Serahkan Bantuan Kewirausahaan, Wakil Presiden Berharap Akan Tingkatkan Kesejahteraan Lansia Produktif
Penulis :
Koesworo Setiawan
Penerjemah :
Laili Hariroh
SURABAYA, JUMAT (3 Juni 2022) - Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-26 masih diperingati di beberapa daerah, yang terbaru berlangsung di Kabupaten Lumajang dan Kota Surabaya. Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin hadir dalam acara yang berlangsung di kedua kota tersebut.
Kehadirannya dengan didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai bentuk penghormatan kepada lansia. Selain itu, Wapres juga menyerahkan bantuan sembako dan bantuan kewirausahaan dari Kementerian Sosial kepada penerima manfaat.
Di Lumajang, Wapres Ma'ruf Amin menyerahkan bantuan sosial kepada 50 penerima manfaat yang terdiri dari lansia, KPM Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan total bantuan Rp80.000.000. Bantuan tersebut terdiri dari bantuan ATENSI, PKH, BPNT dan BLT Minyak Goreng.
Setelah menyerahkan bantuan di Kabupaten Lumajang, Wapres bertolak ke Kota Surabaya untuk menyerahkan bantuan sosial di kota pahlawan. Di sini, Wapres menyerahkan bantuan sosial kepada 50 lansia. Total bantuan yang diberikan senilai Rp82.893.600, terdiri dari bantuan ATENSI, PKH, BPNT dan BLT Minyak Goreng.
"Hari ini saya menyerahkan bantuan sosial dan bantuan pemberdayaan. Semoga dengan pemberdayaan ini bisa mempercepat kesejahteraan penerima manfaat,” kata Wapres Ma'ruf Amin di depan awak media di Balai Pemuda, Alun-alun Kota Surabaya (02/06).
Bantuan ATENSI yang menjadi salah satu komponen bantuan sosial diberikan kepada 10 lansia di Kabupaten Lumajang dan 10 lansia di Kota Surabaya. Bantuan kewirausahaan yang diberikan yaitu untuk usaha warung klontong, warung nasi, warung kopi, dan jualan somay keliling.
Mensos juga menyampaikan bahwa Kementerian Sosial tidak hanya sekedar memberikan bantuan sosial. "Ada bantuan modal usaha untuk keluarga tidak mampu. Mereka diharapkan tidak hanya terima bansos, tapi juga bisa usaha dengan bantuan pemberdayaan,” kata Mensos Risma.
Selain itu, juga diberikan bantuan ATENSI untuk dua orang penyandang disabilitas. “Ada yang disabilitas netra. Dia memang sudah rutin melakukan pijat. Tapi kita coba berdayakan istrinya dengan memberikan usaha kelontong untuk istrinya,” kata Mensos.
Dengan mengaktivasi “mesin kedua”, diharapkan penghidupan penerima manfaat tersebut semakin baik. Pemberian bantuan ini berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan oleh UPT Kementerian Sosial yaitu Sentra Mahatmiya Bali dan Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta terhadap lansia penerima bantuan.
“Saya berterima kasih, dapet bantuan dari Kemensos. Saya jualan karena masih bantu biayain cucu-cucu di rumah. Nanti kalau saya sudah tidak kuat, anak saya yang akan teruskan jualan,” kata Koestini, lansia 70 tahun.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :