dalam 3 bulan ini sudah 2 kali Ibu Grace hadir ditengah-tengah kita, memberikan berbagai bantuan sosial dan memotivasi dalam menghadapi situasi pandemi," ujar Roni A. Sahroni.

Warga Kampung Naga yang terbuka terhadap kunjungan masyarakat luar, tidak segan berbagi cerita dengan Grace Batubara. Dede (40), pengrajin anyaman, menuturkan kesehariannya selama masa pandemi.

"Ibu biasa jualan kerajinan tangan disini, buat anyaman sapu, bakul, nampan, dari lidi, bambu, kayu. Kalau normal biasanya sabtu minggu rame, dapetnya ngga tentu tapi lumayan. Sekarang lagi COVID mah ngga ada. Seneng banget bisa dibantu, Alhamdulillah sembakonya, semoga menjadi amal kebaikan," imbuh Dede.

Mewakili curahan hati ibu rumah tangga warga Kampung Naga, Yani (36), menyampaikan impian sederhananya agar anak dan suaminya kembali beraktifitas normal seperti sebelum pandemi.

"suami saya tani, sampingannya biasa buat kerajinan nampan dan tempat dodol dari bambu, tapi sekarang ngga ada lagi pesenan dari Kota. Anak saya 3, udah ngga berangkat sekolah, sekarang gurunya aja yang ke kampung sini seminggu sekali. Terima kasih Kemsos atas bantuannya, kami sangat terbantu sekali, semoga Corona ini cepat berakhir," ucap Yani.

Gelaran paduan seni musik dan tari mengiringi kedatangan Grace Batubara beserta rombongan di Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya, Nagarawangi, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Kedatangannya diterima oleh Wakil Walikota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf.

"ekonomi kita saat ini sangat terpuruk sekali. Sejak COVID-19 ekonomi Tasik melamban, tapi gairah masyarakat untuk berkembang cukup terlihat dan itu sangat kami syukuri. Terimakasih Ibu sudah datang kesini, kehadiran Ibu merupakan motivasi kami untuk terus berjuang mensejahterakan masyarakat terutama para PMKS," ujar Muhammad Yusuf.

Kehadiran Grace Batubara memberi energi positif bagi Wawan Rudiat (56), Pekerja Seni, yang kini tengah lesu akibat badai pandemi.

"sangat berdampak sekali COVID-19 ini, secara tidak langsung mematikan aktifitas seni saya. Biasanya saya melatih dan menjadi juri dalam lomba-lomba puisi. Selama pandemi ini jadi mati total. Sekarang sehari-hari saya narik becak dan ikut menjaga parkir. Harapan saya semoga pandemi cepat berlalu dan kegiatan normal kembali. Terimakasih Kemensos memberi sumbangan bagi seniman Tasik, semoga semakin memotivasi kami," imbuh Wawan Rudiat.

Hadir dalam kegiatan Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, Kepala BBPPKS Bandung, Tim Teknis Menteri bidang Pemberdayaan Sosial, anggota Dharma Wanita Persatuan Kemensos Ibu Syifa Asep Sasa, Ibu Betty Laode Taufik, Ibu Eka Lara Hotman, Ibu Krisna Dewi Marzuki. Turut hadir Sesepuh Kampung Naga, Ketua MUI Kota Tasikmalaya, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tasikmalaya, Wakil Ketua DPRD KotaTasikmalaya dan Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya.

Bagikan :