Trenggalek (21 Desember 2024) - Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Trenggalek pada Minggu (15/12/2024) sejak pukul 17.30 hingga 23.30 WIB menyebabkan tanah di Dusun Tumpak Nongko, Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh Retak bergeser. Pergeseran tanah tersebut mengakibatkan retakan dengan lebar 10 hingga 30 cm yang terjadi pada Senin (16/12/2024) pukul 02.00 dini hari.
Dari kejadian tersebut 119 warga terpaksa mengungsi di dua titik pengungsian Desa Ngrandu. Titik pertama atau Posko 1 berada di lapangan volly dukuhan dusun depok dengan jumlah pengungsi sebanyak 60 jiwa. Sedangkan pada posko 2 berada di lapangan bola dusun babadan dengan jumlah pengungsi 59 jiwa.
Merespons hal tersebut Kementerian Sosial RI bergerak cepat memberikan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi. "Kami telah mengirimkan bantuan dari gudang logistik terdekat di Sentra Terpadu Kartini Temanggung untuk para pengungsi terdampak bencana tanah bergerak di Trenggalek," ujar Masryani Mansyur, Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, di Jakarta.
Adapun bantuan yang diberikan terdiri dari 1200 paket makanan siap saji, 400 paket makanan anak, 200 lembar kasur, 200 lembar selimut, 100 paket sandang anak, 200 paket kidsware, 200 paket family kit, 100 paket sandang dewasa, 10 unit tenda keluarga portabel, 2 unit tenda serba guna dan 100 lembar tenda gulung dengan total nilai bantuan mencapai Rp 586.109.200,-
Selain itu bantuan juga disalurkan melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 200kg beras, 30 lembar selimut, 1 unit dapur umum lapangan, serta 30 lembar kasur senilai Rp 72.335.600,-
Masryani juga menjelaskan penanganan bencana ini juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dalam pendistribusian logistik dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat terkait upaya relokasi. Saat ini juga telah didirikan dapur umum mandiri yang bersumber dari APBD II Kabupaten Trenggalek.
Dilaporkan bahwa kondisi terkini pada Sabtu (21/12) di lokasi kejadian masih terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Warga juga masih bertahan tinggal di pengungsian. Aktivitas warga ketika siang hari mengurus ternak sapi perah serta berladang dan ketika malam hari kembali ke pengungsian.
Berdasarkan kejadian tersebut Pemerintah Daerah setempat telah menetapkan status tanggap darurat dengan nomor : 300.2.1/1207406.029/2024 selama 14 hari terhitung sejak tanggal 16 hingga 29 Desember 2024.