Sentra "Satria" di Baturraden Dukung Terbentuknya Posyandu Kesehatan Jiwa di Banjarnegara

Sentra "Satria" di Baturraden Dukung Terbentuknya Posyandu Kesehatan Jiwa di Banjarnegara
Penulis :
Humas Sentra "Satria" di Baturraden
Editor :
David
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

BANJARNEGARA (3 November 2022) - Kementerian Sosial melalui Sentra "Satria" di Baturraden bersama Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPA) Banjarnegara mendukung berdirinya Posyandu Kesehatan Jiwa "Nusa Indah" Desa Lemah Jaya yang merupakan posyandu Kesehatan Jiwa pertama di Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara.


Posyandu Kesehatan Jiwa merupakan bentuk kepedulian agar Orang dengan Masalah Kesehatan (ODMK) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dapat mengelola kehidupannya dengan lebih baik. Kegiatan rutin ini dipandu oleh perawat dan kader desa yang telah dilatih terkait kesehatan jiwa.


Sentra Satria Baturraden turut mendorong terbentuknya posyandu kesehatan jiwa sebagai bentuk penanganan permasalahan sosial dengan pendekatan berbasis masyarakat. 


"Kesehatan jiwa menjadi salah isu yang menarik karena tanpa dukungan keluarga dan masyarakat, mereka susah untuk pulih. Posyandu kesehatan jiwa ini merupakan media untuk membantu, tidak hanya orangnya saja tetapi juga mempersiapkan keluarganya untuk menerima mereka kembali. Dan Desa Lemahjaya menjadi pioneer ", kata Darmanto, Kepala Sentra "Satria" Baturraden.


Apresiasi juga disampaikan oleh Noor Tamami, Kepala Dinsos PPA Banjarnegara atas kerjasama multilayanan yang terjalin selama ini dengan pihak sentra, termasuk respon kebencanaan.


Kasih Wulandari, Perawat Puskesmas Wanadadi I menyampaikan bahwa selama beberapa kali kegiatan posyandu kesehatan jiwa berlangsung, memperoleh respon positif dari PPKS maupun keluarganya.


"Setiap kegiatan, biasanya mereka datang didampingi oleh keluarga. Mereka diberikan pelatihan self care termasuk perawatan diri sehari-hari, pemeriksaan kesehatan, pendampingan minum obat, edukasi kepada keluarga, serta kunjungan rumah. Saat ini sudah ada 21 ODGJ yang mengikuti kegiatan ini", ujar Ndari.


Ketika mencoba berinteraksi dengan PPKS yang mampu berkomunikasi dengan cukup baik, mereka merasa senang dengan adanya posyandu kesehatan jiwa. Bahkan sekarang ia mulai dilatih untuk menjadi kader sehingga dapat memotivasi teman-temannya yang lain.


"Saya sudah 10 tahun minum obat. Sehari-hari saya tukang parkir. Saya senang ada tambahan kegiatan di sini (posyandu kesehatan jiwa)", kata D (41).


Pada kesempatan ini dilakukan juga penyaluran bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa pemenuhan kebutuhan pokok dan perlengkapan rawat diri kepada 30 (tiga puluh) pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) yaitu ODGJ, lansia, dan penyandang disabilitas di Aula Balai Desa Wanadadi.


Posyandu kesehatan jiwa menjadi salah satu pelayanan sosial yang komprehensif. Selain sebagai pencegahan dan mengurangi resiko seseorang mengalami gangguan kejiwaan, di dalamnya juga mengandung unsur pemberdayaan. Hal tersebut menjadi poin penting yang sejalan dengan tujuan rehabilitasi sosial yaitu mengembalikan keberfungsian sosial PPKS.





 

Bagikan :