Sampai Hari Ke-5, Kementerian Sosial Masih Rutin Siapkan 4000 Nasi Bungkus untuk Penyintas Banjir Subang
SUBANG
(11 Februari 2021) – Kementerian Sosial melalui Taruna Siaga
Bencana (Tagana) secara rutin masih mengaktifkan berbagai layanan, termasuk
dapur umum untuk warga terdampak di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Dari
dapur umum ini, dapat diproduksi 4.000 bungkus makanana siap santap pagi dan
malam, masing-masing 2.000 bungkus.
Penyiapan
dapur umum merupakan salah satu tugas Tagana di kawasan bencana seperti di
Subang, sebagai bagian dari layanan Kemensos memenuhi kebutuhan dasar para
penyintas bencana. Sampai hari kelima sejak bencana banjir melanda, Minggu
(7/2), sebanyak 91 Tagana gabungan dari berbagai daerah masih disiagkan untuk
mengantisipasi kemungkinan cuaca memburuk.
“Warga
terdampak bencana belum bisa memasak untuk memenuhi kebutuhan makan. Mereka
masih tetap mengambil makanan yang sudah siap di Posko Dapur Umum yang disediakan
Tagana. Apabila hujan deras warga kembali ke pengungsian,” kata Dewan Penasihat
Forum Koordinasi Tagana Jawa Barat Dedi Turjana di lapangan Kantor Kecamatan
Pamanukan, Subang (11/02).
Banjir
yang terjadi pada hari Minggu (7/2) karena intensitas hujan yang tinggi
mengakibatkan luapan Sungai Cipunagara yang membuat jebol tanggul. Terdapat dua
kecamatan yang paling parah terdampak banjir, yaitu kecamatan Pamanukan dan
Kecamatan Ciasem.
Saat
ini warga yang mengungsi di pengungsian yang terfokus di Lapangan Kantor
Kecamatan Pamanukan sudah pulang ke rumah masing-masing dikarenakan banjir yang
sudah mulai hari ini.
Sampai
hari ke lima bencana, sebanyak 91 personel Tagana masih siaga di lokasi
pengungsian. “Personel Tagana yang dikerahkan yang sampai saat ini siaga di
pengungsian terdiri dari Kabupaten Subang sebanyak 60 personel, Kabupaten
Bandung Barat 15 personel, Kabupaten Sumedang 6 personel dan Kabupaten Garut
sebanyak 10 personel,” kata Dedi.
Pada
Senin malam (08/02) Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan peninjauan bencana
di Kabupaten Subang untuk memastikan kebutuhan dasar bagi korban terdampak
banjir. Kementerian Sosial menyalurkan bantuan logistik untuk korban terdampak
banjir di Kabupaten Subang dengan nilai total senilai Rp350.346.800.
Bantuan
berupa makanan siap saji 600 paket; makanan anak 300 paket; selimut 300 lembar;
matras 300 lembar; kasur 200 kembar; kids ware 50 paket; dan beras reguler
2.000 kg.
Selain
memberikan bantuan logistik Kemensos memberikan Layanan Trauma Healing oleh
Pekerja Sosial (Peksos) yang diberikan kepada korban terdampak bencana di
lokasi pengungsian dan memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) kepada
anak-anak oleh Tagana, Peksos dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH)
Kabupaten Subang.
Kusman
salah satu Peksos dari Balai Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas Mental
(BRSPD) “Phalamarta” di Sukabumi mengungkapkan bahwa korban terdampak bencana
termasuk anak-anak berkat dari Layanan Trauma Healing dan LDP yang diberikan
korban sudah tidak merasa takut dan khawatir lagi.
“Alhamdulillah
anak-anak sudah tidak bersedih lagi mereka sudah ceria lagi dan sudah siap
menata kembali untuk ke rumahnya masing-masing,” kata Kusman di Subang (11/2).
Tentu saja selama pelayanan diberikan, semua petugas memastikan telah
menerapkan protokol kesehatan.