JAKARTA (17 Maret 2021) -
Pemerintah berkomitmen melakukan reformasi belanja negara dalam rangka
penguatan efisiensi untuk belanja kebutuhan dasar, efektivitas belanja
prioritas dan penguatan kapasitas kebijakan. Ke-3 (tiga) upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran.
Urgensi dari Redesain ini
tentunya akan membutuhkan kontribusi Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi
Pratama di Kementerian Sosial.
Menghadapi realitas itu
Kementerian sosial melalui Badan pendidikan penelitian dan penyuluhan sosial
(BP3S) terus berupaya meningkatkan kualitas aparatur. Salah satunya dengan
mengadakan Pengembangan Kompetensi Manajerial melalui webinar dengan tema
Peningkatan kemampuan manajerial bagi Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi
Pratama di Lingkungan Kementerian Sosial secara virtual, Rabu (17-03-2021)
Menteri Sosial (Mensos)
Republik Indonesia Tri Rismaharini hadir membuka kegiatan ini.
Menurut Mensos, Implikasi
logis dari Redesain Sistem Peerencanaan dan Anggaran ini, program tidak lagi
mencerminkan tugas fungsi unit Eselon I tapi lebih pada tugas dan fungsi K/L.
"Kegiatan tidak lagi disusun identik dengan UKE II atau
Satker Vertikal dari K/L, Keluaran /Output harus mencerminkan real work"
kata Mensos dalam keterangan tertulis.
Mensos juga menyampaikan jika
Redesain Sistem Perencanaan dan Anggaran dibutuhkan dalam rangka mensinergikan
antara perubahan struktur organisasi
pemerintah dengan sistem perencanaan dan penganggaran.
Harapan Mensos agar Diklat
Peningkatan Kapasitas Menejerial ini dapat diarahkan untuk mendukung upaya
Penyusunan Kegiatan K/L sesuai dengan
upaya membuat sistem penganggaran dan perencanaan yang effektif dan effisien.
Sementara itu dikesempatan
yang sama, menurut Kepala BP3S, Syahabuddin. Pemerintah melalui Kementerian
Sosial, meski ditengah pandemi Covid-19, kita tetap memikirkan untuk
menghasilkan para pemimpin yang berkompeten.
"Dalam masa pandemi ini
kita terus memikirkan untuk menghasilkan SDM yang berkompeten yang kemudian
bisa menyesuaikan diri yang tinggi dalam menghadapi kesulitan, kemunduran dan
trauma, namun kemudian pulih. Ungkap Kepala BP3S.
Lebih lanjut Kepala BP3S juga
menyampaikan jika redesain sistem perencanaan, penganggaran dan pelaporan ini
juga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menyatukan pandangan terkait
program program kementerian ke depannya.
Webinar yang di ikuti sebanyak 56 Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan
Pratama di Lingkungan Kementerian Sosial RI ini, diharapkan dapat merumuskan
kegiatan yang nantinya akan dilakukan, mana kegiatan yang merupakan kegiatan
siklus, proses maupun sekuens, mana yang merupakan kegiatan yang melibatkan
unit kerja lain.Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama harus bisa memetakan agar
nantinya koridor Redesain Perencanaan dan Penganggaran dapat sesuai dengan aturan yang berlaku.
Untuk informasi Narasumber
dalam kegiatan ini adalah Widyaiswara dari Pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan Kementerian Keuangan.