Warna Warni Jukung di Pasar Apung Meriahkan LBKS 2019

  • Warna Warni Jukung di Pasar Apung Meriahkan LBKS 2019
  • 15773581007576
  • 15767669897209
  • 15767669895229

Penulis :
Ria Desy S.
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Dimas Puguh; Karlina Irsalyana

BANJAR, KALIMANTAN SELATAN (18 Desember 2019) - Sebanyak 150 lebih jukung dengan hiasan warna-warni berbaris melaju membelah Sungai Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (18/12) pagi waktu setempat.

Hari ini, kegiatan Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) 2019 yang diselenggarakan Kementerian Sosial telah mencapai etape ke-5.

Rombongan LBKS bersama-sama menggunakan jukung menyusuri sungai dari Dermaga Lokbaintan, Kabupaten Banjar ke Titik Nol KM Kota Banjarmasin. Jukung adalah perahu tradisional terbuat dari kayu yang menjadi sarana transportasi sungai di Kalimantan Selatan. Selain itu, jukung juga digunakan pedagang untuk berjualan di Pasar Apung Banjarmasin.

Turut bergabung memeriahkan perjalanan Tim Ekspedisi LBKS 2019 adalah para ibu penjual makanan, sayur-mayur, dan buah-buahan yang biasa berjualan di Pasar Apung. Mereka adalah penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial berupa jukung dan payung yang ditempatkan di atas jukung mereka.

"Dari total enam etape dalam LBKS 2019, hanya di etape ke-5 ini yang rutenya menyusur sungai. Lima etape lainnya menempuh jalur darat. Tentunya, hal ini sangat istimewa sekali dan paling unik karena kita akan menyusuri Sungai Martapura yang kerap digunakan untuk masyarakat berdagang di atas jukung," ujar Menteri Sosial, Juliari P. Batubara melalui Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat dalam sambutannya.

Dirjen mengatakan Pasar Apung yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), khususnya Kabupaten Banjar telah berlangsung secara turun temurun dan menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal hingga ke mancanegara.

"Kita melintasi Sungai Martapura dan tampak sekali kebersamaan seluruh elemen yang terlibat, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota/kabupaten, juga keterlibatan masyarakat. Tidak kurang dari 150 jukung ikut mengantarkan Bendera Pataka (HKSN) dari titik Kabupaten Banjar sampai Kota Banjarmasin. Di situlah esensi kesetiakawanan sosial. Ada kebersamaan, ada perhatian, dan ada toleransi. Semua bergabung dengan penuh semangat," terangnya.

Pengamalan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dalam LBKS ini diwujudkan dalam bentuk penjangkauan atau outreach dengan mengirimkan (ekspedisi) darat dan sungai. Tim ekspedisi kendaraan bertugas menyalurkan berbagai macam bantuan dengan melintasi berbagai daerah di Kalsel.

LBKS merupakan rangkaian kegiatan menjelang puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2019 yang jatuh setiap tanggal 20 Desember. Tim ekspedisi LBKS menempuh enam etape secara estafet mulai 14-19 Desember dengan rute Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, dan berakhir di Kota Banjarmasin.

Di setiap etape LBKS 2019, Kementerian Sosial didukung pemerintah daerah setempat memberikan sejumlah bantuan. Khusus untuk di etape ke-5 ini, bantuan yang diberikan berupa Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 166 unit, Kacamata 200 unit, Walker 8 unit, 1.150 paket sembako, Bantuan Kearifan Lokal 3 paket, Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 13.252 KPM, Pemberian Sertifikat KPM Graduasi Sejahtera Mandiri, Alat Bantu Disabilitas 8 unit, Bantuan Logistik 1 paket, dan Motor Dapur Umum Lapangan 1 unit.

Selain itu, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan sosial dana hibah yang terdiri dari Perlengkapan sekolah keluarga kurang mampu sebanyak 350 paket,  Sembako keluarga kurang mampu 1.050 paket, Bantuan perahu tradisional untuk para pedagang terapung 25 unit, RTLH 6 unit, Payung untuk para pedagang pasar terapung 200 unit.

Dalam kesempatan ini juga diberikan bantuan dari Mitra Kerja Kemensos berupa Pemberian hak-hak sipil (buku nikah dan akta lahir), Bantuan alat disabilitas, Bantuan kacamata baca untuk lansia, Perlengkapan sekolah 100 paket, Bantuan kepada 3 grup sanggar masing-masing mendapatkan Rp50 juta.

"Total nilai bantuan yang diberikan sekitar Rp13,4 miliar," tutur Dirjen.

Tampak hadir pada etape ke-5 ini, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Pepen Nazaruddin, Ketua LBKS 2019, Bambang Mulyadi, Wakil Bupati Banjar, Ketua DPRD Kabupaten Banjar, dan seluruh pejabat SKPD Provinsi Kalsel, hingga Danrem dan Kapolda Banjar.

Hadir pula di tengah-tengah acara, perwakilan mitra Kesetiakawanan Sosial dari Pilar-pilar Sosial dan relawan sosial lainnya. Adapun sejumlah lembaga/yayasan seperti Yayasan Asia Moslem Charity Foundation (AMCF), Yayasan Pondok Kasih, Yayasan Metropolitan Peduli, Yayasan Kaki Tangan Palsu, hingga Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih SCTV, serta CSR dari BRI dan Bank Mandiri turut hadir dalam acara ini.
Bagikan :