Siapkan Pusat Okupasi Terapi, Balai "Ciungwanara" Berkoordinasi dengan Rumah Autis dan Ramah Cerebral Palsy Bogor

Siapkan Pusat Okupasi Terapi, Balai "Ciungwanara" Berkoordinasi dengan Rumah Autis dan Ramah Cerebral Palsy Bogor
Penulis :
Humas Balai Disabilitas Ciungwanara Bogor
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N

BOGOR (16 Maret 2021) – Kepala Balai Disabilitas Ciungwanara didampingi Kasi Layanan Rehabilitasi Sosial, Pekerja Sosial dan Okupasi Terapi melaksanakan kunjungan ke Rumah Autis dan Ramah Cerebral Palsy di Bogor. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat pada saat kunjungan kerja ke Balai Disabilitas Ciungwanara pekan lalu, bahwa dalam pelaksanaan Sentra Kreasi Atensi, layanan Terapi Okupasi akan menjadi salah satu layanan andalan bagi masyarakat yang membutuhkan terapi ini secara gratis.

Kunjungan pertama Kepala Balai beserta tim adalah menuju Rumah Autis Bogor. Tim langsung disambut hangat oleh Ajeng, selaku Kepala Rumah Autis Cabang Bogor. Kepala Balai, Siti Sari Rumayanti, kemudian menyampaikan maksud kunjungan ini adalah untuk menjalin kerja sama dalam pelaksanaan program Atensi. 

"Adapun tujuan dari kunjungan Balai Ciungwanara yang merupakan salah satu Balai milik Kemensos RI ini berkaitan dengan rencana untuk mengembangkan Sentra Kreasi Atensi dan memperkuat jejaring dalam pelaksanaan program Atensi. Kunjungan ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerjasama antara kedua belah pihak dalam penanganan anak-anak penyandang autis," ujar sari.

Saat ini Rumah Autis Bogor memiliki 13 anak didik, jumlah ini berkurang cukup signifikan mengingat kondisi pandemi Covid-19. Dalam sambutannya Ajeng menyampaikan bahwa Rumah Autis Bogor dibentuk sebagai salah satu kepedulian terhadap pendidikan anak-anak autis. "Kurangnya sekolah yang menyediakan kurikulum bagi anak-anak autis serta sebagai perwujudan dari panggilan hati untuk membantu anak-anak autis. Inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Rumah Autis Bogor," papar Ajeng.

Rumah Autis merupakan lembaga sosial yang memfasilitasi pendidikan dan terapi bagi penyandang autis. Para anggotanya tidak diwajibkan untuk mengeluarkan biaya terapi, sumber dana didapat dari subsidi silang antara anggota yang mampu secara finansial. Anak-anak penyandang autis diajarkan sesuai kurikulum yang telah diadaptasi dari kurikulum SLB dan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing inidividu. Sebelum proses pendidikan dan terapi berjalan, pihak Rumah Autis Bogor membuat kesepakatan dengan pihak orang tua, kesepakatan ini dimaksudkan agar rencana-rencana pendidikan dan terapi dapat berjalan dengan kerja sama kedua belah pihak sehingga hasil yang dicapainya dapat maksimal. 

Tim kemudian melanjutkan Tujuan berikutnya ke Yayasan Ramah Cerebral Palsy Bogor, kedatangan tim Balai Disabilitas Ciungwanara disambut oleh ketua yayasan dan beberapa pengurus. 

Dalam sambutannya Ketua Yayasan menyampaikan bahwa tujuan didirikannya Ramah Cerebral Palsy adalah adanya rasa senasib sepenanggungan memiliki buah hati dengan kondisi cerebral palsy. 

"Dengan adanya Yayasan Ramah Cerebral Palsy ini orang tua dari anak-anak cerebral palsy dapat saling bertukar informasi dan saling memberikan motivasi. Ramah Cerebral Palsy dibentuk untuk melayani anak-anak dengan kondisi cerebral palsy di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor," ungkap Ketua Yayasan.

Peralatan yang dimiliki oleh Ramah Cerebral Palsy berasal dari hibah para pengurus. Terapi yang diberikan oleh Ramah Cerebral Palsy diantaranya adalah Fisioterapi dan Hydroterapi. Ramah Cerebral Palsy sering mengadakan seminar atau _berbagi_ ilmu menggunakan media group diskusi whatsapp. Biaya yang dikeluarkan oleh orang tua untuk satu kali pelaksanaan terapi sebesar Rp. 25.000,- harga ini jauh lebih murah dibanding dengan harga biaya terapi di rumah sakit dan klinik tumbuh kembang lain. 

Sari juga menyampaikan mengenai program yg tengah digalakkan oleh balai-balai milik Kemensos. “Balai Disabilitas Ciungwanara yang saat ini sedang fokus dalam pelaksanaan Program Atensi akan memberikan layanan okupasi terapi dan konseling untuk anak-anak kondisi Cerebral Palsy dan Autis. Semoga ini menjadi awal kerjasama yang baik antara Balai Disabilitas Ciungwanara dengan Rumah Autis dan Ramah Cerebral Palsy, agar dapat bersinergi mewujudkan kehidupan bagi penyandang disabilitas yang lebih baik dan mandiri,” tutur Sari menutup kunjungan.
Bagikan :