JAKARTA (2 Oktober 2019) - Kementerian Sosial RI mengirimkan bantuan untuk Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua setelah terjadinya bencana sosial kerusuhan di wilayah Wamena pada Senin, 23 September lalu.
"Dalam rangka penanganan penyintas pascakerusuhan di Wamena tersebut, Kementerian Sosial memberikan layanan pemenuhan kebutuhan dasar berupa bantuan logistik bagi kelompok rentan serta pemulihan usaha ekonomi warga," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Minggu.
Bantuan diberikan dalam bentuk Penguatan Dapur Umum untuk 5.000 jiwa, 1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Anak, 1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Pria, 1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Wanita, 2.500 Matras, 1.500 Tenda gulung /terpal, 2.500 Selimut, 100 unit Bantuan Usaha Ekonomi Produktif.
Kementerian Sosial juga akan menyalurkan santunan kepada ahli waris korban meninggal. Jumlah korban meninggal sebanyak 32 orang, sedangkan santunan adalah Rp15 juta per jiwa.
"Total bantuan yang diserahkan Rp3.890.500.000 dalam bentuk bantuan logistik, bantuan Usaha Ekonomi Produktif dan santunan bagi ahli waris korban meninggal," terang Mensos.
Peristiwa ini menyebabkan sebanyak 32 jiwa meninggal dunia, 9.240 jiwa mengungsi, 77 jiwa mengalami luka-luka, 224 mobil terbakar, 150 motor terbakar, 165 rumah rusak karena terbakar, 20 unit perkantoran rusak, 456 unit tempat usaha warga rusak.
Untuk pengungsi sebanyak 8.617 jiwa berada di Wamena tersebar di 25 posko. Sementara 523 jiwa mengungsi di lima titik lokasi di Jayapura.
Saat ini, lanjut Menteri, Tim dari Dinas Sosial Provinsi Jayapura dan Kabupaten Jayawijaya telah mendirikan dapur umum dan mengelola dapur umum untuk pemenuhan kebutuhan makan pengungsi.
Sementara itu Tagana, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) diturunkan untuk melakukan pendataan korban meninggal, tempat usaha yang rusak, dan kebutuhan penyintas. Tim Layanan Dukungan Psikososial juga telah diterjunkan ke lokasi untuk memberi trauma healing di tempat pengungsian.
Mensos mengimbau semua pihak menjaga toleransi antarsesama dan menghentikan kekerasan, tidak mudah terprovokasi kabar hoax sehingga tercipta harmoni dan kerukunan. Suasana tersebut penting agar terwujud ketentraman dan warga di pengungsian segera bisa kembali ke rumah masing-masing.
"Atas nama pemerintah saya menyampaikan berduka cita sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban dalam peristiwa kerusuhan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran. Kita semua berharap semua pihak dapat menahan diri sehingga suasana menjadi kondusif dan warga dapat kembali beraktifitas seperti biasa," kata Mensos.
Sementara itu Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) M. Safii Nasution telah berada di Wamena dan meninjau langsung penyaluran logistik untuk pengungsi di Gedung Oikumiarek Wamena. Selanjutnya melakukan pertemuan dengan Bupati Wamena Jhon R. Manua, Wakil Bupati Wamena Mathin Yogobi berserta jajaran pemkab Wamena.
Pada pertemuan tersebut, Direktur PSKBS menjelaskan bantuan dari Kemensos telah mengirimkan bantuan logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar pengungsk, menyiapkan pemberian santunan, bantuan UEP. Untuk mendampingi pengungsi, Kemensos juga menurunkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
"Kemensos juga akan menambah bantuan untuk pengungsi yakni enam tenda serbaguna, 100 velbed dan 100 kasur," katanya.
Bupati Wamena Jhon R. Manua yang turun langsung mengatur alur logisitk menyampaikan terima kasih atas kehadiran Kemensos dalam mendukung upaya penanganan pengungsi. Menurut Bupati, kebutuhan logistik permakanan bagi pengungsi dalam tujuh hari ke depan masih mencukupi.
Dikatakan Safii, Logisitik Kementerian Sosial akan diangkut menggunakan pesawat Hercules TNI dan sedang dalam proses penyiapan pengiriman ke Wamena.
Plt. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI
Sonny W. Manalu