Kementerian PANRB Siap Fasilitasi Replikasi Inovasi di Kemensos

  • Kementerian PANRB Siap Fasilitasi Replikasi Inovasi di Kemensos
  • WhatsApp Image 2024-03-06 at 18.38.05 (1)
  • WhatsApp Image 2024-03-06 at 18.38.05
  • WhatsApp Image 2024-03-06 at 18.38.05 (1)
  • WhatsApp Image 2024-03-06 at 18.38.07
  • WhatsApp Image 2024-03-06 at 18.38.04

Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
Laili Hariroh
Penerjemah :
Dian Catur/Karlina Irsalyana

TEMANGGUNG (6 Maret 2024)  –- Selesai  kegiatan pembelajaran inovasi replikasi Baris Ditebas (Barista Disabilitas Terobos Stigma Keterbatasan) yang dilaksanakan di Sentra Wyata Guna Bandung pada Rabu 27 Februari 2024, hari ini dilanjutkan pembelajaran replikasi inovasi Sheltered Workshop Peduli (SWP) yang dikembangkan oleh Sentra Terpadu Kartini Temanggung. 

 

Tahun 2024 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyasar pada pengembangan inovasi melalui replikasi dan scaling up. Berbagai pendampingan dan fasilitasi pun dilakukan Kementerian PANRB bagi instansi pemerintah sebagai upaya penguatan inovasi secara berkelanjutan, salah satunya di lingkup Kementerian Sosial (Kemensos).

 

Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PANRB Ajib Rakhmawanto menyampaikan Kementerian Sosial telah mendapatkan berbagai penghargaan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) sejak tahun 2014 hingga 2023. Melihat potensi ini Kementerian PANRB melakukan pendampingan dan fasilitasi dalam rangka mendorong percepatan replikasi inovasi di lingkungan satuan kerja Kementerian Sosial sebagai bagian dari peningkatan pelayanan publik.

 

“Kita ingin mendapatkan informasi terkait strategi pengelolaan inovasi di lingkungan Kementerian Sosial termasuk penciptaan inovasi, pengembangan inovasi, dan pelembagaan inovasi,” ujar Ajib usai meninjau langsung inovasi yang di pamerkan di halaman samping Aula Sentra Kartini Temanggung.

 

Ajib menerangkan replikasi merupakan bagian dari aspek difusi inovasi yang bertujuan untuk menyebarkan inovasi ke unit atau instansi lainnya dalam rangka memperluas manfaat suatu inovasi dan memberikan dampak pada percepatan peningkatan pelayanan publik. “Secara umum terdapat 3 bentuk dalam proses replikasi yaitu adopsi, adaptasi, dan modifikasi,” tegas Ajib.

 

Lanjutnya dikatakan, Kemensos selalu aktif mengirimkan berbagai inovasi terbaiknya untuk bersaing dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang digelar Kementerian PANRB. Inovasi yang dikompetisikan oleh Kemensos pun selalu masuk dalam Top Inovasi 45 dan 99. Terdapat 11 inovasi yang setiap tahunnya disusulkan. Karenanya Kementerian PANRB menjajaki inovasi-inovasi yang ada di Kemensos untuk dijadikan program replikasi dan scaling up di unit lainnya.

 

“Untuk tindak lanjutnya kami siap memfasilitasi program replikasi yang akan dilaksanakan Kemensos. Sehingga inovasi yang ada tidak hanya berhenti di satu satker saja tetapi bisa dikembangkan dan disebarluaskan di satker lainnya,” imbuh Ajib.

 

Rachmat Koesnadi, Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Kementerian PANRB yang telah berkenan memfasilitasi Kementerian Sosial untuk pembelajaran replikasi inovasi.

 

"Terima kasih dan semoga replikasi inovasi yang akan dilaksanakan ke seluruh Sentra Terpadu dan Sentra dapat lebih baik dari inovasi sebelumnya," harap Rachmat.

 

Kepala Sentra Teradu Kartini Temanggung, Iyan Kusmadiana sebagai inovator menyampaikan bahwa kali ini menghadirkan langsung beberapa SWP binaan Kartini, salah satunya SWP Rumah Kinasih Blitar Jawa Timur dan Batik Barokah Wonogiri Jawa Tengah yang langsung menyampaikan testimoninya.

 

Kegiatan diikuti oleh 30 Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, dan undangan CSR yang mendukung SWP binaan Sentra Terpadu Kartini Temanggung.
نشر :