Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N
BEKASI (20 Juni 2021) - Menteri Sosial RI Tri Rismaharini menghadirkan artis ternama Indonesia Raffi Ahmad dan Chef Renatta di Sentra Kreasi Atensi (SKA) Balai Pangudi Luhur Bekasi untuk menumbuhkan semangat dan memberikan motivasi bagi para penerima manfaat Balai Rehabilitas Sosial di lingkungan Kementerian Sosial.
Para penerima manfaat yang hadir di SKA Pangudi Luhur berasal dari Balai Rehsos seperti Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, Balai Tan Miyat Bekasi, Balai Budhi Dharma Bekasi, Balai Ciung Wanara Bogor, Balai Melati Jakarta dan Balai Karya Mulya Jaya Jakarta.
“Saya tahu bagaimana mas Raffi Ahmad bekerja keras dan tidak mudah menjadi tiba-tiba sukses seperti itu. Karena itu, supaya para penerima manfaat tidak menyerah dan tidak boleh putus asa nanti diceritakan, bagaimana mas Raffi Ahmad dan Chef Renatta bisa sukses dan berhasil,” kata Risma pada saat memberikan sambutan diacara Workshop Memasak dan Motivational Talks .
Risma menyampaikan para Penerima Manfaat Balai mempunyai latar belakang yang beragam, ada pemulung, tuna wisma, penyandang disabilitas dan itu sudah menjadi tugasnya.Namun, Risma tetap percaya, dibalik kekurangan yang diberikan Tuhan kepada mereka, pasti mereka mempunyai kelebihan. Itulah yang sedang dicari dan digali agar mereka tidak harus tergantung pada orang lain.
“Bagi Tuhan, tidak ada yang tidak mungkin,semua mungkin tinggal kita mau atau tidak. Kalau kita mau, Insya Allah kita bisa merubah perjalanan hidup kita. Ini bukan takdir kalau kondisi seperti sekarang ini. Dengan kerja keras, tulus, ikhlas dan berdoa kepada Tuhan. Yakinlah bahwa tidak ada yang tidak mungkin, semua itu mungkin asal kita mau,” ujar Risma menyemangati para penerima manfaat.
Raffi Ahmad yang sengaja hadir di SKA Pangudi Luhur turut memberikan semangat pada para penerima manfaat agar mau berusaha dan berubah, tidak boleh bermalas-malasan.
Raffi menceritakan sejak usia 13 tahun sudah menjadi tulang punggung keluarga, karena ayahnya pernah kehilangan pekerjaan. Awalnya hanya dibayar Rp 200 ribu, dari Bandung ke Jakarta, benar-benar sendirian kala itu, terangnya.
Dengan tekad dan berusaha, kurang lebih sudah 23 tahun berkarya hingga sekarang, akhirnya baru bisa menikmati hasilnya. Memang perjuangannya tidak gampang, tuturnya. “Asalkan kita memberikan yang terbaik, pasti kita akan diberikan juga yang terbaik,” kata Raffi Ahmad.
Pada kesempatan itu, Chef Renatta juga berbagi bercerita perjuangannya diawal merintis karir.Dia bekerja atau magang di restoran tapi tidak dibayar ketika kuliah di luar negeri. Setelah kinerjanya dianggap baik, baru mendapatkan bayaran atau penghasilan. Sekarang ia merasa bersyukur bisa bekerja dan ada hasilnya, bisa membuat impact ke orang lain.
Mensos juga mengajak Raffi Ahmad untuk berdialog dengan salah satu penerima manfaat dari Balai Karya Mulya Jaya Jakarta.
“Ini dulu dia manusia silver, Tati namanya. Saat ketemu saya matanya bengkak karena inveksi terkena zat kimia. Waktu itu dia tidur dibawah emperan toko,” terang Risma.
Tati menyampaikan kalau tidak bertemu bu Risma, mungkin matanya bisa buta kedua-duanya. Sekarang, Tati sudah tidak menjadi manusia silver lagi dan sudah bekerja sebagai penjaga mini market.
“Saya ikut ibu dan jalankan nasehatnya. Sekarang sudah dikasih pekerjaan, jaga minimarket kecil-kecilanlah di Balai Mulya Jaya Jakarta,” kata Tati. Ia bersyukur bertemu dengan Mensos Risma, sehingga keadaannya sekarang menjadi lebih baik. Tati juga sudah dipertemukan kembali dengan keluarganya yang sebelum terpisah.
