Mensos Serahkan Bantuan Kapal dan Motor Listrik untuk Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat Papua

Mensos Serahkan Bantuan Kapal dan Motor Listrik untuk Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat Papua
Penulis :
Koesworo Setiawan

JAYAPURA (23 Maret 2022) – Menteri Sosial Tri Rismaharini terus mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat Papua. Di hari kedua kunjungan kerja di Papua, Mensos mengunjungi Distrik Navigasi, Jayapura untuk uji coba kapal dan penyerahan bantuan kapal melalui Koperasi Mamberamo Raya/GIDI (5 unit) dan YPK GKI (1 unit), penyerahan 2 unit Mobil Innova untuk Operasional Pendidikan Yayasan Maga.

Sekaligus, juga penyerahan dan uji coba 2 unit motor trail listrik untuk Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih (Uncen) dan GPI Asmat, MoU untuk Mobil Operasional Gereja Injili di Indonesia (GIDI), penandatanganan MoU pembuatan kapal Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Uncen, dan GKI (5 unit).

“Siapa pun umat yang ingin maju pasti Tuhan bantu. Ini wujud nyata, waktu saya sampaikan banyak yang tidak percaya diri, tapi kini terlihat oleh semuanya telah ada di hadapan kita kapal speed boat dan motor listrik, ” kata Mensos di Distrik Navigasi, Jayapura, Rabu (23/3). 

Untuk pengerjaan kapal dan motor listrik ada proses keberlanjutan berupa transfer of knowledge yang dikerjakan oleh warga putra-putri Papua. Bahkan, dikerjakan dengan penuh semangat hingga pukul 10 sampai 12 malam.

“Saya dikirimi foto-foto pengerjaan kapal hingga malam. Saat ini, kapal sudah dapat kelayakan dan motor listrik telah diujicobakan di wilayah pegunungan di Jawa dan sekarang dicoba di pegunungan Papua. Jika masih ada yang kurang akan kita sempurnakan disesuaikan dengan kebutuhan, ” kata Mensos.

Pada kesempatan tersebut, hadir Rektor UNCEN, Dr Ir Apolo Safanpo, ST. MT, dosen dan perwakilan dari ITS. Apolo menyambut baik bantuan dari Mensos berupa kapal dan motor listrik guna mendukung kemandirian dan membangkitkan ekonomi warga di Papua.

“Penyerahan fiber glass speed boat dan motor listrik merupakan tindaklanjut MoU pada 13 November 2021 dari 6 sudah kapal beres 2 kapal ditambah motor listrik. Kami menyambut baik kerja sama Kemensos, ITS dan UNCEN sehingga terjadi transfer of knowledge keterampilan dan teknologi bagi mahasiswa, dosen dan masyarakat yang terlibat dalam rancang bangun tersebut,” tandas Apolo.

Ke depan, kata Apolo, sebagai tindak lanjut akan membuka Program Teknik Perkapalan di UNCEN agar bisa terus mendukung kebutuhan alat transportasi bagi pemerintah dan masyarakat bisa terpenuhi dengan baik. 

“Harapan kami agar ibu Mensos terus mendukung kami dan gereja di sini agar bisa membangun kapal dalam berbagai tipe untuk alat transportasi masyarakat di pesisir, rawa dan sungai,” harapnya.

Sebelumnya, Mensos meninjau pembangunan rumah sehat di Sentani Timur, Doyo Baru, Distrik Waibu, Kab. Jayapura, Prov. Papua, yang dalam pembangunananya menggandeng Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk merelokasi warga ke tempat baru yang lebih aman.

“Sudah 21 dari 76 yang direncanakan rumah dibangun bagi para korban banjir di Sentani Timur. Kita berharap pada 17 Agustus nanti sisanya bisa dihuni oleh warga,” ujar Mensos.
 
Selain untuk perumahan, juga dilengkapi fasilitas untuk usaha perdagangan dan peternakan guna menunjang kebutuhan hajat masyarakat.

“Warga dari lokasi pengungsian akan ditempatkan di sini. Tempat baru yang didukung dengan fasilitas perumahan yang memadai juga disediakan untuk tempat usaha berupa perdagangan dan peternakan, ” katanya.

Pembangunan perumahan tersebut sepenuhnya dibiayai dari anggaran Kementerian Sosial dengan memperhatikan adat dan kearifan lokal masyarakat setempat yang berbeda dari tempat lainnya di Papua.

“Jelas beda, seperti dengan lokasi Sarmi. Ini ril untuk masyarakat. Saya tidak mau dan tidak bisa disamakan harus tahu apa solusinya karena tidak bisa disamakan satu tempat dengan tempat lainnya walau sama-sama di Papua, ” ungkap Mensos.

Dalam tahap penyerahan rumah, masih ada yang harus diselesaikan berupa tanah sudah dipecah-pecah atas nama masing-masing penerima bantuan, per keluarga karena awalnya tanahnya masih satu.

“Percepatan dilakukan dengan dipecah-pecah nama masing-masing penerima. Saya sudah komunikasi dengan Menteri ATR/BPN dan beliau siap membantu. Nanti pada Agustus ini warga sudah bisa terima kunci dan sertifikat tanah,” kata Mensos.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :