Sentra Handayani dan BNPT Persiapkan Repatriasi Anak Korban Radikalisme di Camp Suriah

  • Sentra Handayani dan BNPT Persiapkan Repatriasi Anak Korban Radikalisme di Camp Suriah
  • WhatsApp Image 2023-10-26 at 09.49.35 (1)
  • WhatsApp Image 2023-10-26 at 09.49.35

Penulis :
Humas Sentra Handayani Jakarta
Editor :
Laili Hariroh

JAKARTA (25 Oktober 2023) - Sentra "Handayani" di Jakarta menerima kunjungan kerjasama dari Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada Rabu (25/10). Kunjungan kerjasama ini bertujuan untuk melakukan koordinasi dan harmonisasi program rehabilitasi sosial dalam rangka persiapan repatriasi anak-anak Indonesia di beberapa camp di Suriah. 

Deputi 2 BNPT Irjen Pol Ibnu Suhaendra beserta Direktur Penindakan Brigjen Pol M. Rosidi, Direktur Penegakan Hukum Brigjen Pol Sigit Widodo, Kasubdit Intelejen Didik Novi Rahmanto, serta para jajaran disambut secara langsung oleh Direktur Korban Bencana dan Kedaruratan (KBK) Rachmat Koesnadi dan Kepala Sentra Handayani Romal Uli Jaya Sinaga. 

Ibnu Suhaendra menyatakan bahwa kerjasama yang sudah terjalin dengan baik antara BNPT dan Kementerian Sosial akan segera disahkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS). 

"Kami berterima kasih kepada Kementerian Sosial, khususnya Sentra Handayani karena selalu siap membantu anak-anak yang terasosiasi dengan terorisme," ujar Ibnu. Selanjutnya BNPT memaparkan beberapa kondisi dan data yang telah dilakukan analisa dan validasi oleh tim intelejen. 

Didik Novi menyampaikan bahwa kondisi anak-anak disana sudah tidak kondusif, keamanan dan perlindungan bagi mereka sangat minim, bahkan mengenakan pakaian seadanya. 

"Puluhan bahkan ratusan anak-anak Indonesia harus segera diselamatkan, kami sangat mengapresiasi kerja nyata Sentra Handayani yang sejak 2016 sudah bersama dengan kami mengawal perlindungan bagi anak, serta beberapa Sentra milik Kemensos yang saat ini mulai mereplikasi program ini," ujar Didik. 

Rachmat Koesnadi juga menyampaikan kesiapan Kementerian Sosial untuk proses rehabilitasi sosial bagi anak-anak yang kemungkinan akan di repatriasi dari camp di Suriah. Namun Rachmat menyampaikan perlunya ada batasan dan irisan yang jelas antara deradikalisasi yang dilakukan oleh BNPT serta rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh Kementerian Sosial. 

"Kami tentu siap, namun ada baiknya nanti program ini dapat kita lakukan bersama, misalnya untuk anak-anak yang masih dalam kategori merah mungkin bisa dideradikalisasi dahulu, baru dirujuk ke kami setelah kategorinya hijau, demi keamanan dan perlindungan anak-anak," sahutnya.

Kunjungan kerjasama ini diakhiri dengan observasi sarana dan prasarana di Sentra "Handayani". Romal Sinaga menjelaskan bahwa program rehabilitasi sosial di Sentra "Handayani" sudah memiliki sarana dan prasana yang mendukung, beberapa di antaranya asrama, laboratorium terapi psikososial, sarana peningkatan keterampilan anak dan lainnya. 

"Untuk pengembangan kapasitas anak-anak disini kami akan dukung secara maksimal, serta pemenuhan hak anak pasti akan diutamakan," ujar Romal.

Selanjutnya hasil kunjungan kerjasama ini akan menjadi bahan dan masukan yang baik untuk segera mendorong repatriasi anak-anak Indonesia di camp Suriah, mengingat perlindungan, pemenuhan hak serta kebutuhan bagi anak adalah hal yang paling utama. 
Bagikan :