Pusat Vokasi Disabilitas sebagai Aksi Nyata Wujudkan Inklusifitas bagi Penyandang Disabilitas

Pusat Vokasi Disabilitas sebagai Aksi Nyata Wujudkan Inklusifitas bagi Penyandang Disabilitas
Penulis :
Early Febriana
Editor :
Laili Hariroh
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

TANGERANG (17 Februari 2023) - Kementerian Sosial memberi dukungan dan memberikan apresiasi yang besar terhadap terbangunnya Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas yang digagas oleh Angkie Yudistia, Staf Khusus Presiden Bidang Sosial. Pusat Pelatihan Vokasi khusus bagi penyandang disabilitas ini diresmikan pada Jumat 17 Februari 2023 berlokasi di Sekolah PKBM Alfa Omega, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang Banten, pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya Pusat Pelatihan oleh Angkie Yudistia dan Diaz Hendropriyono, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia.

Dalam peresmian tersebut, suara lugas ucapan selamat datang dan selamat pagi diucapkan dengan penuh semangat oleh beberapa anak yang diantaranya merupakan penyandang disabilitas. Suara yang ramah dan sapa penuh perhatian diketahui belakangan adalah bagian dari yang diajarkan dalam kelas hospitality bagi penyandang disabilitas di Pusat Vokasi Disabilitas ini.

Sebagai pengantar, sambutan diberikan oleh Asda 3 Provinsi Banten Deni Hermawan mewakili PJ Gubernur Banten yang menyatakan bahwa penyandang disabilitas harus memiliki kesempatan yang sama untuk maju dan berprestasi, serta bagaimana upaya untuk meningkatkan kemandirian dan semangat para penyandang disabilitas yang diwujudkan dalam bentuk Peraturan Daerah yang merupakan implementasi dari Undang-Undang Penyandang Disabilitas serta dengan aksi yang nyata.

Angkie Yudistia dalam sambutannya menyatakan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada tanggal 3 Desember 2022 penyandang disabilitas wajib diberikan kesempatan yang seluas-luasnya, pendidikan yang layak, agar dapat berprestasi. “Bagaimana mewujudkan Indonesia yang ramah terhadap disabilitas sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas adalah bukti negara hadir, sehingga dibutuhkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, kolaborasi dengan swasta, dunia usaha, akademisi dan lainnya”, papar Angkie.

Jumlah penyandang disabilitas di Indonesia ada 22 juta jiwa, jumlah usia kerja 17 juta jiwa, yang bekerja hanya 3.300 jiwa, hanya 0.02 persen saja sehingga sangat timpang, banyak penyandang disabilitas yang menganggur, sehingga Pusat Vokasi ini menjadi harapan di hilirnya. “Pusat ini tidak hanya memberikan keterampilan saja, tetapi juga untuk memberi sertifikasi kompetensi agar penyandang disabilitas dapat bekerja, dan magang serta meningkatkan UMKM apabila ada yang memiliki minat kewirausahaan,” tambah Angkie.

Angkie berharap Pusat Vokasi ini mampu menjadi jembatan antara permintaan dan kebutuhan dengan disabilitas sebagai aspek utama untuk terus dikembangkan kemampuannya sehingga kompetitif dan unggul dalam daya saing dalam dunia kerja. Angkie ingin mendorong semua pihak seperti BUMN, pasar kerja dengan Kementerian Tenaga Kerja, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk sertifikasi kompetensi penyandang disabilitas, diakui bahwa hal ini tidaklah mudah.

Pusat vokasi ini pintu masuk dengan cara mengenal minat bakat dan kemampuan kerja, di asesmen terdahulu minat dan bakatnya, misal menjahit, gamer (membuat game), elektronik, fashion desain dengan metode design thinking, content creator, kelas hospitality,  psikologi (mengarahkan minat dan bakat), bake and pastry atau memasak.

Acara peresmian Pusat Vokasi ini dihadiri oleh Deputi BUMN, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kadin Indonesia, Kementerian Sosial, OASE (Perkumpulan istri Menteri Kabinet Indonesia Maju), Founder Yayasan Dunia Mega Bintang Ivan Gunawan, Miss Grand International Isabella Menin, Miss Grand Indonesia Andina Julie, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia, Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia,Gerakan Tuna Rungu Indonesia, Forkom Banten dan Tangerang, para penyandang disabilitas dan pegiat disabilitas.

Bagikan :