Terapi Seni, Melatih PDI Ekspresikan Perasaan melalui Gambar

Terapi Seni, Melatih PDI Ekspresikan Perasaan melalui Gambar
Penulis :
Humas BRSPDI "Nipotowe" Palu
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Yusa Maliki; Karlina Irsalyana

AMBON (7 November 2019) - Pelaksanaan kegiatan kemitraan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BRSPDI) "Nipotowe" di Palu bersama Dinas Sosial Provinsi Maluku telah memasuki hari kelima. Meskipun kegiatan berlangsung cukup padat, penerima pelayanan tetap bersemangat mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di SLB Leleani Kota Ambon ini.

Dalam kegiatan kali ini, penerima pelayanan mendapatkan terapi bermain yang melatih kerjasama, jiwa kepemimpinan, dan kekompakan. Petugas juga memberikan semangat untuk memotivasi penerima pelayanan untuk tidak pantang menyerah dalam menghadapi setiap masalah.

Kegiatan lain yang dilakukan adalah Art Therapy, yaitu pengungkapan perasaan penerima pelayanan selama mengikuti kegiatan dengan menuangkannya dalam bentuk gambar. Menurut American Art Therapy Association, "Art therapy is based on the ideas that creative process of art making is healing and life enhancing and is a form of nonverbal communication of thoughts and feelings". Pada intinya kekurangan yang biasa dimiliki penyandang disabilitas intelektual yaitu memiliki kesulitan berbicara di depan umum akan teratasi dengan pengungkapan melalui gambar. Menggambar menjadi bentuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya dengan komunikasi non-verbal melalui media gambar. Mereka lebih tertarik dengan hal-hal yang kreatif dan menyenangkan. Dengan berbagai alasan singkat, mereka mampu menjelaskan maksud dari gambar yang mereka buat.

"Saya menggambar pemandangan karena hati saya senang kak," ucap Defi salah satu penerima pelayanan.

Kemampuan komunikasi penyandang disabilitas bisa dilatih dengan bertahap. Pada intinya harus menyesuaikan terlebih dahulu dengan apa yang menjadi minat dari mereka. Dengan begitu rasa nyaman akan membangkitkan keberanian mereka untuk mampu mengungkapkan apa yang sedang mereka rasakan.

Sebelum mengakhiri kegiatan di hari kelima ini, petugas mereview kembali materi-materi yang telah disampaikan. Kegiatan tersebut sangat penting bagi penyandang disabilitas intelektual. Biasanya penyandang disabilitas intelektual lebih cepat lupa tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya, oleh karena itu pekerja sosial selalu mengulas kegiatan yang telah mereka lakukan sebelumnya.

Dilanjutkan pemberian reward bagi penerima pelayanan yang telah mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Hal ini bertujuan untuk memberikan semangat bagi penerima pelayanan untuk terus berusaha melakukan yang terbaik.
Bagikan :