Tata Rupa Nusantara Berikan Pelatihan Branding dan Packaging pada Peserta PENA Muda Kemensos
Penulis :
Fia Arista Dewi
Penerjemah :
Laili Hariroh
BANDUNG (2 Juli 2024) - Kementerian Sosial bekerja sama dengan Tata Rupa Nusantara memberikan pelatihan kepada pada generasi muda Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) Muda di wilayah Bandung Raya. Pelatihan Tata Rupa ini dilaksanakan selama 4 minggu berturut-turut untuk membantu para peserta mengembangkan usahanya.
“Pelatihan berlangsung empat kali setiap minggu, baik secara online dan offline yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas produk yang meliputi logo, merk, desain kemasan, ataupun banner/spanduk untuk toko mereka,” jelas Julianita Lim dari Tata Rupa Nusantara.
Tata Rupa Nusantara tak bekerja sendiri, mereka melibatkan para relawan desainer muda yang mau bergerak membantu para keluarga penerima manfaat (KPM) di bidang sosial. Para desainer muda tersebut berasal dari berbagai latar belakang mulai dari mahasiswa desain komunikasi visual, studio desain, dan juga para freelancer atau para pekerja lepas. Saat ini Tata Rupa sudah bekerjasama dengan 8 universitas yang ada di Bandung antara lain Universitas Pasundan, Universitas Telkom, Universitas Teknologi Bandung, Universitas Adirajasa Reswara Sanjaya, Institut Seni Budaya Indonesia, Institut Teknologi Harapan Bangsa Bandung, Institut Teknologi Nasional Bandung, Universitas Kristen Maranatha, serta 1 Komunitas Volunteer Bandung Care.
Para desainer muda tersebut sebelumnya sudah melewati sesi seleksi dan kurasi sebelum terjun menghadapi para KPM. Dan saat ini sebanyak 130 KPM dari Bandung Raya akan mengikuti pelatihan Tata Rupa selama beberapa minggu ke depan dengan dibantu oleh 74 desainer muda.
“Desainer muda itu ibarat dokter bagi para KPM untuk konsultasi tentang produknya, kendala dan permasalahan packagingnya, dan didiskusikan solusinya,” tambahnya.
Menariknya, para KPM Pena yang ada di Bandung ini memiliki variasi klaster usahanya. Banyak dari mereka yang sudah memiliki produk yang sudah bagus dan memiliki mindset serta personality yang ingin maju dan lebih baik. Selain pelatihan dari Tata Rupa, Kementerian Sosial juga memberikan pelatihan tentang literasi keuangan dan pemasarannya serta membantu mencetak desain dan branding yang terbaik bagi para KPM.
“Pelatihan berlangsung empat kali setiap minggu, baik secara online dan offline yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas produk yang meliputi logo, merk, desain kemasan, ataupun banner/spanduk untuk toko mereka,” jelas Julianita Lim dari Tata Rupa Nusantara.
Tata Rupa Nusantara tak bekerja sendiri, mereka melibatkan para relawan desainer muda yang mau bergerak membantu para keluarga penerima manfaat (KPM) di bidang sosial. Para desainer muda tersebut berasal dari berbagai latar belakang mulai dari mahasiswa desain komunikasi visual, studio desain, dan juga para freelancer atau para pekerja lepas. Saat ini Tata Rupa sudah bekerjasama dengan 8 universitas yang ada di Bandung antara lain Universitas Pasundan, Universitas Telkom, Universitas Teknologi Bandung, Universitas Adirajasa Reswara Sanjaya, Institut Seni Budaya Indonesia, Institut Teknologi Harapan Bangsa Bandung, Institut Teknologi Nasional Bandung, Universitas Kristen Maranatha, serta 1 Komunitas Volunteer Bandung Care.
Para desainer muda tersebut sebelumnya sudah melewati sesi seleksi dan kurasi sebelum terjun menghadapi para KPM. Dan saat ini sebanyak 130 KPM dari Bandung Raya akan mengikuti pelatihan Tata Rupa selama beberapa minggu ke depan dengan dibantu oleh 74 desainer muda.
“Desainer muda itu ibarat dokter bagi para KPM untuk konsultasi tentang produknya, kendala dan permasalahan packagingnya, dan didiskusikan solusinya,” tambahnya.
Menariknya, para KPM Pena yang ada di Bandung ini memiliki variasi klaster usahanya. Banyak dari mereka yang sudah memiliki produk yang sudah bagus dan memiliki mindset serta personality yang ingin maju dan lebih baik. Selain pelatihan dari Tata Rupa, Kementerian Sosial juga memberikan pelatihan tentang literasi keuangan dan pemasarannya serta membantu mencetak desain dan branding yang terbaik bagi para KPM.
Bagikan :