Sambangi Sentra Mahatmiya Bali, Menko PMK Sapa Para Barista Penyandang Disabilitas di Artne Coffee

Sambangi Sentra Mahatmiya Bali, Menko PMK Sapa Para Barista Penyandang Disabilitas di Artne Coffee
Penulis :
Koesworo Setiawan
Penerjemah :
Laili Hariroh

TABANAN (27 Mei 2022) - Di sela-sela acara pertemuan The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang melibatkan 173 negara di Nusa Dua-Bali, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja ke Sentra Mahatmiya Bali. Kunjungan dilakukan untuk berdialog dengan penerima  manfaat sekaligus menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).


Menko PMK beserta rombongan disambut langsung oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos, Kanya Eka Santi dan Kepala Sentra Mahatmiya Bali, Sri Wibowo di stand Kuliner dan Artne Coffee.


Pada kesempatan bertemu sapa dengan anak-anak Yatim, penyandang disabilitas dan lansia Menko PMK menyampaikan bahwa sektor sosial menjadi salah satu yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.


"Saya turut bersyukur bidang sosial sangat diperhatikan. Terutama anak-anak yang ditinggalkan oleh orangtuanya karena covid-19. Saya harapkan mereka ini mendapatkan biaya hingga lulus SMA, terlebih lagi hingga jenjang perguruan tinggi," ujar Effendy mengawali kunjunganya (26/05). 


Tak luput lansia juga menjadi perhatiannya. "Ini yang membuat saya bahagia, lansia diperhatikan dan diberikan alat bantu untuk memudahkan aksesibilitas. Karena saya juga sudah lansia semoga saya juga diperhatikan," ujarnya sembari tertawa yang diikuti gelak tawa peserta yang hadir.


Menko berpesan kepada pengelola Sentra dan semua penerima manfaat, agar tidak kendur mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Meskipun statistik penyebaran Covid mengalami tren menurun. 


"Dimanapun saya berdiskusi selalu mengingatkan teman-teman untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, baik itu mencuci tangan ataupun memakai masker," Menko menekankan.


Dalam kesempatan tersebut hadir mendampingi Menko,  Sekda Tabanan mewakili Bupati memastikan pemda memberikan dukungan optimal dalam bidang sosial. Hal ini dibuktikan dengan perhatian mereka terhadap pembangunan infrastruktur yang mendukung fasilitas bagi penyandang disabilitas seperti trotoar. 


Belakangan Pemkab Tabanan juga sedang menyiapkan raperda yang diharapkan memperkuat dukungan terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).


"Sektor sosial tengah menjadi perhatian utama kami. Seperti pembangunan trotoar sedang kami kerjakan di beberapa ruas jalan. Payung hukum bagi saudara-saudara kita (penyandang disabilitas) sedang kita godok agar nantinya mereka punya landasan hukum dalam berkarya," kata Sekda I Gede Susila.


Tak hanya itu, Pemkab Tabanan juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menunjang sektor sosial.


"Kerja sama selalu kami pupuk dengan beberapa pihak, seperti Sentra Mahatmiya yang sangat membantu kami dalam pendistribusian alat bantu dan Bank  HIMBARA yang selalu membantu pencairan dana KPM tepat waktu," kata dia.


Acara temu sapa dilanjutkan dengan penyerahan bantuan Atensi Anak Yatim Yapi berupa buku rekening dan ATM, dan alat bantu berupa kursi roda adaptif, kursi roda standar, tripod, serta tongkat penuntun pintar. 


Dalam momen tersebut, Menko PMK berkesempatan menyaksikan dari dekat aksi para barista Artne Coffe Mahatmiya. Para barista -- yang merupakan penyandang disabilitas sensorik netra, terlihat sibuk mempersiapkan pesanan dari tamu. 


Menko berpesan kepada penerima manfaat agar selalu semangat dalam berkarya.


"Kalian salah satu pilar yang akan membawa nama Mahatmiya, jadi tetap jaga nama baik Kemensos setelah kalian lulus dari sini ya, jangan pantang menyerah,"  kata Menko Effendy.


Menko menyempatkan untuk mencicipi kopi dan memuji racikan yang dibuat oleh penerima manfaat. "Enak! Ini kopinya enak," puji Effendy sembari memberikan tanda jempol kepada penerima manfaat.


Dalam diskusi singkat dengan Direktur Rehsos Anak dan Kepala Sentra, Ia pun menyampaikan agar setelah lulus dari sini anak-anak difasilitasi dan diberikan modal membuka usaha.


"Ini pelatihan yang menurut saya bagus sekali dan perlu dikembangkan. Baiknya setelah mereka lulus menjadi barista difasilitasi dengan alat-alat coffee maker dan diberikan modal untuk membuka usaha. Jangan hanya berhenti sampai disini saja," pungkasnya.


Menyikapi perihal di atas, Kemenko PMK akan menjembatani penerima manfaat Mahatmiya untuk mendapatkan modal usaha (yang selama ini menjadi kendala mereka) ke Kementerian Koperasi atau stake holder lain  sehingga rehabilitasi sosial dapat sustainable (berkelanjutan).


Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI

Bagikan :