Sidak Salur Bansos di Kantor Bank, Mensos Minta Pembayaran Dilakukan Secara Tunai

Sidak Salur Bansos di Kantor Bank, Mensos Minta Pembayaran Dilakukan Secara Tunai
Penulis :
Koesworo Setiawan

KABUPATEN JAYAPURA (14 JANUARI 2022) - Mengakhiri kunjungan kerjanya di Jayapura, hari ini Menteri Sosial Tri Rismaharini mengecek pencairan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Bank BRI Unit Doyo, Kabupaten Jayapura.
 
Sebagaimana diketahui hari ini, 14 Januari 2022, merupakan batas akhir penyaluran tahap akhir tahun 2021 untuk bansos PKH dan BPNT/Program Kartu Sembako. Sidak Mensos hari ini untuk memastikan bansos salur sesuai batas waktu akhir.

Namun dari perbincangan dengan petugas dan para pendamping, Mensos mendapati berbagai kendala. Di antaranya, BRI sebagai bank penyalur memberlakukan aktivasi rekening Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terlebih dahulu sebelum dilakukan pencairan Program Kartu Sembako/BPNT. Ini artinya, akan memakan waktu lebih lama lagi. 

“Kalau masih aktivasi, enggak keburu. Saya minta cash, serahkan cash. Ini (mekanisme pencairan bansos secara tunai sudah berlaku –red.) di seluruh Indonesia. Aneh kalau masih ada yang aktivasi (terlebih dahulu),” ujar Mensos Risma.

Selain itu, Mensos juga menemukan penerima KPM PKH yang merupakan nasabah lama. Bantuan belum pernah diambil sejak 2020 hingga 2021. Namun saldonya ternyata sudah terpotong.

Penerima manfaat tersebut mengaku tidak tahu jika dirinya mendapat bantuan yang nilai totalnya sekitar Rp7,2 juta. Karena saldonya terpotong, akhirnya ia tidak bisa mencairkan total bantuan secara utuh.

Ditemukan pula KPM Program Kartu Sembako/BPNT tahap 4 tahun 2021 yang seharusnya menerima Rp800 ribu, namun tidak bisa mencairkan dikarenakan saldo kosong.

Atas temuan tersebut, Mensos Risma meminta investigasi dari tim Kementerian Sosial, pihak Bank Himbara, serta kepolisian. Selain itu Mensos Risma juga meminta Bank BRI Cabang Doyo untuk segera mencairkan bantuan PKH tahap 4 tahun 2021 secara tunai untuk KPM.

Masih di Doyo, Mensos juga secara seremonial meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sehat bagi korban banjir Sentani yang terjadi pada tahun 2019 lalu. Mensos Risma menyatakan, pembangunan Rumah Sehat diperuntukkan bagi 76 Kepala Keluarga (KK).

“Ini kan kita pernah janji (menyediakan tempat tinggal sehat bagi masyarakat terdampak banjir bandang Sentani 2019 lalu). Waktu itu memang nama-nama 76 KK ini tidak terdata. Hari ini mereka sudah dipastikan mendapatkan tempat hunian. Lokasi pembangunannya ditetapkan di sini (Doyo Baru),” katanya, Jumat (14/01).

Pembangunan dijadwalkan selesai pada bulan Agustus 2022. Nantinya, akan dilakukan peresmian dan serahkan terima tepat pada tanggal 17 Agustus 2022.

“Mudah-mudahan bisa lebih cepat selesai. Agar mereka bisa menempati rumah yang layak. Karena mereka telah 3 tahun berada di pengungsian," kata Risma.

Sebelum pembangunan rumah, kata Mensos Risma, proses administrasi pertanahan sudah selesai. Bila jadwal pembangunan bisa lebih cepat, diharapkan bisa dilaksanakan Upacara Bendera HUT Kemerdekaan RI ke-77 di kompleks perumahan tersebut.

“Tapi saya mungkin tidak bisa ikut  upacara benderanya di sini. Karena harus berada di Jakarta,” katanya diiringi tawa hadirin.

Dengan hunian sehat diharapkan kehidupan masyarakat pascabanjir bandang Sentani bisa lebih baik. Kemensos akan memberikan bantuan lebih lanjut yang memungkinkan para penghuninya dapat mengembangkan kapasitas ekonomi dengan pekerjaan yang layak.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :