Pusatkan Penyaluran Bantuan, Kemensos Dirikan Posko Induk Cawang

  • Pusatkan Penyaluran Bantuan, Kemensos Dirikan Posko Induk Cawang
  • WhatsApp Image 2020-01-10 at 2.08.35 PM
  • WhatsApp Image 2020-01-10 at 2.08.36 PM
  • WhatsApp Image 2020-01-10 at 2.08.28 PM
  • WhatsApp Image 2020-01-10 at 2.08.33 PM
  • WhatsApp Image 2020-01-10 at 2.11.44 PM

Penulis :
Alif Mufida Ulya
Editor :
Alek Triyono ; Intan Qonita N
Penerjemah :
Dimas Puguh; Karlina Irsalyana

JAKARTA (10 Januari 2020) - Kementerian Sosial membuka Posko Induk Penanggulangan Bencana sebagai pusat bantuan logistik bagi korban bencana di Indonesia, utamanya dalam penanganan bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Posko ini didirikan di Kantor Kementerian Sosial yang berada di Cawang Kencana, Jakarta Timur.

"Posko ini menjadi pusat untuk memastikan bantuan sosial termasuk logistik dan peralatan kita dalam keadaan siap siaga sewaktu-waktu dibutuhkan," kata Menteri Sosial, Juliari P. Batubara saat mendatangi lokasi posko, Jumat (10/1). Dijelaskan Mensos, di samping sebagai gudang logistik yang sifatnya terpusat di lapangan, terdapat pusat pelayanan komando dan informasi di posko induk ini.

Menurutnya, pemilihan Gedung Cawang Kencana sebagai posko induk Kemensos dengan pertimbangan keefektifan. "(Gedung Cawang Kencana) ini dekat dengan jalan tol yang menghubungkan akses kemanapun, sehingga efektif bagi kita dalam mengirimkan bantuan," ujar Mensos.

Posko Induk Cawang ini, lanjutnya, merupakan posko-posko gabungan antara seluruh unit teknis yang ada di Kementerian Sosial, mulai dari Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial hingga Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, sehingga cukup lengkap pos-pos pelayanan yang tersedia di posko induk.

Menanggapi kejadian darurat bencana di sejumlah wilayah, Mensos menyatakan posko induk bersifat sementara selama masa darurat. "Posko ini akan terus berdiri hingga wilayah-wilayah sekitar yang terdampak bencana sudah dinyatakan memasuki masa pemulihan dan tidak lagi berstatus tanggap darurat," ujar Mensos.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat, yang turut mendampingi kunjungan Menteri Sosial, mengatakan dengan adanya pemusatan posko ini, Kementerian Sosial semakin siap menghadapi masa tanggap darurat bencana.

"Segalanya tersedia di sini, mulai dari ruang data, peralatan penanggulangan bencana, perahu, termasuk mobil dan motor dapur umum lapangan, pelayanan rehabilitasi sosial, mobil penyuluhan, mobil akses disabilitas dan lain-lain," ujar Harry.

Terima Bantuan

Kementerian Sosial juga membuka kesempatan bagi masyarakat secara umum yang hendak memberikan bantuan agar dapat disalurkan melalui Posko Induk Cawang.

"Apabila ada elemen-elemen masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga perusahaan yang ingin menitipkan bantuannya, namun terkendala akses ke lokasi terdampak, maka mereka bisa menitipkan (bantuan) ke posko induk Kemensos di Cawang Kencana," kata Mensos.

Mensos mencontohkan Posko Induk Cawang telah menerima bantuan dari PT. Sinar Mas berupa air mineral sebanyak 350 karton atau 8.400 botol dan biskuit untuk korban banjir sebanyak 300 karton atau 1.800 kaleng kecil yang diserahkan langsung dari Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas, Saleh Husin kepada Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat.

Selain PT. Sinar Mas, beberapa LSM seperti Wings Grup, Yayasan Sinar Kasih Indonesia (YSKI), dan Mayora menyusul memberikan sejumlah bantuan tertentu di Posko Induk Cawang.

"Posko kita beroperasi 24 jam dan kita jamin bantuan tersebut pasti akan tersalurkan ke tempat-tempat yang membutuhkan," terang Mensos.

Di akhir kunjungannya, Mensos menghimbau agar seluruh elemen tetap bersiap siaga, "Karena curah hujan masih akan terus tinggi sampai sebulan ke depan, kita tidak berharap akan terjadi banjir besar lagi di kemudian hari, tapi tentu kita harus siap siaga."

Hal ini disampaikan sebagaimana instruksi Presiden agar jajaran Kementerian Sosial siap siaga merespon segala kemungkinan-kemungkinan buruk sehingga rakyat terdampak bencana banjir dan tanah longsor bisa merasakan kehadiran negara di tengah-tengah kesulitan yang mereka alami.
Bagikan :