Terancam Banjir dan Puting Beliung, Kemensos Bentuk KSB Tubaba

Terancam Banjir dan Puting Beliung, Kemensos Bentuk KSB Tubaba
Penulis :
Rahandika Prawiro (OHH Ditjen Linjamsos)
Editor :
Alek Triyono; Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

TULANG BAWANG BARAT (27 Mei 2021) - Kementerian Sosial terus melakukan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) sebagai strategi kesiapan dan mitigasi bencana di Indonesia. Masyarakat yang ada di dua desa di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung diberikan arahan dan pembekalan materi-materi kebencanaan dan simulasi apabila terjadi bencana.

Dua yang dipilih Kementerian Sosial untuk dibentuk KSB adalah Desa Panaragan dan Desa Udik, dimana kedua desa tersebut sering dilanda bencana angin puting beliung dan banjir akibat meluapnya Sungai Way Kanan dan Way Kiri.

Pembentukan dua KSB di Kabupaten Tubaba ini diresmikan langsung oleh Bupati Tubaba, Umar Ahmad didampingi Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Kesiapsiagaan dan Mitigasi, Iyan Kusmadiana, sekaligus penyerahan logistik senilai lebih dari 106 juta rupiah untuk mengisi dua lumbung KSB Tubaba masing-masing 53 juta rupiah. 

Bupati Tubaba berharap kemampuan teknis seperti ini tidak hanya sekedar diketahui relawan yang sudah tergabung, tetapi masyarakat Tubab secara umum. Selain itu, harapannya, KSB tidak hanya dikukuhkan di dua titik kawasan, akan tetapi, seluruh wilayah jadi kawasan siaga bencana juga.

Pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari, sejak 24 Mei sampai dengan 26 Mei 2021 sebagai puncaknya itu, masyarakat setempat tampak begitu antusias mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan KSB. Diselenggarakan dengan berbasis masyarakat, warga Tubaba diberikan pelatihan mulai dari pemetaan wilayah, penyiapan skema evakuasi, pertolongan pertama, hingga pendirian posko pengungsian.

Menurut salah satu warga Tubaba yang mengikuti pelatihan KSB, Antoni, menuturkan bahwa kegiatan mitigasi bencana seperti ini baru pertama kali mereka rasakan sehingga ia berharap ketika terjadi bencana banjir, mereka dapat menyiapkan diri dengan baik. 

"Kami di sini minta tolong dipantau, selalu dibimbing, karena ini hanya tiga hari dan kita juga perlu penunjang seperti dapur umum, tenda-tenda dan pelampung karena banyak orang yang tidak bisa berenang juga. Jangan sampai kita mau membantu, eh, relawannya malah ikut tenggelam juga," ujar Antoni. 

Dengan dibentuknya dua KSB di Kabupaten Tubaba ini menambah jumlah KSB di seluruh Indonesia menjadi 782 Kampung Siaga bencana. KSB ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi masyarakat, sekaligus bisa meminimalisir bencana banjir dan angin puting beliung yang suatu saat nanti menerjang daerah tempat tinggal mereka.
Bagikan :