Sentra Kreasi ATENSI Balai Disabilitas "Phala Martha" Sukabumi Siapkan Konsep Kafe Kebun

  • Sentra Kreasi ATENSI Balai Disabilitas "Phala Martha" Sukabumi Siapkan Konsep Kafe Kebun
  • WhatsApp Image 2021-03-13 at 13.00.47 (1)
  • WhatsApp Image 2021-03-13 at 13.00.49
  • WhatsApp Image 2021-03-13 at 13.00.48 (1)

Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

SUKABUMI (12 Maret 2021) - Tempat untuk menghasilkan perbuatan baik merupakan filosofi dari nama Phala Martha di Balai Disabilitas "Phala Martha" Sukabumi milik Kementerian Sosial RI.

Salah satu Balai Disabilitas yang sedang disiapkan untuk pembangunan Sentra Kreasi ATENSI sesuai arahan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini. Balai ini merupakan balai yang memberi layanan kepada penyandang disabilitas mental seperti Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Skizofrenia dan lainnya, namun kedepan akan memberikan layanan multifungsi, tidak hanya bagi penyandang disabilitas, tetapi juga anak, lanjut usia, korban penyalahgunaan Napza serta tuna sosial dan korban perdagangan orang.

Balai memiliki penerima manfaat yang berpotensi di bidang wirausaha baik wirausaha pembuatan sumpia dan telur asin, kerajinan tangan dari koran bekas, akrilik, botol bekas dan benang wol.

Selain itu juga kepiawaian penerima manfaat dalam menghasilkan sablon tas dan kaos, desain grafis serta jahit keset jadi potensi yang patut dipertimbangkan, karena memiliki daya saing yang kuat di bidang wirausaha.

Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat mengunjungi Balai Disabilitas "Phala Martha" Sukabumi yang memiliki luas 2,7 hektar untuk meninjau kesiapan pembangunan Sentra Kreasi ATENSI.

Di Balai ini terdapat bangunan tepat di pinggir jalan yang cocok diubah menjadi cafe kekinian dengan konsep garden cafe.

Harry mengarahkan agar bangunan ini dijadikan kafe yang berisi kuliner khas sukabumi, kopi dan aneka minuman unik lainnya. Tak hanya itu, Harry menyarankan untuk melengkapi fasilitas dengan live music juga akses internet gratis.

Balai juga diminta untuk menyiapkan ruangan khusus untuk membuka showroom berisi hasil karya penerima manfaat. Letaknya berdekatan dengan sentra kuliner agar pengunjung dapat melihat langsung hasil karya penerima manfaat kala bersantai di sentra kulinernya.

Harry juga mengarahkan balai untuk membuat workshop sebagai tempat penerima manfaat mengkreasikan hasil karya kreatifnya. 

Hasil karya penerima manfaat tidak hanya dari Balai Disabilitas "Phala Martha" Sukabumi, tetapi juga dipadukan dengan hasil karya penerima manfaat dari balai lain. Misalnya hasil karya penerima manfaat Loka Karya Kahuripan Sukabumi bisa ikut dipamerkan di showroom Balai Disabilitas "Phala Martha" Sukabumi.

Pada saat peninjauan, beberapa ruangan sedang dalam renovasi, salah satunya ruang terapi seni. Di ruangan ini akan disediakan terapi seni mulai dari melukis, bermusik, menari dan lain-lain.

Beberapa keterampilan juga disuguhkan oleh Balai Disabilitas Phala Martha "Sukabumi", diantaranya keterampilan membuat telur asin, sumpia, keset dari kain perca dan yang terbaru adalah keterampilan pembuatan pot dari handuk bekas yang disemen.

Harry juga meminta untuk menghidupkan kembali keterampilan tata rias dan salon yang sudah tersedia di balai. Ini bisa menjadi peluang ekonomi baik bagi penerima manfaat maupun eks penerima manfaat yang direkrut untuk bekerja di salon tersebut.

Beberapa produk hasil karya penerima manfaat sudah dipasarkan melalui e-commerce. Salah satu market place-nya adalah tokopedia. produk tersebut yaitu telor asin dan sumpia. Pemasaran melalui platform digital ini telah dilakukan sejak Tahun 2020.

Harry menyebutkan bahwa potensi di Balai Disabilitas "Phala Martha" Sukabumi sudah ada, hanya perlu penataan yang baik dan ditampilkan di publik. Oleh karena itu perlu tempat berupa showroom. Balai Disabilitas Phala Martha Sukabumi digadang-gadang menjadi balai pusat pemberdayaan penyandang disabilitas dengan berbagai ragam disabilitas.

"Kita harus mendukung para penerima manfaat mengaktualisasikan potensinya. Di sisi lain, Sentra Kreasi ATENSI ini bisa jadi tempat bagi penerima manfaat untuk dapat kesempatan kerja," pungkas Harry.

Peninjauan ini juga dihadiri oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Eva Rahmi Kasim, Direktur Rehabilitasi Lanjut Usia Andi Hanindito, Kepala Balai Residen "Galih Pakuan" Bogor, Ujang Taofik Hidayat dan Kepala Loka "Kahuripan" Sukabumi, Dede Khaerufirdaos.
Bagikan :