AMBON (30 September 2019) - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi penyintas gempa bumi di lokasi pengungsian Lapangan Hatukau, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Senin.
"Saya datang atas perintah Bapak Presiden untuk melihat secara langsung upaya penanganan yang dilakukan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, kota dan kabupaten dalam pemenuhan kebutuhan dasar penyintas," kata Mensos.
Dikatakannya, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa sesaat setelah terjadinya bencana, maka penanganan warga terdampak adalah menjadi prioritas. Kebutuhan dasar ini mencakup sandang, pangan, maupun tempat pengungsian.
Untuk itu, lanjutnya, bantuan berupa logistik, santunan kepada ahli waris korban meninggal dan bantuan beras reguler telah disalurkan untuk meringankan beban penyintas.
Bantuan tahap awal untuk Maluku berupa 1.600 paket makanan siap saji, 3 unit tenda serbaguna keluarga, 200 lembar tenda gulung, 200 unit velbed, 200 kasur, 350 lembar selimut, 350 paket sandang, 200 paket kids ware, 100 paket food ware, 200 paket perlengkapan dapur keluarga. Total bantuan logistik tahap awal sebesar Rp800.916.000.
Selain memberikan bantuan logistik, lanjutnya, Kemensos juga menyiapkan santunan ahli waris 30 orang korban meninggal (data hingga Jumat, 27/9). Jumlah santunan untuk setiap korban meninggal adalah Rp15 juta.
"Sehingga total bantuan tanggap darurat yakni logistik dan santunan ahli waris korban meningg untuk Maluku pada tahap pertama ini adalah Rp1,3 miliar," tutur Menteri.
Usai menyerahkan bantuan secara simbolis, dalam arahannya Mensos menyampaikan ucapan duka cita dari Bapak Presiden Joko Widodo kepada warga yang anggota keluarganya menjadi korban meninggal dalam peristiwa gempa bumi ini.
Kepada warga terdampak gempa bumi, Mensos meyakinkan bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi musibah ini. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan bersinergi membantu warga. Setelah menyerahkan bantuan, Mensos juga mengunjungi korban luka yang dirawat di RSUD Dr. M. Haulusi dilanjutkan dengan peninjauan.
Seperti diketahui gempa bermagnitudo 6,8 mengguncang Maluku pada Kamis (26/9) pukul 06.46 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat parameternya terjadi pada 40 kilometer arah timur laut Kota Ambon dengan kedalaman 10 km. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
BMKG menyebutkan, gempa bumi dirasakan di wilayah Ambon dan Kairatu pada skala intensitas V MMI, di Paso II-III MMI dan Banda II MMI.
Selanjutnya BMKG juga merilis terjadinya gempa susulan dengan parameter M 5.6. Gempa susulan tersebut terjadi pada pukul 07.39 WIB dengan parameter 18 Km timur laut Ambon–Maluku dengan kedalaman 10 Km.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Senin (30/9) pukul 12.00 WIB jumlah korban jiwa sebanyak 34 orang.
Sebanyak 6 jiwa mengalami luka berat, 150 jiwa mengalami luka ringan, dan 136.780 jiwa mengungsi.
Gempa juga menyebabkan 698 rumah rusak, 2 jembatan rusak, 16 rumah ibadah dan satu ruas jalan mengalami kerusakan.
Sementara itu tampak mendampingi Mensos dalam kunjungan kerja ini adalah Gubernur Maluku, Walikota Ambon, Dirjen Linjamsos Harry Hikmat, Irjen Dadang Iskandar, Staf Ahli Menteri Sonny W Manalu, dan Staf Khusus Menteri Febri Hendri.
Plt. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI
Sonny W. Manalu