Produk Perdana Sentra Kreasi ATENSI Balai Residen "Galih Pakuan"
Penulis :
Humas Balai Residen Galih Pakuan Bogor
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
BOGOR (19 April 2021) - Balai Residen "Galih Pakuan" merupakan Unit Pelaksana Teknis milik Kementerian Sosial yang sedang mengembangan Sentra Kreasi ATENSI (SKA). Balai saat ini mulai memproduksi telur asin sebagai salah satu produk unggulan yang akan dipasarkan di Sentra Kreasi ATENSI (SKA) Balai Residen Galih Pakuan.
Produksi awal sebanyak 110 butir telur asin, dilakukan melalui dua metode pemeraman, yaitu dengan menggunakan bahan abu gosok dan larutan air. Tim produksi telur asin melibatkan 10 orang penerima manfaat.
Pelibatan penerima manfaat tujuannya untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam proses pembuatan telur asin dan dapat menjadi inspirasi bagi mereka dalam meningkatkan semangat berwirausaha setelah selesai menjalani masa rehabilitasi di Balai.
Tim produksi telur asin yang dikoordinir oleh Yati Mulyati mulai melakukan proses pemeraman telur dua minggu yang lalu. Diawali dengan pemilihan telur bebek yang berkualitas kemudian dicuci bersih.
Tahap selanjutnya yaitu proses pemeraman yang dilakukan dengan menggunakan dua metode. "Kami menggunakan dua cara pemeraman. Cara pertama kami menggunakan bahan adonan abu gosok untuk membungkus telur. Sedangkan cara kedua kami menggunakan larutan air garam di dalam toples besar, jadi telur telur pilihan yang sudah di cuci bersih tadi direndam dalam larutan air tesebut," kata Yati.
Lebih lanjut Yati juga menjelaskan alasan menggunakan dua metode pemeraman. "Pada dasarnya kami menginginkan produk yang berkualitas, sehingga kami berinisiatif untuk mencoba dua metode pemeraman ini untuk melihat mana yang dianggap lebih memiliki daya jual baik dari segi kualitas maupun ketahanannya," ungkap Yati.
Tahap terakhir dalam pembuatan telur asin ini adalah mengukus atau merebus telur hasil dari pemeraman selama dua minggu. Pengukusan dilakukan pada telur yang melalui proses pemeraman dengan abu gosok. Sedangkan perebusan dilakukan pada telur yang melalui proses pemeraman dengan larutan air.
Salah satu penerima manfaat yang ikut terlibat dalam proses produksi telur asin ini adalah Fa. "Senang sekali bisa ikut proses produksi ini. Prosesnya sederhana, bisa buat ide jualan juga," kata Fa.
Proses produksi telur asin ini tentunya masih perlu ditunjang dengan strategi branding serta packaging yang menarik. Ini menjadi tantangan selanjutnya bagi tim produksi agar mampu menyasar pasar melalui produk yang berkualitas.
Usaha produksi telur asin akan turut meramaikan SKA di Balai Residen "Galih Pakuan" di Bogor. Produk ini diharapkan mampu menjadi salah satu alternatif pengembangan wirausaha bagi para penerima manfaat yang telah selesai menjalani fase primary serta eks penerima manfaat yang telah selesai menjalani masa rehabilitasi di Balai.
Bagikan :