SLEMAN (18 Desember 2024) – Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) diperingati setiap tahun pada tanggal 20 Desember.
Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan seluruh bangsa untuk lebih peduli, saling mendukung, dan mempererat solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat.
"Saya bergembira karena RS Queen Latifa sudah gelar operasi katarak dengan peralatan canggih, dokter yang profesional dan tempat yang bersih," ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf didampingi Wakil Mensos Agus Jabo Priyono usai meninjau kegiatan bakti sosial operasi katarak di RSU Queen Latifa, Sleman, Yogyakarta, Rabu (18/12).
Operasi katarak ini, kata Gus Mensos, sebagai rangkaian Kemensos dalam setahun terakhur dengan 11 ribuan pasien.
"Biaya operasi cukup besar bisa Rp8 – 10 juta per pasien, sehingga dengan ada baksos ini bisa membantu masyarakat," tandasnya.
Turut hadir di acara tersebut, Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico, Dirjen Rehabilitasi Sosial Supomo dan para kepala sentra.
Tema HKSN 2024, “kuatkan solidaritas menuju indonesia emas” kerja sama antara Kemensos, Pemkab Sleman, PERDAMI, RSU Queen Latifa dan pihak-pihak terkait lainnya.
Selain itu, Kemensos melalui Sentra memberikan layanan umum seperti cek kesehatsn dan kolesterol yang didukung 4 dokter dan 10 perawat dari semua sentra yang terlibat.
Juga, ada layanan terapi dengan 4 terapis dari UPT Kementerian Sosial yaitu Sentra Terpadu Kartini dan Sentra Satria Baturraden.
Sementara itu, Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso Surakarta memberi bantuan di Pondokrejo kepada 134 lanjut usia dengan nilai bantuan Rp67.000.000; 2 unit motor roda 3 kepada 2 penerima manfaat senilai Rp54.748.000.
Dokter Widya Prafitri, spesialis mata, menyampaikan bahwa bakti sosial operasi katarak memberikan manfaat besar, terutama bagi lansia. Dari skrining awal yang diikuti sekitar 60 peserta, sebanyak 36 orang dinyatakan memenuhi syarat untuk menjalani operasi.
"Sinergi yang baik dari semua pihak karena turut menurunkan angka kebutaan di Indonesia," ujar Widya.
Wismorejo (82), penerima manfaat (PM) operasi katarak merasa lega setelah mata kirinya mendapatkan layanan operasi. "Setelah operasi rasanya ada perih sedikit," kata Wismorejo.
Sebelumnya, Wismorejo merasa bahwa mata kirinya kabur meskipun mata kanannya masih bisa melihat dengan jelas. "Alhamdulillah mata saya sudah dioperasi, semoga bisa melihat lagi. Terima kasih kepada pemerintah," ucapnya.