Kini Punya Pengolah Air Bersih Siap Minum, Warga Lermatang Gembira
Penulis :
Annisa Nur Hanifah
Penerjemah :
Fia Arista Dewi
KEPULAUAN TANIMBAR (27 Juni 2024) - Kementerian Sosial kembali memasang instalasi pengolahan air bersih di berbagai daerah, kali ini dipasang di Desa Lermatang, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Kedatangan Menteri Sosial Tri Rismaharini sangat diapresiasi hingga disambut dengan tarian oleh mama-mama Desa Lermatang. Desa ini menjadi salah satu titik fokus pemasangan instalasi pengolahan air terpadu. Mensos menanyakan langsung kepada warga. “Biasanya kalau nggak ada air disini ngambil air dimana? tanya Mensos Risma. "Di sumur tua,” jawab warga hampir serentak.
Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Lermatang, Mesak Tapdare (52) mengatakan kondisi air bersih yang sulit di desanya membuat warganya harus menempuh perjalanan satu kilometer melewati semak-semak untuk mendapatkan air bersih dari sumur tua. Dengan membawa dua jerigen berukuran lima liter warga harus berjalan 4 hingga 5 kali agar tempat menampung air bersih d irumahnya dapat terisi penuh. "Dari dulu kami desa Lermatang sangat membutuhkan air bersih, dari tahun ke tahun sangat kesulitan air bersih. Untuk minum saja sangat susah apalagi untuk mandi," kata Mesak.
Air dari sumur tua tersebut bernama Wetutune Wempas yang sudah ada sejak tahun 1800-an dan digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Sebelum digunakan air tersebut harus dimasak terlebih dahulu. Kondisi diperparah jika terjadi kemarau di bulan September - November, air dari sumur tua tersebut juga akan surut sehingga warga harus mengantre sampai satu jam untuk menunggu air naik kembali bahkan beberapa warga memilih menempuh jarak 10 kilometer untuk mengambil air di sumber mata air di hutan.
Melihat kondisi tersebut, Kemensos membangun instalasi air bersih yang dilengkapi dengan teknologi reverse osmosis (RO) sehingga warga bisa langsung meminum air tersebut tanpa harus di masak terlebih dahulu. Selain itu, warga tidak perlu lagi berkali-kali mengambil air bersih dengan jarak yang jauh. "Dari kemarin itu mereka bertanya, saya jelaskan bahwa kedatangan Menteri Sosial untuk memberikan bantuan air bersih ini yang bisa langsung diminum. Dengan adanya perhatian dari pemerintah ini kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya karena kami juga punya impian bisa mendapatkan air yang bisa langsung diminum," kata Mesak.
Pembangunan instalasi air bersih ini, selain sebagai solusi pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga, juga sebagai upaya Kemensos untuk menangani keluarga yang mengidap kusta agar bisa lebih dekat dengan sumber air bersih.
Warga mengapresiasi bantuan yang diberikan Kemensos. Warga merasa bangga dengan kehadiran Menteri Sosial dan menganggapnya sebagai sebuah anugerah bagi masyarakat Desa Lermatang. Salah seorang warga yang menerima bantuan instalasi air bersih, Ferdinanda (38) sehari-hari berkerja sebagai petani dan berjualan sayur-sayuran menyampaikan rasa terima kasihnya “Terima kasih atas bantuan Kementerian Sosial, ini memang keinginan kami, usualan dari ibu-ibu di Desa Lermata yang selama ini merasakan kesusahan air bersih,” kata Ferdinanda dengan nada bangga. Ia merasa bahagia karena desanya memiliki instalasi pengolahan air bersih bantuan Kemensos.
Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Lermatang, Mesak Tapdare (52) mengatakan kondisi air bersih yang sulit di desanya membuat warganya harus menempuh perjalanan satu kilometer melewati semak-semak untuk mendapatkan air bersih dari sumur tua. Dengan membawa dua jerigen berukuran lima liter warga harus berjalan 4 hingga 5 kali agar tempat menampung air bersih d irumahnya dapat terisi penuh. "Dari dulu kami desa Lermatang sangat membutuhkan air bersih, dari tahun ke tahun sangat kesulitan air bersih. Untuk minum saja sangat susah apalagi untuk mandi," kata Mesak.
Air dari sumur tua tersebut bernama Wetutune Wempas yang sudah ada sejak tahun 1800-an dan digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Sebelum digunakan air tersebut harus dimasak terlebih dahulu. Kondisi diperparah jika terjadi kemarau di bulan September - November, air dari sumur tua tersebut juga akan surut sehingga warga harus mengantre sampai satu jam untuk menunggu air naik kembali bahkan beberapa warga memilih menempuh jarak 10 kilometer untuk mengambil air di sumber mata air di hutan.
Melihat kondisi tersebut, Kemensos membangun instalasi air bersih yang dilengkapi dengan teknologi reverse osmosis (RO) sehingga warga bisa langsung meminum air tersebut tanpa harus di masak terlebih dahulu. Selain itu, warga tidak perlu lagi berkali-kali mengambil air bersih dengan jarak yang jauh. "Dari kemarin itu mereka bertanya, saya jelaskan bahwa kedatangan Menteri Sosial untuk memberikan bantuan air bersih ini yang bisa langsung diminum. Dengan adanya perhatian dari pemerintah ini kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya karena kami juga punya impian bisa mendapatkan air yang bisa langsung diminum," kata Mesak.
Pembangunan instalasi air bersih ini, selain sebagai solusi pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga, juga sebagai upaya Kemensos untuk menangani keluarga yang mengidap kusta agar bisa lebih dekat dengan sumber air bersih.
Warga mengapresiasi bantuan yang diberikan Kemensos. Warga merasa bangga dengan kehadiran Menteri Sosial dan menganggapnya sebagai sebuah anugerah bagi masyarakat Desa Lermatang. Salah seorang warga yang menerima bantuan instalasi air bersih, Ferdinanda (38) sehari-hari berkerja sebagai petani dan berjualan sayur-sayuran menyampaikan rasa terima kasihnya “Terima kasih atas bantuan Kementerian Sosial, ini memang keinginan kami, usualan dari ibu-ibu di Desa Lermata yang selama ini merasakan kesusahan air bersih,” kata Ferdinanda dengan nada bangga. Ia merasa bahagia karena desanya memiliki instalasi pengolahan air bersih bantuan Kemensos.
Bagikan :