Penulis :
Mohamad Noor
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Mellin Sindi P; Karlina Irsalyana
JAKARTA (21 Juli 2020) – Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Asep Sasa Purnama dalam acara Penyampaian Laporan Pelaksanaan Program dan Realisasi Anggaran masing-masing UKE I pada Kegiatan Rapat Koordinasi Evaluasi Semester I & Percepatan Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020, menyatakan bahwa realisasi Bansos Tunai (BST) tahap 3, Dirjen PFM mengatakan sudah mencapai lebih dari 96 persen.
"Realisasi Bansos Tunai (BST) tahap 3, Dirjen PFM mengatakan sudah mencapai lebih dari 96 persen dan ini semua berkat pengawalan ketat dari masing-masing kepala Satuan Kerja Unit Teknis Direktorat Penanganan Fakir Miskin baik itu dari wilayah I, II dan III", ujar Dirjen PFM.
Dirjen PFM menjelaskan bahwa dalam rangka percepatan penyaluran BST, Ditjen PFM telah melakukan konsolidasi dengan PT. Pos dan Bank Umum Milik Negara (Himbara) agar mengkalkulasi mengenai percepatan penyaluran.
“Yang sebelumnya sebulan sekali akan dibuat menjadi 2 bulan sekali, tapi sementara itu akan dikaji terlebih dahulu. Nanti PT. Pos dan HIMBARA akan menyampaikan implementasinya,” jelas Dirjen PFM.
Selain itu Dirjen PFM juga menyampaikan bahwa terkait BST ada beberapa Kementerian/Lembaga lainnya yang juga mengusulkan data binaan atau sasarannya agar diakomodir sebagai penerima BST sebanyak 466.337 Keluarga.
Setelah menjelaskan BST, Dirjen PFM menyampaikan terkait konsepsi awal yang akan dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin yaitu New KUBE yang bertujuan agar Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang dibentuk oleh Kementerian dapat maju dan berkembang dalam era ekonomi digital.
“KUBE yang ada saat ini akan direvitalisasi dan transformasi menjadi lebih baik, karena dalam pembentukan KUBE ada tujuan integrasi antara sosial dan ekonomi yang tidak bisa dipisahkan”. Kemudian transformasinya diubah agar ada aliansi dan jaringan sehingga KUBE tersebut dapat berkembang maju.
Bagikan :