Tangis Haru Tugirah, Menjemput Rezeki dari Bantuan Sosial Kemensos
Penulis :
Biro Humas
Penerjemah :
Laili Hariroh
SURABAYA (16 April 2022) - Tugirah tak mampu membendung air matanya. Titik-titik bening mengambang di sudut mata. Sebagjan mulai jatuh di pipinya yang berkerut.
Nenek 65 Tahun itu bukan sedang bersedih. Bahagia, haru, dan rasa tak percaya bercampur di dalam hatinya.
"Kulo mboten nginten angsal yotro kathah. Matur nuwun Bu Risma (Saya tidak menyangka mendapatkan uang banyak)," ujar Tugirah, sambil menggenggam lima lembar uang kertas Rp100 ribuan.
Lansia yang menyambung hidup dari berdagang barang bekas itu, tidak pernah menyangka mendapatkan rejeki dari negara. Doa yang selama ini dia panjatkan, tak disangka terkabul.
Warga Kampung Seng Kelurahan Sidodadi Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya itu merupkan satu di antara puluhan lansia yang mendapatkan bansos dari Kemensos, yang terdiri dari BPNT, BLT Minyak Goreng dan Bansos PKH.
Diakui Tugirah, dirinya resah dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri yang segera tiba. Kondisi ekonomi yang serba kekurangan membuatnya bingung menatap hari-hari menjelang lebaran.
"Nggih bingung pak. Mboten gadah yotro, regine sembako soyo awis (Ya bingung pak. Sudah ngga ada uang harga sembako terus naik)," katanya.
Tak banyak yang ia harapkan selain hanya doa. Kejutan datang saat seorang pendamping PKH mendatangi rumahnya di Kampung Seng. Tamu tak diundang ini memberinya undangan untuk datang ke kantor Kecamatan Simokerto.
Tak pernah terpikir oleh Tugirah bahwa undangan tersebut adalah jalan untuk menjemput rejeki. Doanya tembus ke langit. Dengan undangan itu ia berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah yang disalurkan melalui Kemensos.
"Alhamdulilah, mugi rejeki meniko saget barokah (Semoga rejeki ini membawakan barokah)," ujar Tugirah sembari mengusap air matanya.
Sementara itu Wali Kota Surabaya untuk kesekian kalinya menyampaikan rasa syukurnya dan berterima kasih kepada Kemensos. Menurut Eri Cahyadi apa yang dilakukan oleh Kemensos merupakan wujud nyata hadirnya pemerintah ditengah kondisi ekonomi masyarakat yang berat, terlebih menjelang lebaran.
"Kembali saya sampaikan kepada Bu Mensos yang sangat luar biasa perhatiannya kepada masyarakat kurang mampu, terlebih di Surabaya. Semoga beliau senantiasa sehat agar selalu bisa berkeliling membantu masyarkat yang membutuhkan," ujar Eri Cahyadi.
Di Wilayah Kecamatan Simokerto jumlah penerima bansos dari Kemensos mencapai 200 KPM. Rata-rata KPM menerima BLT Minyak goreng Rp 300 ribu, ditambah BPNT senilai Rp 200 ribu. Sementara untuk Bansos PKH sudah cair sejak tanggal 4 April 2022.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :