Serang (15 Januari 2025) – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) kembali menyelenggarakan Aksi Peduli Sosial. Bertempat di Balai Baladika Kopassus Kota Serang, aksi ini bertujuan untuk mempromosikan serta mendorong kemandirian masyarakat melalui layanan sosial yang terintegrasi. Kegiatan ini menegaskan komitmen Kemensos dalam memberikan dukungan kepada masyarakat, khususnya bagi 12 PAS (Penerima Atensi Sosial), untuk dapat hidup mandiri dan lebih sejahtera.

Acara ini mendapat kehormatan dengan kehadiran Ibu Selvi Gibran Rakabuming selaku Pembina SERUNI (Solidaritas Perempuan untuk Indonesia) Kabinet Merah Putih, Fatma Saifullah Yusuf selaku Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, serta Para Ibu Seruni Kabinet Merah Putih.

Dalam acara ini, Fatma Saifullah Yusuf mengajak Selvi Gibran Rakabuming Raka dan Para Ibu Seruni Kabinet Merah Putih untuk berkeliling melihat langsung booth layanan terapi dan pelatihan keterampilan. Mereka menyaksikan secara langsung bagaimana terapi okupasi, terapi wicara, dan fisioterapi dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan memaksimalkan kemampuan fisik, kognitif, dan sosial. 

“Ini adalah layanan-layanan yang ada di 31 Sentra seluruh Indonesia yang di miliki oleh Kementerian Sosial, baik terapi maupun kegiatan keterampilan bagi penerima manfaat,” ujar Fatma Saifullah Yusuf pada Selasa (14/01/2025).

Fatma menegaskan bahwa Kementerian Sosial selalu hadir untuk memberikan layanan yang tidak hanya bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi juga berfokus pada peningkatan kualitas hidup yang berkelanjutan. Dalam aksi ini, layanan terapi menjadi komponen utama untuk membantu individu mengembangkan kemampuan fisik dan mental mereka, agar dapat lebih mandiri dalam kehidupan sehari-hari.

Selvi Gibran Rakabuming Raka dan Para Ibu Seruni Kabinet Merah Putih mengapresiasi keberhasilan program layanan terapi Kemensos. 

“Semangat ya, adik. Harus tekun ikut terapi supaya bisa beraktivitas mandiri,” ujar Selvi kepada seorang penerima manfaat di booth fisioterapi.

Layanan terapi telah dilaksanakan di berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kementerian Sosial, yang tersebar di seluruh Indonesia, terdiri dari Sentra Terpadu dan Sentra. Sentra Terpadu dan Sentra menyediakan fasilitas lengkap untuk terapi dan rehabilitasi, yang dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan. Pelaksanaan terapi juga memungkinkan adanya pendekatan yang lebih personal dan berkelanjutan bagi setiap individu yang membutuhkan layanan.

Salah satu contoh keberhasilan layanan adalah program terapi wicara yang terbukti mampu mendorong anak-anak yang mengalami hambatan dalam bicara (speech delay). Terapi wicara memberikan dukungan bagi anak-anak yang mengalami kesulitan dalam berbicara dan berkomunikasi, serta memungkinkan mereka untuk berinteraksi lebih baik dengan lingkungan sekitar. Begitu pula dengan terapi okupasi yang menyasar pada motorik halus dan kasar, sehingga mampu membantu mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mandiri.

“Sebagai terapis, saya merasa senang melihat perkembangan yang signifikan pada anak-anak yang mendapatkan terapi secara rutin. Terapi wicara mengajarkan pelafalan kata per kata secara jelas dan memahami maknanya,” jelas Siti Jumroh, Terapis Wicara Sentra Mulya Jaya Jakarta yang terlibat dalam kegiatan aksi peduli sosial. 

Lebih lanjut, Siti menjelaskan bahwa keberhasilan dalam pemahaman makna, dapat berpengaruh pada peningkatan perilaku positif penerima layanan. Keberhasilan ini juga didukung kerjasama orangtua dalam mempertahankan hasil terapi dan menerapkan tugas-tugas di rumah.

Sastri 15 tahun, seorang penerima manfaat terapi wicara mengekspresikan kegembiraannya ketika mengikuti terapi wicara dalam kegiatan aksi peduli sosial. “Saya happy sekali ikut ini,” ungkap Sastri yang di dampingi Tati orangtuanya, “Saya sangat bersyukur adanya layanan seperti ini. Anak saya pun senang saat mengikuti terapi. Sekarang, dia sudah lebih percaya diri dan bisa melakukan banyak hal dengan mandiri,” ungkap Tati penuh haru.

Dalam kesempatan tersebut, Fatma yang juga duduk di bidang 3 Sosial dan Budaya Seruni Kabinet Merah Putih, memberikan apresiasi terhadap kemajuan yang dicapai melalui program-program terapi dan layanan yang terintegrasi ini. 

“Kemensos harus terus berupaya keras untuk memberikan layanan yang terintegrasi seperti ini, dan harus didukung keberlanjutannya agar dapat dirasakan oleh saudara dan anak-anak kita yang membutuhkan pertolongan, saya berharap akan lebih banyak lagi tempat terapi yang di dirikan oleh Kemensos atau pemerhati sosial lainnya khususnya di daerah tertinggal,” ujar Fatma penuh harap 

Selain layanan terapi, kegiatan ini juga mencakup penyerahan alat bantu disabilitas, seperti kursi roda, tongkat adaptif, alat bantu dengar, serta pelatihan keterampilan bagi penerima manfaat seperti pelatihan make up, batik ciprat, daur ulang, dan pengoperasian komputer serta handphone untuk disabilitas netra. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja dan kewirausahaan, memberi kesempatan bagi individu untuk menjadi lebih mandiri dalam ekonomi mereka.

Kemensos Selalu Ada dalam Setiap Langkah Kemandirian menjadi sebuah pernyataan yang kuat bahwa Kementerian Sosial tidak hanya hadir dalam momen tertentu, tetapi selalu ada dalam setiap langkah menuju kesejahteraan masyarakat. Dengan layanan terintegrasi dan pendekatan yang komprehensif, Kemensos berupaya untuk menciptakan perubahan positif yang berlangsung terus-menerus, dengan tujuan akhir yaitu mewujudkan masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera.