Realisasikan Pendirian Lumbung Sosial di Trunyan, Kemensos Mulai Kirimkan Bantuan Secara Bertahap

Realisasikan Pendirian Lumbung Sosial di Trunyan, Kemensos Mulai Kirimkan Bantuan Secara Bertahap
Penulis :
Koesworo Setiawan

Kemensos juga mulai menyalurkan bantuan logistik untuk pengisian Lumbung Sosial di Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, dan Malang

BANGLI (25 Oktober 2021) - Sebagai tindak lanjut arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos bergerak cepat merealisasikan pendirian lumbung sosial di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Hari ini proses penyiapan buffer stock sudah mulai berlangsung. Plt. Direktur PSKBA Iyan Kusmadiana menyatakan, sejalan dengan pembicaraan masyarakat Trunyan, Bupati Bangli dan Mensos saat berkunjung di lokasi ini beberapa waktu lalu, dikalkulasi ada 8 titik rawan bencana yang akan disiapkan buffer stock.

“Kami sudah koordinasikan lebih lanjut. Tim daerah sedang survei dulu menentukan titik dimaksud. Sementara sudah didapat sebanyak 5 titik,” kata Iyan di Bangli (25/10). Di antara bantuan yang dalam proses pengiriman berupa makanan anak, matras, family kit, peralatan dapur keluarga, selimut, dan perahu karet.

Secara bertahap, bantuan logistik tetap didorong pengirimannya agar siap lebih awal, sejalan dengan proses identifikasi titik rawan bencana lainnya yang juga sedang berjalan. Beberapa jenis bantuan didatangkan dari daerah lain. “Untuk perahu secara bertahap barang tersedia digeser dari gudang regional Makassar,” katanya.

Mengutip arahan Mensos, Iyan menyatakan, pendirian lumbung sosial dimaksudkan sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana, warga tetap terpenuhi kebutuhan makanannya. 
 
Di dalam lumbung sosial akan diisi berbagai kebutuhan logistik yang sangat dibutuhkan warga pada saat terjadi bencana. Di antaranya, bahan makanan dan bahan bakar minyak.

Untuk meminimalkan dampak bencana, Kemensos juga akan didirikan tenda sebagai titik evakuasi. “Jadi tidak usah menunggu longsor. Kalau sudah hujan besar, masyarakat bisa menyelamatkan diri dengan bergerak menuju tenda,” kata Iyan.

Mensos dan jajaran meninjau langsung dampak bencana longsor di Desa Trunyan (18/10). Di sini, Mensos melihat dari dekat kondisi lokasi bencana dan menyapa warga terdampak bencana. Mensos juga menyerahkan bantuan berupa bantuan logistik, makanan anak, matras, dan kasur merah.

Terkait dengan pendirian lumbung sosial di Trunyan, Kemensos menyalurkan bantuan berupa makanan anak sebanyak 120 paket, matras 100 lembar, family kit  sebanyak 100 paket, kids ware 100 paket, peralatan dapur keluarga 100 paket, tenda gulung 100 lembar, kasur 25 unit, selimut 100 lembar, toren air @1050 liter sebanyak 5 buah, instalasi pipa 5 paket, beras 1.000 kg, dan perahu karet 8 unit.

Pengiriman bantuan ke Trunyan berjalan simultan dengan pengiriman di daerah lain, yakni Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, dan Malang. Iyan mengatakan, untuk Kabupaten Pacitan proses distribusi bantuan untuk lumbung sosial sudah selesai. 

“Tim PSKBA akan bertemu Bupati Pacitan dan melakukan survei pembuatan jembatan gantung bersama tim Vertical Rescue Indonesia,” katanya. Vertical Rescue Indonesia telah membangun jembatan gantung tali baja pertama di Carstensz Pyramid (Puncak Jaya Wijaya), puncak tertinggi di Indonesia, satu di antara tujuh daratan tertinggi di bumi.
  
Hari ini juga, Tim Survey PSKBA sudah bergerak membawa logistik ke Kabupaten Trenggalek, Malang dan Tulungagung untuk pengisian lumbung sosial.

Bantuan logistik untuk Tulungagung, Trenggalek, dan Malang terdiri dari  makanan anak sebanyak 360 paket, matras 300 lembar, family kit 240 paket, kidsware 240 paket, peralatan dapur keluarga 225 paket, tenda gulung 300 lembar, kasur 150 unit, foodware 225 paket, toren air 45 unit, instalasi pipa 45 unit, dan beras 4.500 kg. 

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI 

Bagikan :