SERANG (15 Januari 2025) - Penyandang disabilitas netra, Fajriana Devina (16) membacakan terjemahan ayat suci Al-quran pada acara Aksi Peduli Sosial Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (SERUNI) di Balai Baladika Kopassus, Kota Serang, Selasa (14/1/2025). Tak biasa, Vina, sapaan akrabnya menjadi pembaca saritilawah braille. 

Terjemahan ayat-ayat yang dibacakan Vina dilihat langsung oleh Penasihat I Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial, Fatma Saifullah Yusuf. Tak hanya Fatma, Pembina SERUNI, Selvi Gibran Rakabuming turut hadir dalam acara tersebut. 

"Semangat ya Vina, suaramu bagus dan akan menginspirasi bagi penyandang disabilitas lainnya," ucap Fatma sambil mengusap bahu Vina sebelum tampil.

Siapa sangka, remaja yang memiliki keterbatasan penglihatan sejak lahir ini pun berhasil memukau peserta yang hadir saat menjadi saritilawah. Hal ini tak terlepas dari peran keluarganya yang mendukungnya dengan penuh kasih.

Walau memiliki keterbatasan, Vina tetap tekun menuntut ilmu di sekolah inklusi Sekolah Khusus Serang. Menginjak kelas IX, Vina mengakui berusaha menyesuaikan diri dengan berbagai metode belajar yang menggunakan alat bantu seperti perangkat lunak pembaca layar dan braille. 

Berkat ketekunannya, Vina kini menguasai penggunaan braille. Bahkan ia juga sangat mahir memakai teknologi digital untuk aktivitas sehari-hari.

Ia memanfaatkan aplikasi pembaca layar dan perangkat teknologi adaptif untuk mengakses informasi, berkomunikasi dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Keahlian lain yang dimilikinya adalah kemampuan berbicara di depan umum dan memberi inspirasi kepada orang-orang di sekitarnya.

Bermodal hobi menyanyi dan membuat lagu, Vina bercita-cita ingin jadi konten kreator sambil melanjutkan kuliah ke Perguruan Tinggi. Vina ingin menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan ramah terhadap penyandang disabilitas.

Ia ingin menghilangkan stigma yang sering kali menghambat kesempatan mereka. Bagi Vina setiap individu tanpa terkecuali, memiliki potensi untuk mencapai impian mereka. 

"Keterbatasan bukanlah penghalang, tetapi tantangan untuk beradaptasi dan terus berkembang. Saya ingin membuktikan bahwa disabilitas bukanlah alasan untuk tidak bisa mencapai tujuan hidup," kata Vina.