“Sekarang kamu sudah punya pekerjaan, yang penting terus berusaha, jangan berkecil hati. Berdoa terus, Insya Allah Tuhan jagain kamu,” pesan Raffi untuk menyemangati Tati.
Menurut Raffi, Mensos Risma bisa menjadi contoh bagi kita semua, memberikan kesempatan bagi pemulung untuk bekerja,mendapatkan penghasilan dan lainnya, menjadi Kartini masa kini.
“Sejak menjadi Walikota Surabaya, setiap hari memberikan makan anak yatim, lansia miskin. Juga, membuat beberapa Balai untuk anak disabilitas dan lain-lain.Sekarang diberikan kepercayaan sebagai menteri sosial, dengan skupnya seluruh Indonesia,” terang Raffi.
Mensos Risma senang para penerima manfaat tetap berusaha, dan percaya setiap usaha yang dilakukan pasti Tuhan akan memberikan nilainya. “Tuhan tidak merubah nasib seseorang kalau dia tidak mau merubah dirinya sendiri,” pesan Risma.
“Kalau kita sungguh-sungguh, pasti Tuhan akan memberikan nilai yang baik. Itu yang coba saya bangun dengan teman-teman disini yang mungkin berangkatnya dari kondisi yang kurang beruntung,” ujar Risma. Risma menegaskan agar tidak menyia-nyiakan apapun yang Tuhan berikan. Ia menyampaikan kepada penerima manfaat, memang tidak ada yang instan dan tidak mudah mencapai kesuksesan.
“Seorang Raffi Ahmad yang katanya Sultan, saya sangat percaya itu tidak mudah. Chef Renatta juga punya pengalaman yang sama. Artinya, tidak mudah, tapi pasti ada nilainya. Sekarang, Mas Raffi dan Chef Renatta dapat nilai dari hasil kerja kerasnya,” tutur Risma.
Sementara itu, Raffi Ahmad juga berpesan agar bagi penerima manfaat tidak ada lagi kata capek, sebelum cita-citanya berhasil. Menurutnya, capek itu manusiawi. Istirahat sejenak, setelah itu bekerja dan beraktivitas kembali.
“Satu hal yang harus ditiru dari bu Risma adalah dengan siapapun kita harus tolong menolong. Saat kita lagi mampu, saat lagi punya dengan keikhlasan kita bantu, itu akan menjadi tabungan kita, akan didoakan banyak orang,”terang Raffi Ahmad.
“Tetap semangat buat teman-teman penerima manfaat disini. Jalan hidup orang kita tidak ada yang tahu. Tetap berusaha, jangan pernah menyerah apapun keadaannya. Yakin, Rejeki datang dari Tuhan, namun tidak ada yang instan, datang tiba-tiba. Tetap harus kerja keras, berdoa dan menjaga orang tua dan keluarga kita,”pungkas Raffi Ahmad.
Sentra Kreasi ATENSI (SKA) merupakan pusat pengembangan kewirausahaan dan vokasional serta media promosi hasil karya penerima manfaat dalam satu kawasan.
Melalui SKA kemampuan kewirausahaan dan vokasional penerima manfaat bisa meningkat, tercipta lapangan pekerjaan baru bagi penerima manfaat, meningkatkan kemandirian sosial ekonomi dan taraf kesejahteraan sosial penerima manfaat dari kelompok termiskin/ termarjinal/ telantar serta menjadi tempat perbelanjaan dan rekreasi dalam satu kawasan.
SKA tidak hanya menyasar Penerima Manfaat Rehabilitasi Sosial saja (Gelandangan, Pengemis, Pemulung, Anak Telantar, Disabilitas Telantar, Lansia Telantar, Korban Perdagangan Orang dan Korban PHK), namun juga Penerima Manfaat program lainnya seperti penerima manfaat Perlindungan dan Jaminan Sosial, Penerima Manfaat Peberdayaan Sosial, Penerima Manfaat Fakir Miskin, Dunia Usaha (BUMN dan Swasta) dan Masyarakat Umum.
Kegiatan Workshop Memasak dan Motivational Talks turut dihadiri Staf Khusus Menteri Sosial (SKM) Bidang Komunikasi dan Media Masa, Don Rozano Sigit Prakoeswa, SKM Bidang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial, Luhur Budijarso Lulu, SKM Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Program Kementerian, Suhadi Lili, SKM Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin, Doddi Madya Judanto, SKM Bidang Hubungan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri Faozan Amar, Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial, para Direktur dan para Kepala Balai di lingkungan Ditjen Rehabilitasi Sosial.
Bagikan :